Well, sayang sekali dugaan kalian belum benar. Helm INK pink seri teranyar lengkap dengan kunci rahasia pada gambar bukan milikku. :P
Semalam aku menemani seorang kawan membelinya. Ya, aku sudah berjanji untuk membantu kawanku ini memilih sebuah helm untuk dihadiahkan kepada gadisnya yang akan berulang tahun bulan ini, dan kemarin akhirnya hutang janjiku terlunaskan. Aku lumayan puas dengan pilihanku. Bagaimana menurutmu? Sebuah helm standar bermerek khas anak muda masakini dengan warna pink cerah yang manis sekali, untuk seorang gadis manis kecintaan. Tidak buruk, kan? ^^
Si Boy kawanku seorang lelaki baik hati. Ia ikhlas merogoh koceknya cukup dalam untuk membeli bakal hadiah tersebut demi tidak melewatkan hari istimewa si gadis manis kecintaan, yang sayang sekali bukan kekasihnya.
Kalian bingung? Kisah ini memang tidak sesederhana kicauan jemariku pada lembar postingan ini, tapi lebih dalam, jauh lebih dalam lagi. Boy bersikeras memintaku menemaninya mencari hadiah ulang tahun bagi Gadis, perempuan yang terhitung sejak akhir tahun lalu tidak lagi menjadi kekasihnya lantaran memiliki seorang tambatan hati baru, sesosok lelaki idaman selain Boy.
Boy, sekalipun sudah tidak berstatus kekasih Gadis, ia masih sangat memedulikannya. Masih sangat menyayangi dan mencintai Gadis, yang sayangnya aku sendiri tidak tahu bagaimana perasaan Gadis sesungguhnya terhadap Boy. Karena meski mereka hanya sebagai teman sekarang, namun sama sekali tidak ada yang berubah dari sikap dan perlakuan Gadis kepada Boy. Gadis masih menginginkan Boy ada di sisinya, mendukung apapun yang ia lakukan, dan menyenangkan hatinya. Mereka masih sering pergi ke mana-mana bersama. Ya, Boy dan Gadis, dan aku, dan lelaki idaman Gadis selain Boy. Kami berempat. :3
Jengjeeeengg~~ ironis, sangat ironis. :(
Tapi aku tidak akan memperpanjang postingan ini dengan menceritakan apa yang terjadi di antara kami. Tidak. Saat ini aku hanya ingin berkomentar mengenai foto di awal tadi. Helm pink-bakal-kado-ultah-buat-Gadis ada di rumahku sejak semalam. Boy meminta tolong ekstra dengan menitipkannya padaku untuk beberapa hari sampai hari H, sampai ia mengambilnya, dan aku mengiyakan saja. Itulah mengapa aku berkesempatan untuk mengabadikannya di sini. Ehehehehehe...
Kembali pada Boy, menurut kalian apa motif yang dimaksudkan oleh Boy dengan melakukan semua tetek-bengek ini untuk Gadis yang sudah jelas tidak akan mengkontribusikan apapun pada hidup Boy selanjutnya selain rindu, galau, cemburu, keputusasaan, dan sakit hati? Tidakkah sia-sia dan sangat tidak menguntungkan bagi pihak Boy? Err~~ -___-"
Ketika tidak sedang merasakan cinta, jatuh cinta, atau lain-lain semacamnya kita memang cenderung berpendapat bahwa apa-apa yang orang lain lakukan dengan mengatasnamakan cinta adalah sesuatu yang bodoh, idiot, absurd, dan serba tidak masuk akal. Tapi memang demikian, sekalipun faktanya aku sendiri adalah pelaku. Ya, rela berbuat apapun demi orang tersayang, apapun (bisa jadi seaneh-anehnya sesuatu), dengan label: Demi Cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*