Just attended to Iwan&Rya's wedding party in Raden Wijaya Hotel, catched up with baes, got nice pictures with them. Happy Wedding, Cong! Next time ketemu lagi kita ngopbar sambil bawa anak masing-masing, yee~ Amean Part II. Hihihi...
Terakhir ketemuan sama ini couple di Panties Pizza pas traktiran ultahnya Boss Henri (awal Juni, H min sepekan lairan--hamil 39w lebih--hehe). Bersamaan Elza-Anggi nikah mereka tunangan, dan alhamdulillah dilancarkan terus sampai hari H ini.
Tercatat member grup WA "Amean" yang notabene adalah geng ngopi ala-ala kita (est.2013 lah) aku dan Naw saling undang. Janjian datang bareng-bareng yang lain (Irene-Dito, Elza-Anggi, Icca-Fikar, Gigih, Kusnadi, Sembix-Atta, Ryan, dkk dll--ternyata Inaw kenal banyak sama 'arek-arek' juga. Such an impressive!) karena tadinya agak nggak yakin jangan-jangan nggak ada yang dikenal. Syukurlah kami sempat kumpul-kumpul dulu; bertukar kabar, ngobrol, foto-foto wefie!
Kelar jam 9an, aku dan kakbeb langsung cuss Wako Surodinawan menghadiri nobar Liverpool vs Hull City--dengan masih berkostum pasca buwuh. xD Untung couple set kami warnanya merah! Malu~ tapi 'demi' ya, karena ini kali pertamaku kembali ke ranah pernobar-bolaan mendukung tim merahku. #ynwa #kgmd
Tumbenan kakbeb inisiatif orderin black coffee yang--thanks God--rasanya indah banget. The first basic coffee of mine after my pregnancy. Kangeeen deh~~ bahagia itu sederhana.
FT: 5-1 Liverpool wins!!
Masyaallah~ malam ini cemerlang sekali. (((anak gimana anak)))
Di luar hujan? Mari kuseduhkan secangkir kopi panas untukmu. Tentu kita bisa saling bertukar cerita sembari menikmati pelangi dan senja, kan? *^_^*
Sabtu, 24 September 2016
Rabu, 21 September 2016
1st Weekdays with Cimbul❤
Been back to work for a week and it is sooo exhausting~~ duhh masyaallah capeknya dobel tripel. Ya ngurus kerjaan, ya ngurus anak, pulangnya masih harus ngurus keperluan anak dan suami di rumah. #akusetrong
What I didn't expect is Cimbul surprisingly spent his days with me at my office more often than stayed at home with ayah and yangtit--as my A plan. What we had now is the B plan for real. So here is the map:
Kantor dan rumah itu maksudnya pagi sampai siang ikut ngantor, lalu pas istirahat Cimbul dan ayah pulang ke rumah, karena mbahbuk sudah pulang dan bisa bantuin momong. Sekitar jam 1 atau jam setengah duaan aku ikut pulang untuk maksi dan nenenin.
Pikirku okelah sesekali ajak Aris ngantor toh ada ayahnya juga yang bersedia full momong ketika aku sedang ada kerjaan yang nggak bisa ditinggal, karena gimanapun Tantit nggak selalu bisa datang untuk bantu jagain. Tapi ternyata masbeb keterusan keenakan(?) semangat hore-hore ikut ngantor sambil bawa baby karena dia beneran lebih selo; Cimbul yang seketika jadi idola para bude di kantor niscaya banyak yang gendongin dan kami terbantu sekali momongnya. ^^
Singkat cerita tiap pagi kami 'piknik' ke kantorku. Bawa-bawa tas bayi yang isinya segala macam tetek bengek perintilannya Aris mulai dari popok, baju ganti, perlak, minyak telon-baby oil-sabun-tisu basah, saputangan, handuk, sampai mainan. Sengaja nggak bawa botol dot karena nenennya 'live' dooong~~ skin to skin breast feeding is the best dan tetap yang utama.
Jadwal sehari-hari pun kisaran antara: berangkat, sampai kantor tidur pagi, bangun-nenen, main, digendong bergilir, tidur siang, bangun-nenen, main, mandi, tidur sore, pulang. Gitu-gitu terus...
Capek? Banget. Nggak kebayang levelnya. Seneng? Pastilah. Secara kerja ditemenin suami dan anak, nggak kehilangan momen kebersaman dan bisa terus memantau tumbuh kembang si Cimbul. Quality time is everywhere. Serempong apapun pasti dijalani dengan sukacita. Bagus juga karena mengenalkan baby bersosialisasi. Anak jadi ramah dan nggak takut dengan oranglain. Kan nggak sedikit juga anak kecil yang cuma mau sama ibu-ayah pol sama neneknya dan takut sama oranglain? Semoga Aris nggak kayak gitu, deh.
Big thanks to hubby daddy yang luar biasa konsisten berperan-serta dalam mengasuh Aris bersama. Love love you full to the moon and back~~
What I didn't expect is Cimbul surprisingly spent his days with me at my office more often than stayed at home with ayah and yangtit--as my A plan. What we had now is the B plan for real. So here is the map:
09/14 ➡ rumahHari pertama dan kedua Aris dijagain si ayah dibantu yangtit di rumah. Dapat laporan macam-macam mulai dari sekadar rewel, nangis terus, ngomel-ngomel, minta gendong sampai dosis nggak mau minum ASIP dari dot dan ngamuk-ngamuk, lalu dapat SMS "Kamu nggak bisa kah, pulang sebentar sekarang?"
09/15 ➡ rumah
09/16 ➡ kantor dan rumah
09/17 ➡ kantor
09/19 ➡ kantor dan rumah
09/20 ➡ kantor
09/21 ➡ kantor
Kantor dan rumah itu maksudnya pagi sampai siang ikut ngantor, lalu pas istirahat Cimbul dan ayah pulang ke rumah, karena mbahbuk sudah pulang dan bisa bantuin momong. Sekitar jam 1 atau jam setengah duaan aku ikut pulang untuk maksi dan nenenin.
Pikirku okelah sesekali ajak Aris ngantor toh ada ayahnya juga yang bersedia full momong ketika aku sedang ada kerjaan yang nggak bisa ditinggal, karena gimanapun Tantit nggak selalu bisa datang untuk bantu jagain. Tapi ternyata masbeb keterusan keenakan(?) semangat hore-hore ikut ngantor sambil bawa baby karena dia beneran lebih selo; Cimbul yang seketika jadi idola para bude di kantor niscaya banyak yang gendongin dan kami terbantu sekali momongnya. ^^
Singkat cerita tiap pagi kami 'piknik' ke kantorku. Bawa-bawa tas bayi yang isinya segala macam tetek bengek perintilannya Aris mulai dari popok, baju ganti, perlak, minyak telon-baby oil-sabun-tisu basah, saputangan, handuk, sampai mainan. Sengaja nggak bawa botol dot karena nenennya 'live' dooong~~ skin to skin breast feeding is the best dan tetap yang utama.
Jadwal sehari-hari pun kisaran antara: berangkat, sampai kantor tidur pagi, bangun-nenen, main, digendong bergilir, tidur siang, bangun-nenen, main, mandi, tidur sore, pulang. Gitu-gitu terus...
Capek? Banget. Nggak kebayang levelnya. Seneng? Pastilah. Secara kerja ditemenin suami dan anak, nggak kehilangan momen kebersaman dan bisa terus memantau tumbuh kembang si Cimbul. Quality time is everywhere. Serempong apapun pasti dijalani dengan sukacita. Bagus juga karena mengenalkan baby bersosialisasi. Anak jadi ramah dan nggak takut dengan oranglain. Kan nggak sedikit juga anak kecil yang cuma mau sama ibu-ayah pol sama neneknya dan takut sama oranglain? Semoga Aris nggak kayak gitu, deh.
Big thanks to hubby daddy yang luar biasa konsisten berperan-serta dalam mengasuh Aris bersama. Love love you full to the moon and back~~
Rabu, 14 September 2016
Monthversawork
Please excuse the random title...
Hey you, dear Love: happy 15th monthversary of our marriage❤
There are so many things been happened--don't say that I forgot our day, but yeah I was spacing out--I almost missed this 14th. Hehehe... My bad. I should've knew that it would be a day ahead after our child's birthdate.
Jadi per hari ini sudah harus masuk kantor. Kerja lagi. Sungguh perang batin yang teramat sangat untuk newmom sepertiku. Setengah hati pengin tinggal si rumah saja uwel-uwelin si kecil, sementara setengah yang lain tegas mengingatkan "I gotta back to work soon," by kinda some reasons.
To be honest, belum siap sama sekali untuk kembali ngantor. Hingga H-14 masih linglung apa saja yang mesti dipersiapkan untuk kembali ke kantor. Perlengkapan apa saja yang harus diadakan untuk keperluan baby. Perkara ASI misalnya. Ini krusial banget. Sejak hamil jauh-jauh hari aku bertekad akan memberikan ASI Eksklusif pada bayiku apapun yang terjadi. Jika terpaksa meninggalkannya selagi bekerja, baby Aris harus tetap mendapatkan haknya; hanya mengonsumsi ASI hingga berusia 6 bulan. Caranya? Karena nantinya kami nggak akan bisa terus bersama 24×7 satu-satunya solusi yang ada yaitu memompa ASI, alias diriku berperan sebagai bunda perah. *plok plok plok*
Jika sebelumnya pumping bertujuan untuk mengurasi risiko payudara bengkak akibat penggumpalan ASI (ini sungguhan pernah kualami dan rasanya sakit banget) sekaligus stok darurat ketika kami harus on the way, sekarang fokus untuk tabungan saat aku ngantor--meninggalkan Aris jauh dariku. :'( Apakah aku serajin itu hingga mampu memenuhi freezer dengan botol-botol kaca berisi ASIku? Big NO No no. You know me, miss bigplans without proper action. Hahaha... Maksud hati mencicil sedikit demi sedikit ASIP biar nggak keteteran dan Aris kekurangan nutrisi selama kutinggal, faktanya hingga H-7 aku belum menghasilkan sebotolpun! What the ngek~~
Entah mengapa kian dekat hari H aku merasa makin nggak punya waktu, pun Aris cenderung lebih rewel dari biasanya. In the end, H-1 baru punya stok 2 botol saja. Bismillahirrahmanirrahim~ lain-lain diurus belakangan.
Terjadilah drama pagi hari antara seorang ibu muda yang enggan berpisah dengan bayinya--yang menangis meraung-raung--sementara sang suami malah getol menyuruhnya lekas pergi. (ಥ_ಥ)
"Bunda akan pergi 'tuk sementara bukan 'tuk meninggalkan Aris selamanya. Bunda pasti 'kan kembali pada dirimu, tapi Aris jangan nakal~ Bunda pasti kembalii~~" *nyanyi*
Hey you, dear Love: happy 15th monthversary of our marriage❤
There are so many things been happened--don't say that I forgot our day, but yeah I was spacing out--I almost missed this 14th. Hehehe... My bad. I should've knew that it would be a day ahead after our child's birthdate.
Jadi per hari ini sudah harus masuk kantor. Kerja lagi. Sungguh perang batin yang teramat sangat untuk newmom sepertiku. Setengah hati pengin tinggal si rumah saja uwel-uwelin si kecil, sementara setengah yang lain tegas mengingatkan "I gotta back to work soon," by kinda some reasons.
To be honest, belum siap sama sekali untuk kembali ngantor. Hingga H-14 masih linglung apa saja yang mesti dipersiapkan untuk kembali ke kantor. Perlengkapan apa saja yang harus diadakan untuk keperluan baby. Perkara ASI misalnya. Ini krusial banget. Sejak hamil jauh-jauh hari aku bertekad akan memberikan ASI Eksklusif pada bayiku apapun yang terjadi. Jika terpaksa meninggalkannya selagi bekerja, baby Aris harus tetap mendapatkan haknya; hanya mengonsumsi ASI hingga berusia 6 bulan. Caranya? Karena nantinya kami nggak akan bisa terus bersama 24×7 satu-satunya solusi yang ada yaitu memompa ASI, alias diriku berperan sebagai bunda perah. *plok plok plok*
Jika sebelumnya pumping bertujuan untuk mengurasi risiko payudara bengkak akibat penggumpalan ASI (ini sungguhan pernah kualami dan rasanya sakit banget) sekaligus stok darurat ketika kami harus on the way, sekarang fokus untuk tabungan saat aku ngantor--meninggalkan Aris jauh dariku. :'( Apakah aku serajin itu hingga mampu memenuhi freezer dengan botol-botol kaca berisi ASIku? Big NO No no. You know me, miss bigplans without proper action. Hahaha... Maksud hati mencicil sedikit demi sedikit ASIP biar nggak keteteran dan Aris kekurangan nutrisi selama kutinggal, faktanya hingga H-7 aku belum menghasilkan sebotolpun! What the ngek~~
Entah mengapa kian dekat hari H aku merasa makin nggak punya waktu, pun Aris cenderung lebih rewel dari biasanya. In the end, H-1 baru punya stok 2 botol saja. Bismillahirrahmanirrahim~ lain-lain diurus belakangan.
Terjadilah drama pagi hari antara seorang ibu muda yang enggan berpisah dengan bayinya--yang menangis meraung-raung--sementara sang suami malah getol menyuruhnya lekas pergi. (ಥ_ಥ)
"Bunda akan pergi 'tuk sementara bukan 'tuk meninggalkan Aris selamanya. Bunda pasti 'kan kembali pada dirimu, tapi Aris jangan nakal~ Bunda pasti kembalii~~" *nyanyi*
Langganan:
Postingan (Atom)