Topik hangat kemarin tentang GMT masih ramai dibicarakan khalayak hingga hari ini. Ya, Hari Rabuari, 9 Maret 2016 lalu adalah harinya gerhana yang turut diperingati oleh dunia. Gerhana Matahari Total merupakan fenomena alam langka yang uniknya tepat pada periode kali ini hanya terjadi di Indonesia, melintasi sejumlah provinsi yang tepat berada di garis khatulistiwa saja. Berbondong-bondong turis asing bahkan sengaja datang demi berburu menyaksikan langsung gejala alam GMT yang baru-baru ini ramai disebut 'wisata gerhana'.
Sayangnya dari tempatku (perumahan kecil di tengah kota kecil Mojokerto) GMT nggak bisa disaksikan. Karena ya, selain bukan kawasan khatulistiwa, Mojokerto kurang area terbuka (pantai misalnya). Sarana untuk mengamati langit pun nggak ada. Ya apa boleh buat. Disyukuri saja dengan melaksanakan sholat gerhana berjamaah di masjid setempat lalu menikmati GMT dari layar kaca yang
luckily menyiarkan fenomena alam menakjubkan tersebut secara live.
Banyak yang
kecele sih, berharap bisa menyaksikan langsung GMT dari rumah masing-masing. Naif sekali.
Mbok ya sadar, kebagian aura 'mendung'nya sedikit-sedikit saja sudah bagus, di luar negeri malah nggak ngefek sama sekali, loh. :D Hal sama berlaku untuk turis-turis asing tersebut yang rela jauh-jauh bertandang ke Indonesia demi menonton fenomena alam langka yang berlangsung nggak lebih dari 20 menit dengan mata kepala sendiri. *salut*
|
Here's the doogle |
Seantero dunia seolah berlomba memberitakan fenomena hari ini, nggak terkecuali Google. Kemarin pas iseng-iseng mau buka blog via Chrome ponsel, aku mendapati
doodle Google yang bertemakan GMT.
It's cute. Apalagi serupa .gif yang bisa di-
play.
Surprising me! Aku sendiri baru tahu bahwa Chrome-nya Lollipop bisa memutar
doodle Google yang memang sering berganti secara berkala mengikuti kejadian pada hari tersebut. Semisal dua hari lalu
doodle Google seolah turut merayakan #InternationalWomanDay.
Its kinda interesting. Benar-benar menarik perhatian pengguna Google yang suka dengan remeh-temeh sepertiku ini. Selain ada konten tersendiri tentang tema terkait--yang pastinya penuh informasi--,
doodle ini bisa difungsikan untuk promosi dengan menggaet makin banyak pengguna internet untuk mengakses www.google.com. Ya pokoknya lucu dan kini (entah sejak kapan) bisa dijalankan via Chrome di Akaharu. Asyik, kan? Jadi makin rajin nge-blog, deh. :3
Pembahasan menarik lain yaitu tentang mitos-mitos berkaitan dengan GMT yang sering dihubung-hubungkan dengan
Bhatara Kala (raksasa pemakan matahari, dipercaya pembawa petaka). Dahulu masyarakat primitif percaya bahwa fenomena gerhana adalah saat di mana matahari/bulan lenyap 'dimakan' oleh Sang
Bathara Kala. Ketakutan dalam kegelapan yang mendadak mendadak menyelimuti cakrawala, masyarakat bersembunyi tidak selangkah pun keluar dari rumah, beberapa membuat bunyi-bunyian bising dengan harapan dapat mengusir raksasa, menghalaunya memakan benda langit.
Dahulu fenomena gerhana--terutama gerhana matahari--memang amat ditakuti. Selain masih terikat dongeng, mitos, faktanya melihat/'bersentuhan' langsung dengan matahari saat gerhana memang berbahaya. Selain menyebabkan kebutaan bila dilihat dengan mata telanjang, radiasi sinar UV yang memancar dapat merusak kulit manusia. Jadi sebaiknya bila nggak ada urusan mendesak lebih baik berdiam diri di rumah, untuk sementara nggak keluar dulu.
Selanjutnya ada pula tradisi
ngliwet, ibu hamil/keluarga mengadakan
liwetan (syukuran) di hari terjadinya gerhana matahari, dengan tujuan agar ibu dan bayi selamat, dijauhkan dari marabahaya hingga saat kelahiran. Pihak lain menyebutkan
ngliwet sebagai bentuk dari sedekah.
Me? Of course, I(we) didn't do that thing. Nggak apa-apa, hanya bukan tipikal yang akan melaksakan ritual 'kejawen' semacam itu. Bukan meremehkan ya, ini murni hanya tentang prinsip dan sudut pandang. Dan yang kupegang teguh adalah amalan-amalan yang pernah Rasullullah lakukan, lain enggak. Acara tingkepan kemarin kan pihak mertua yang mengadakan,
not me personaly. :P Mamak juga sempat berpesan untuk melakukan 'sesuatu' terhadap janin dalam kandunganku bertepatan gerhana tiba,
well I did. Aku mengajak Aris untuk berdoa dengan niat kepada Allah Ta'ala semata, dan bukan yang lain. Mengenai syukuran/sedekah? Ya kan nggak harus sengaja dikait-kaitkan dengan gerhana. Sedekah tanda bukti syukur kita bisa dilakukan kapan saja meski nggak ada gerhana. Bukan begitu bukan?
Bagaimana dengan semangat GMT kalian?
Ciao bella~~
*)original draft on March 9th yang baru diposting hari ini