Like a king and queen |
Dibuka dengan lamaran mewah di rumah calon mempelai wanita pada 9 Agustus 2015. Kala itu orang-orang yang hadir (termasuk saya dan keluarga) pasti sudah bisa membayangkan seluar-biasa apa pernikahan mereka kelak jika lamarannya saja sudah wow begitu. Berbagai macam detil persiapan terus dilakukan sebaik mungkin sampai hari-H. Ibuk sebagai tim sukses calon mempelai pria tak kalah repot dan harap-harap-cemas, membantu Bude Ida mem-fix-kan semuanya agar senantiasa berjalan sesuai harapan.
Syukuran tumpeng, siraman, dan akad nikah |
Mida, Liya, dan Ladia |
Prosesi Unduh Mantu--termasuk dalam rangkaian agenda pernikahan--diadakan minggu lalu di kediaman mempelai pria di Mojokerto. Kebetulan saya dimintai tolong menjadi terima tamu, bertiga Mida dan Ladia. Duh, bersolek lagi. *kesenengan* Terima kasih sudah diperkenankan menjadi bagian dalam kebahagiaan kalian--termasuk sebagai tamu khusus saat resepsi--pun mohon maaf kalau-kalau ada kekurangan selama saya bertugas kemarin.
we❤ |
Beruntung sekali saya(kami) berkesempatan hadir dan berkontribusi di acara megah nan membahagiakan ini. Setelah absen di akad nikah (karena hanya keluarga inti dan para sesepuh saja yang hadir) resepsi superb pengantin baru ini sangat sayang untuk dilewatkan. Semuanya ingin datang, siapa tidak?
Digelar di hotel kenamaan di Surabaya yang dikenal tidak murah. Pesta berlangsung selepas maghrib hingga sekitar pukul 10 malam dengan persiapan yang sudah dimulai bahkan sejak ba'da dzuhur, baik itu riasan dan busana yang akan dikenakan (keluarga), serta semua pihak yang berperan dalam ceremony dan mengisi acara--termasuk kru penyanyi dan penari yang akan perform.
Gerbang menuju venue terbuat dari bunga-bunga yang dirangkai. Sebelum melangkahi gerbang bunga ini para tamu akan berpapasan dengan air mancur yang di puncaknya terdapat patung es berinisial R&D. Setelah mengisi daftar tamu dan menyerahkan kado/bingkisan untuk mempelai, para tamu akan diberi dua lembar kartu: satu untuk mengambil souvenir, dan satu lagi digunakan untuk berfoto di photoboth yang telah disediakan.
Para among tamu berdiri berjajar di sepanjang jalan masuk menuju pelaminan dan meja-meja prasmanan. Sebagian tamu berbaris mengantre untuk menyalami mempelai sebelum kemudian menikmati hidangan, sementara sebagian yang lain lebih memilih mencicipi beragam jenis masakan yang terhidang sambil menunggu antrean untuk menyapa mempelai. Pada Royal Wedding ini pun terdapat beberapa tamu undangan VIP yang tentu saja didominasi oleh orang-orang penting nan berkelas, mengingat kedua mempelai aktif di dunia hukum, bahkan Mas Dizar tergabung dalam Komisi Yudisial Surabaya yang tidak jarang muncul sebagai narasumber di media cetak dan elektronik. *plokplokplok*
Resepsi dimulai dengan tarian tradisional oleh sekumpulan anak-anak berkostum Anoman (entah bagaimana filosofinya, saya tidak menyaksilan langsung), dilanjutkan dengan sesi foto keluarga, sebelum tamu-tamu undangan dipersilakan memasuki hallroom.
Tepat di tengah-tengah ruangan terdapat alat berat untuk mengambil gambar (seperti yang dipakai shooting film. :3) dan mendokumentasikan acara. Karena luasnya ruangan dan keterbatasan jarak penglihatan, di dekat kursi-kursi tamu disediakan layar besar agar semua yang hadir dapat mengikuti jalannya acara. Melalui layar itu juga, 2x diputar short-movie perjalanan hubungan Mas Dizar dan Mbak Ria mulai dari perkenalan hingga mengikat janji suci pernikahan. It was so sweet and touching. :)
Dishes |
Kenyang berpindah dari satu meja prasmanan ke meja lain--menjajal makanan yang belum pernah kami makan sebelumnya--, puas mengabadikan riasan cantik kami, saya dan beberapa sepupu mulai mengantre untuk berfoto di photoboth yang terletak tepat si samping pintu masuk utama. Beruntung saya bisa berfoto 2x; berdua suami lalu sekeluarga empat orang. Exited sekali menunggu hasilnya selesai dicetak.
Tidak ingat pasti kapan pestanya benar-benar usai, saya dan rombongan hanya tinggal sampai saat mempelai berdua turun panggung dan menari sukacita bersama tamu-tamu mengikuti irama mengentak bernuansa islami-timur tengah oleh grup musik yang terus bermain selama acara berlangsung.
Eomma dan
seorang kru musik
|
Biar saya beritahu rahasia pada kalian--Mas Dizar dan Mbak Ria--sebagaimana yang sudah saya sebut di atas, pernikahan kalian adalah pesta pernikahan terindah dan terbaik yang pernah kami datangi. Mohon maklum, adik sepupu kalian ini hanyalah rakyat jelata yang jarang sekali menghadiri pesta-pesta spektakuler semacam milik kalian. ;)
Semuanya sempurna. Ya, jika dilihat dari acara lamaran, akad nikah, hingga resepsi--berikut segala persiapan dan prosesi adat yang menyertai--semuanya begitu detil lagi rapi. Saya tidak bisa tidak jatuh cinta dengan tiap-tiap properti dan dekorasi cantik yang termasuk di dalamnya. Muda-mudi mana yang tidak ingin menyelenggarakan pesta pernikahan sehebat ini? Bermimpi pernikahan mereka kelak akan bisa menyerupainya? Gadis mana yang tak berandai tampil memukau mengenakan gaun indah bak ratu seperti yang Mbak Ria kenakan malam itu?
R&D |
Sempat terbersit olehku, "If we were you two that night, as one night king and queen, we'd be more than happy till we could die," yang tentu saja hanya sebatas decak kagum, karena sayapun tahu rezeki masing-masing orang berbeda-beda, dan kalian dengan segala kelebihan di atas banyak orang yang pasti berandai memiliki kesempatan serupa, semoga tak luput bersyukur agar makin ditambah nikmat-Nya.
Selamat menempuh hidup baru. Selamat mencintai pasanganmu, baik dan kurangnya. Karena seindah-indahnya hidup adalah yang dilewati dengan saling mencintai dan dicintai. Love life.
terharu aku baca artikel ini... :)
BalasHapusMakasih... Been edited, nih. ^^
BalasHapus