Selamat ulang tahun ke 20, Boy!
Memang terlambat sehari sih, tapi jauh lebih baik daripada lupa sama sekali. Hehehe...
Semoga diberikan umur panjang sarat manfaat, sukses dengan pekerjaan dan percintaan. Wish you all the best, lah.
Sudah 'kepala dua' ya, sejak kemarin? Bagaimana rasanya?
Yang jelas memasuki usia dua puluhan, bisa dibilang kita hampir menyudahi masa remaja dan semakin mendekati kedewasaan yang kian matang. Kini kamu sudah menjelma pria dewasa. Apalagi sudah bekerja, dan bersama gadismu, kalian sudah beberapa tahun menjalin hubungan yang seharusnya tidak boleh asal main-main lagi.
Sebagai pria muda yang merupakan sulung dalam keluarga, aku bisa mengerti betapa Tante Win begitu menggantungkan harapan besarnya padamu. Setelah ini, kamulah yang akan menjadi wakil Oom Rozi, ayahmu, untuk menjaga dan melindungi keluarga kecil kalian. Kebebasan boleh jadi yang paling ingin kamu dapatkan, tapi selalu ada tanggung jawab yang menyertai. Tanggung jawab atas ibumu, dua orang adikmu, dan dirimu sendiri.
Untukku pribadi, menjadi dewasa adalah memudahkan segala persoalan yang dahulu kita perlu bantuan dari orang lain yang lebih mampu untuk menyelesaikannya. Berarti sekarang tiba giliranmu untuk membantu para belia mmenghadapi perkembangan fisik, emosi, juga mental mereka. Bukan berarti menggampangkan permasalahan anak muda lain... Yah, you know what I mean.
Di sisi lain, permasalahan hidup yang jauh lebih berat pasti sudah menanti. Kuat-kuatlah dirimu. Jadilah orang dewasa yang tangguh dan bisa diandalkan. Aku percaya padamu.
Omong-omong, kamu belum mentraktirku sesuatu sebagai selamatan ultah. Segera, ya.
Sudut lain Mojokerto, 5 Februari 2015,
Mbak Liya –yang lebih dulu berusia 20an
Surat Ke-7 #30HariMenulisSuratCinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*