Anggaplah saya sedang galau, dan ini barangkali hampir mendekati klimaksnya. :( Ahh, apa, ya? It's like the weather is so terrible but I don't have any clue what to do. Geje, kan?
Alternatif curcol via media sosial sudah sering kulakukan, but still there's a deep hole I can't full-fill no matter hard I tried. It's such an emptiness, I can tell. Sesuatu yang pikirku akan bisa (segera) hilang seiring dengan waktu dan pertumbuhanku, but hell no. It is existing.
Dan jika jalan keluar ini nggak segera kutemukan, satu hal yang pasti, jumlah draft mangkrak dalam blog ini akan semakin banyak saja. Hahahaha... Sudah nggak lagi bernafsu melanjutkan bahasannya, tapi terlalu sayang untuk membuang.
Jadi bahasan ini memang hanyalah sampah semata yang entah baiknya kulampiaskan ke mana. It's end up here at least. Tapi paling nggak 'sampah' ini masih tertampung, nggak hilang berserakan, meski berpotensi mencemari.
Setidaknya aku (sedikit) puas. Atau mungkin aku mengira sudah bisa puas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*