hai, nada...
ketika kamu menemukan ini
barangkali pengetahuanmu
akan bertambah satu lagi
satu hal yang mungkin tidak berarti bagimu
tapi amat sangat penting untukku
kamu tahu, nada...
aku belum lama mengenalmu
belum terlalu tahu
seperti apa pribadi lugumu
aku bahkan tidak berpikir
akan tertarik
pada dimensi lain yang bukan duniaku
lalu kutemukan kamu lain
kamu itu istimewa, nada...
harmonisasi pelangi yang kamu ciptakan
demikian nyata
lonjakan-lonjakan pada senja
yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya
begitu mudah kamu hadirkan ke hadapanku
membuatku percaya
kamu adalah suatu dimensi indah nyata
selain dunia hitamku
bagaimana harus kudeskripsikan dirimu?
seorang pelopor, kah?
motivator?
inspirator?
hmmm ...
atau... semuanya?
kamu yang pertama kali
membuatku mengerti
seberapa indah dirimu,
pun aku, yang selalu rendah diri ini
berbekal tutur sapa sederhana berkadar mutiara
kamu seperti bisa memutarbalikkan
segala kesusahanku menjadi
terlihat begitu mudahnya
seperti tiada sesuatu yang sulit di dunia ini
dan tiada sesuatu hal pun
yang tak mungkin bisa kamu lakukan
yang tak mungkin bisa kamu lakukan
nada...
kamu mengajariku semua itu
apa yang sedang kamu telusuri di sini,
kamu pikir ini semua tentang apa?
tentang siapa?
ya, aku tengah membicarakanmu, nada...
memperkenalkanmu kepada duniaku
semesta hitam sederhana
yang sudah lama tercipta
sebelum kamu tiba
dan mengobrak-abrik susunan edarnya
sebelum kamu dan denting innocent-mu itu
memukau kesadaranku
menjadikanku satu dari sekian banyak
not-not berserakan yang kamu lupa
sebaiknya harus diapakan
tapi kamu terlalu bersinar
dalam kotak kacamu, nada...
dalam kotak kacamu, nada...
kamu sibuk dengan pendarmu
yang memancar ke mana-mana
dan kamu lupa
orang-orang di luar kotak kaca sedang melihatmu
menaruh harapan besarnya padamu
mereka bertanya-tanya
apalagi yang akan kamu tampilkan
untuk menghibur kami?
kami, yang sudah telanjur percaya
bahwa kamu adalah hadiah dari surga
sementara di sudut lain
denting memecah hening
sunyi diporak-porandakan silir angin
maka lihatlah keluar kotak kacamu
sesekali
tengoklah
sudah berapa lama impianku terkubur
di depan pintu masuk kotak kaca itu
kamu tak tahu, bukan?
tak peduli bahkan
tapi itu bukanlah
masalah besar, nada…
aku hanya
memujamu saja
untuk menyukai
dirimu begitu dalam
apalagi sampai
mencintai
memangnya hakku?
toh, kamu pun
hanya mencintai
dirimu sendiri
oh, ya, denting innocent-mu itu tentu
juga kotak kaca
yang selalu menyimpan
kilau-kemilaumu
maka anggap saja
ini hanya celoteh kurang ajar
oleh seorang hina
ini hanya celoteh kurang ajar
oleh seorang hina
tapi, cobalah untuk
tidak selalu
berada dalam
kotak kaca
seharusnya kamu
bisa melihat
dunia-dunia yang
berbeda, nada…
kotak kacamu itu
hanya senang
menyimpanmu di
dalamnya
menciptakan
sebuah ilusi
bahwa tidak ada
dunia lain yang lebih indah
daripada semesta di
dalam sana
sangkaku ia telah
merayumu
agar tetap
tinggal
dan memainkan tone-tone senada
yang hanya
itu-itu saja
ia tidak ingin
kamu keluar
dan bertemu
denganku
sebab, nada…
barangkali kotak
kacamu itu tahu
aku bisa saja menyanyikan lagu apapun
denganmu...
denganmu...
tidak sepertimu
yang selama ini
hanya berhasrat
memainkan irama sama
yang disukai kotak kaca
jika ada banyak
sekali lagu
dan melodi-melodi
indah di luar sana
yang akan sangat
mungkin
kamu mainkan
bersamaku,
mengapa kamu
harus berhenti
dan mengikat
dirimu pada satu not monotone saja
hanya karena
kotak kaca yang meminta?
hahahahahaa…
aku demikian
sedih
hingga ingin
tergelak saja karenanya
bolehkah
kukatakan
hidup ini pilih
kasih?
ya mungkin karena
kita
tidak berada di
semesta yang sama
kamu, nada, hidup
dalam kotak kaca
sedang aku
berkelana ke mana-mana
dalam irama-irama
berbeda
mengapa tak bisa
kunyanyikan lagumu?
atau
bolehkah kuminta
dentingan putih itu
mengiringi suara
hatiku?
wow... lihatlah, nada…
rupanya kini kamu sudah
mengetahui banyak
apa aku bicara
terlalu banyak?
semoga saja kamu
akhirnya
bisa mengerti
atau justru
akan berbalik membenci
nada, maaf…
mohon maafkan
aku…
aku sungguh ingin
memujamu saja
cuma menyukaimu
sedalam yang hatiku bisa
tanpa mencinta
tapi, nada…
rupanya cinta itu
sudah ada
ia tercipta
begitu saja
ya, bukankah kita
pernah menyanyikannya bersama-sama?
keren sekali kak
BalasHapusbidara skincare