Minggu, 31 Mei 2015

Wonderful May

Hai haii~
Belakangan penyakit randomku kumat lagi, and that's why I just can start writing (and posting) again today. Maklumiin~~

So how's life?
Alhamdulillah, I'm pretty well. You know I have a quite good imun, this far I guess I'm okay, the only problem of me is my random-mood, actually. Hehehehe...

Penyesuaian, kiranya yang tengah kuhadapi sekarang ini. Pasca menikah, bersuami -sekaligus berstatus istri orang- tentu sedikit banyak mengubah hidupku. Fisik dan psikisku nggak lagi sama, demikian juga sikap dan pemikiranku. Meski kata Oppa sifat ceroboh dan mbulet-ku belum bisa hilang. :(

Honestly, menikah menjadikan pribadiku seperti 'terbagi' tiga; aku sebagai diriku, aku sebagai anak sulung ibuk, dan aku sebagai istri Oppa, lengkap dengan tanggung jawab pada 'mode' masing-masing. Yang ingin kukatakan adalah berbagai situasi bisa sering muncul dan memposisikanku di sudut padang yang nggak gampang. Orangtua atau suami? Seleranya atau seleraku? Bisakah aku menyelesaikan 'ini' selagi mengerjakan 'itu'?

Susah? Jelaaas... Berada di 'tengah' membuatku selalu berpikir berkali-kali sebelum memutuskan sesuatu, agar sebisa mungkin jangan sampai ada salah satu pihak yang terluka. Karena sejatinya sebagai istri, aku harus menomorsatukan suami; sebaliknya ada kalanya kemauan orangtua (yang kebetulan bertentangan) nggak sepenuhnya salah. Orangtua seumur hidup pasti lebih mengenali anaknya daripada pasangan yang 'baru-baru ini' kan?

Eh, malah tjurhat... xD

Begitulah... Tapi alhamdulillah semuanya masih aman terkendali dan semoga ke depannya selalu tetap begitu. :))

Mei berakhir hari ini. Jika bisa di-kaleidoskop untuk sebulan ini saja, pasti banyak peristiwa unik penting yang patut dicatat, baik itu mengenai jurnal pribadiku pun berbagai aktifitas lain di sekitarku. Beberapa (sangat) membahagiakan, melegakan, penuh haru, feel blessed, wonderful, so amazed. Ada pula yang menimbulkan rasa cemas, ketegangan, sedih, feeling guilty, hingga yang mencengangkan, unexpected, unbelievable moment.

May has been really awesome for me and it did give so many experiences and knowledge of life. I grow up. Wiser. Thanks a lot. Thanks to you. :*

Senin, 04 Mei 2015

Save The Date!

Our Wedding Invitation has done... (●♡∀♡)

Alhamdulillah, wa syukurillah... Nggak henti-hentinya aku berterimakasih sama Allah. Perlahan tapi pasti dan terkendali, persiapan-persiapan kami satu per satu mulai membuahkan hasil yang baik. I'm a perfectionist, jadi kebayang bagaimana pusingnya menentukan semua hal hingga ke detil terkecil, demi kelancaran pernikahan kami kelak. 

Dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga, kami mempercayakan bagian-bagian krusial kepada ahlinya, dalam hal ini Wedding Organizer dan pihak percetakan. Intinya menganut prinsip ekonomi: dengan bujet seminim mungkin semoga kami bisa mendapatkan hasil semaksimal mungkin. Huahahahahaa... *keplak*

Minimalis Nasionalis, demikian menurutku konsep yang kami usung. Sederhana dengan sentuhan kekeluargaan, karena tentunya kami akan banyak melibatkan orang-orang terdekat. Sama-sama berasal dari keluarga besar, kelak pasti akan muncul keberagaman selera dan budaya. Maka kami putuskan untuk menyeragamkan semua aspek sesuai Bhineka Tunggal Ika. Mulai dari ijab-kabul, prosesi Temu Manten (eh, yang ini nuansa Jawa-Muslim ding), kostum, menu makanan, hingga dekorasi semuanya akan serba 'Indonesia' tanpa mengutamakan yang satu dan mengabaikan yang lain. *tepuk tangan*

Oom Fir sangat berjasa mengenalkan kami pada Pak Eli Yuwono selaku Wedding Organizer, sedangkan desain dan cetak undangan kami pasrahkan kepada percetakan belakang rumah yang sangat sabar dalam melayani kecerewetan kami pun ekonomis sekali biayanya. x)) 

Sadar nggak punya banyak waktu, kala itu aku dan Oppa bergegas menindak persiapan serba-mepet kami. Actually we both didn't have any special request -kartu undangan misalnya- dibantu ibuk yang membawakan berkardus-kardus contoh undangan dari Pak Parlan -sang empunya percetakan belakang rumah- kami segera menemukan yang sekiranya sreg di hati.

Selembar kartu undangan berseri Adam125 warna cokelat keemasan ini menjadi pilihan kami. Selain bernuansa natural dengan ornamen unik tapi tidak berlebihan, bentuknya yang sesimpel tiga lipatan saja (Oppa benci dengan packaging kartu undangan yang terlalu ribet dan membingungkan untuk dibuka/dibaca) tampak sederhana dan praktis. Semua space pada undangan ini Inshaa Allah nggak ada yang sia-sia. Semuanya berguna: terdapat perincian mengenai penyelenggaraan akad dan resepsi, penggalan QS. Ar-rum, juga kutipan doa Nabi Muhammad SAW untuk pernikahan putrinya. Apalagi di bagian belakang kartu sudah tersedia space yang lega, yang memang akan kami gunakan untuk peta lokasi. Padat, sarat manfaat, kan? ;)

April 2015 bisa jadi bulan paling capek dalam sejarah hidupku. Demi keberhasilan Mei ini, aku, Oppa, ibuk, dan banyak pihak lain harus rela waktu istirahatnya tergadai, menggunakannya untuk merampungkan ketidaksempurnaan persiapan di sana-sini:
The map. Venue-nya gampil, kok.
1. Booking venue
2. Fix katering dan dekorasi
3. Kartu undangan
4. Souvenir dan stiker
5. Suguhan/konsumsi
6. Kru
7. Kebersihan
8. Teknis
9. Lain-lain

Phew~~ ( p_q)

Aku tahu serewel apa diriku, jadi setiap sebelum/sesudah mengutarakan request selalu kutambahkan, "...ini jadinya dibeginikan bisa kan, Pak? Maaf ya, Pak. Jenengan yang sabar punya klien yang cerewet kayak saya." Hahaha...

Tapi kata (sejumlah) orang, aku ini termasuk yang nggak rewel-rewel amat, masih banyak oknum yang jauh lebih ngeselin daripada aku dalam hal pilih-pilih. Hehhe... Sebut saja soal menu katering, detil dekorasi, bahkan custom undangan. Pak Eli dan Pak Parlan mengiyakan.
"Sampean niki tasih mending, Mbak. Sing luwih cerewet lan ngribeti daripada sampean wonten. Kulo sampe ampun-ampun." LOL
Perihal tamu undangan juga nggak kalah memusingkan. Secara baik aku maupun Kak Anto sama-sama berkeluarga besar, belum lagi sanak kerabat dari keluarga ayah-ibuk, Mbak Bapak-Mbah Buk, juga Mbah Nawawi dkk. Double combo! x_X

Sempat terjadi perselisihan antaraku dan ibuk. Selain keluarga besar, saudara, kerabat, dan tetangga, ibuk juga ingin mengundang rekan kerja, serta teman-teman bersosialisasinya. Bukannya aku nggak punya teman-temanku sendiri untuk diundang, kan... :/ Teman sekolah, teman main, teman komunitas, rekan kerja, dll. Belum teman-temannya Oppa juga. *ketip-ketip*

Tapi mungkin salah satu keuntungan berjodoh dengan teman sendiri adalah teman-teman kami yang mayoritas sama. xP Teman dia adalah temanku, temanku juga temannya dia. Hemat, deh!

Maksud hati ingin berbagi kebahagiaan dengan semua orang yang kami kenal, apa daya keterbatasan tidak mengijinkan. :( Atas nama Riza Chanifa Auliya Sari dan Chairul Dwi Cahyanto yang akan segera melangsungkan hajat, kami mohon doa restu. Saling sambung harapan baik selalu. :* :*