"Tidak apa-apa, aku bisa sendiri," susah payah kamu bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi.
"Mau ke mana kamu dengan kondisi seperti itu? Apanya yang tidak apa-apa!?" aku murka.
"Aku yakin bisa! Percayalah... Uhhuk." nah, kamu terbatuk lagi. "Lagipula aku belum pernah absen sebelumnya. Dan hari ini jadwal piketku dan akan ada meeting juga. Aku benar-benar harus pergi sekarang."
"Kenapa kamu tidak pernah sekali aja mendengarkan aku? Kamu pikir aku mau mengantar padahal kamu sedang tidak sehat begini?" Aku sudah muak dengan keras kepalamu. "Kamu pikir aku setega itu?"
Airmatamu meleleh dan kamu mulai terisak. "Ayolah, Ferrel... Kumohon... You know I need this job."
"And I need you to be safe..." aku membenci airmata yang membuatku luluh itu. "Sudahlah, aku buatkan kamu kopi dan sarapan."
Selagi kamu mandi dan bersiap-siap, aku selesai menghidangkan sarapan lengkap dengan kopi kegemaranmu. Aku tahu kamu tidak suka diperlakukan seperti orang sakit.
"Thankyou, Ferrel," kamu tersenyum sembari menyesap kopi. Aku selalu berpikir cukup aku saja yang menikmati senyumanmu itu. "Aku sudah baikan, kita berangkat sekar- huekk..."
Tiba-tiba kamu terhuyung dan jatuh dari kursi. Aku melihat tubuhmu kejang sesaat, tak lama busa keluar dari bibirmu.
"Fer...rel..."
Kamu berusaha meraihku. Tapi sudah terlambat. Aku sungguh menyayangkan akhir yang seperti ini.
Tubuhmu akhirnya kulai dan tidak bergerak sama sekali. Kuhela napas dan segera membereskan pecahan cangkir yang berserakan sebelum aku memindahkan tubuhmu.
Seharusnya kamu mendengarkanku.
Maaf, Freya. Kali ini kamu benar-benar harus berhenti dan istirahat dengan baik.
@30haribercerita #30hbc #30hbc20 #30hbc2027
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*