2014 terlalu membahagiakan untuk buru-buru dibukukan. Begitu berarti untuk lekas diakhiri. Tersimpan 365 hari sarat kesan di dalamnya. Menyaksikanku bertahan dan berharap. Menumbuhkan kedewasaan, pun mimpi-mimpiku.
Tidak bisa kukatakan bahwa dalam setahun ini aku berkembang dengan sempurna tanpa cela, tapi bisa kupastikan aku sudah tumbuh mendewasa sebaik yang aku bisa. ;) Sungguh, pembelajaran oleh hari-hari di 2014 penuh berkat mana yang tidak penting hingga layak untuk kuabaikan?
Bicara tentang akhir tahun, bicara tentang napak tilas peristiwa 'ter' dalam setahun. Ummm... kaleidoskop?
Terlalu banyak cerita di setiap harinya, dan hampir semuanya bermakna. Jika aku boleh membilang beberapa tanggal, yang paling tidak (akan) bisa kulupakan; 21 Mei, 3 Agustus, 28 November, 6 Desember, lalu 31 Desember adalah beberapa yang kusebut tanpa ragu. :*
31 Desember adalah hitungan terakhir di 2014 ini. Ia bahkan selalu ada di sudut bawah kalender di tiap tahunnya. Tapi yang membuat 31 Desember 2014 berbeda dengan 31 Desember lain sepanjang hidupku adalah seseorang kecintaan tengah bersamaku. Bersama kami menyaksikan detik-detik penghabisan tahun yang kemudian disusul dengan pembukaan tahun baru. Penuh syukur atas segala yang telah kami lalui dan dapatkan di 2014, serta tak lupa menyematkan barisan doa agar apa-apa yang kami rencanakan di 2015 ini berjalan sesuai keinginan dan harapan kami. Aamiiin... :'))
Meski roti bakar dan gelas-gelas teh kami sudah lama mendingin, adik dan para sepupu mudaku masih betah begadang, bermain monopoli, sementara aku dan Chagiya menghabiskan banyak pembicaraan di teras depan sambil sesekali mengawasi mereka yang ribut tentang aturan game. What a joyful midnight! :*
Chagiya pamit pulang menjelang pukul dua dini hari. Usai melihat kembang api yang menyala begitu masuk 1 Januari 2015, 00:00 WIB, kami masih belum puas mengobrolkan apa saja, seolah mengganti waktu selama kami tidak bertemu pada beberapa hari sebelumnya. Hehehe...
Dan sesuai dugaan, karena tidur sangat larut, kami akhirnya melewatkan agenda jalan-jalan dan memilih bergelung di ruang tv sambil menonton. Sebagai gantinya aku mengajak saudara-saudaraku itu membuat es krim bersama dan ikut bermain monopoli.
Hampir lupa kalau malam ini Liverpool akan bertanding kontra Leicester. Kick off jam setengah 9 malam, kira-kira akan berakhir tidak kurang dari jam 11. Pikirku mustahil aku bisa ikut nobar match tersebut.
Kemudian aku baru ingat saat menemukan Rizky bergelung dalam selimut memainkan hp. Hari minggu lalu aku sempat mengajaknya datang ke acara futsal-nya dulur abang, dan dia tampak cukup tertarik. Kenapa tidak minta ditemani nobar dia saja? :P
Kami menang saat Hojo meluncur di jalanan menuju venue nobar. Alhamdulillah, meski mengomel ini-itu ibuk akhirnya mengizinkan kami pergi. Yang membuatku lebih exited, ini perdana bagiku untuk nobar midnight, dan Chagiya yang sudah bilang akan terlambat nobar, tidak tahu kalau sudah duduk manis di K-ng Ucup lebih dulu.
Dia cuma tertawa sambil mencibir ringan, "Yo ngunu, wes nd TKP nobar nggak bilang-bilang!" dengan aksen bawaannya yang khas. "Penasaran, bilang apa ke ibuk kok boleh keluar malam?" Hahaha... Dasar kurang ajaaarr... xP
Sempat unggul 2-0 lewat tendangan penalti oleh kapten, dan game berlangsung seru, hasil akhir imbang membuat kami sedikit kecewa. Sekalipun tidak melunturkan cinta kami pada Liverpool dan tim, tapi ketidakbisamenangan di kandang menghadapi tim medioker sekelas Leicester juga tidak mudah bagi kami yang selalu menganggap The Reds adalah satu dari tidak banyak tim papan atas Liga Inggris.
Tapi bisa pulang bersama Chagiya cukup untuk meredakan galau sesaatku. ;)
Bagaimana tidak senang, bisa membuka dan menutup hari baru bersama Sang Kecintaan?
Happy 2015! :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*