Senin, 10 Agustus 2015

Sunday Couple

prosesi lamaran
Agustus selalu jadi bulan yang sibuk. Sebagai bulan peringatan kemerdekaan tanah air yang dinanti seantero negeri, Agustus identik dengan perlombaan, pawai/karnaval, jalan santai, sepeda hias, kerja bakti, hingga tasyukuran kampung dalam rangka 17 Agustus. Kegiatan full. Terlebih hari-hari Minggu kami yang sudah booked dengan rangkaian jadwal yang harus kami lakukan.

Jika minggu lalu kami bertolak ke Surabaya dalam rangka menghadiri arisan keluarga dari keluarga Mbah Buk, minggu kemarin kami menyambangi Kota Pahlawan itu lagi sebagai pengiring calon mempelai pria. Yup. Akhirnya Mas Dizar resmi melamar Mbak Ria.

Alhamdulillah acara berlangsung lancar dan sempat ada momen yang begitu mengharu-biru: saat Mas Dizar tiba-tiba diminta melakukan direct propose kepada Mbak Ria yang juga langsung menjawab dengan hasil yang sesuai harapan. Jadi ingat prosesi lamaran sendiri, meski nggak semendramatisir ini juga, sih. :')

Item of the day was: our couple-suit yang rampung dalam sekali cling! Gimana enggak? Sabtu pagi sebelum ngantor aku baru bertemu Bu Ony, menyerahkan kain dan mem-fix-kan rancangan baju kami, dan keesokan paginya kemeja, rok, dan bolero batik orderan kami ternyata sudah siap pakai! Subarashii~~ *plokplokplok*

Sebenarnya agak nggak enak hati dengan beliau karena kesannya kami (aku dan ibuk) maksa banget sudah mengorder seenak udel, tapi tentu saja kami sudah menyesuaikan ongkos kilatnya.

Berita buruknya, oppa macak baru tahu kalau kain batik kami berwarna dasar kuning. Dia lantas protes dan mengancam nggak akan bersedia mengenakan setelan 'seragam rumah' itu sering-sering karena dia benci warna kuningnya yang menurutnya sangat ngejreng, meski sudah di-mix dengan bahan lain warna gelap sekalipun. Hahaha... Jadi ingat ada cerita tersendiri di balik couple-suit ini yang membuatku kurang 'into it'. Hell shit! Not a good experience with one of tailor. :(

Tapi syukurlah meski sambil ngomel, oppa tetap mengenakannya dan jadilah kami serumah berseragam kuning-cokelat. I said many times that it looked so great on him. Hasil rancangan guweh sendiri gitu! Hehehe xD This is the third project after the engagement-blue-suit and the glittery-red-batik-suit.
Kostum khusus acara lamaran kami 22 Maret 2015 lalu. So stunning!
Ala-ala Cheongsam. Warna kita banget! xD
Nggak buruk-buruk amat, kan? Oppaku sayang juga nggak pernah nggak setuju dengan model yang kupilihkan untuknya. Kecuali perkara warna yang tadi. *^_^*

Meski buta kain dan jahit-menjahit, aku cukup senang mengerjakan desain pakaianku sendiri setiap kali ada project 'njahitno kain'. :D Biasanya di tempat penjahit memang disediakan beraneka macam contoh busana untuk menentukan model pakaian yang akan dipesan, tapi sudah lama sekali sejak aku menggambar sendiri sketsa calon baju yang kuinginkan. Jadi sang penjahit tinggal langsung mengerjakannya sesuai contoh gambarku. ;)
Nggak cuma 'couple' tapi kembar serumah lima orang.
Termasuk klien yang rewel dan cerewet, tapi aku bukan jenis klien yang ingin menyusahkan penjahit dengan segala keribetanku. Sewaktu menyodorkan sketsa gambar, aku akan menanyai beliau apakah sanggup untuk mengerjakan sesuai contoh gambarku atau tidak. And believe it or not, the tailor is free to refuse my design if she thinks can't make it. Bu Ony adalah satu dari nggak banyak penjahit yang kupercaya untuk menangani sketsa-sketsa gambarku... *terharu*

Ibuk dan Iis juga acap kali meminta saran dan masukan mengenai model untuk baju-baju mereka yang dengan senang hati akan kutanggapi dengan jujur. Yes, I am a mode and design constultant of Ume-chan. *pede* >_<
Senang melihat orang lain senang dan terlihat bagus dengan apa yang telah kita sarankan untuk mereka. 
Semoga oppaku juga akan mulai menyukai kemeja batik kuning-cokelatnya dan mau mengenakannya setiap kali aku ingin dia mengenakannya bersamaku.

Kisumi :*

Jumat, 07 Agustus 2015

Road to #KampusFiksi13 : Tiket Kereta Api Tut-tut-tut

Erceha go to Yogyakarta!! ☆*:.。. o(≧▽≦)o .。.:*☆

Berdasarkan file "ALAMAT DAN PENJEMPUTAN" yang di-email-kan redaksi Diva Press pada calon peserta #KampusFiksi, destinasi penjemputan yang ditentukan antara lain:
1. Bandara Adisucipto
2. Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Yogyakarta (Tugu)
3. Terminal Jombor dan Terminal Giwangan

Penjemputan FREE termasuk makan, penginapan, dan segala macam tetek-bengek selama karantina di Yogya. Jadi minus transport dari rumah saja yang tetap ditanggung peserta.

Namanya salaaah~~ :'<
Lalu aku? Perihal event ini sudah kuberitahukan pada oppa sebelum kami menikah dan sejak saat itu dia sudah berniat untuk ikut menemani. Syukur alhamdulillah terealisasi saat kami sudah sah menjadi suami-istri. Sudah nggak ragu-ragu lagi, deh. :Dv

Kami memutuskan untuk naik kereta api. Naik pesawat? Hell no! Naik bus? Kapan sampainya? I'm not in the mood to take any bus. Just not my favorite. :/ Sempat tanya ke teman-teman yang biasa jalan ke Yogya, baiknya ambil kereta apa yang tarifnya paling hemat. Ada yang menyarankan kami memilih KA Sancaka yang berdestinasi St. Tugu, beberapa yang lain cenderung mem-vote opsi KA yang turun di St. Lempuyangan dari segi ekonominya.

Jadi semua KA yang melewati jalur St. Lempuyangan adalah KA ekonomi, sedangkan KA bisnis dan eksekutif melalui rute St. Tugu. Tapiii~~ perbedaan tarifnya ituu lhooo~~ Σ(゜ロ゜;)

No doubt, kami segera memesan dua tiket KA Logawa dengan jadwal keberangkatan Hari Jumat tanggal 28 Agustus 2015 pukul 09:56am dari St. Mojokerto yang diperkirakan tiba di St. Lempuyangan pukul 02:41pm. Karena menurut rule, kami harus sudah sampai di Yogyakarta maksimal pukul 11pm. Ogah ambil resiko telat, dan memang cuma KA ini saja yang sangat sesuai dengan berbagai macam kondisi kamii~~ *dunanges deh*

Hari ini sudah selesai ngeprint Surat Pernyataan dan bikin daftar pertanyaan seputar permasalahan dalam menulis. Tapi scanner di kantor rusak. Entah ini mau scan Surat Pernyataan dan KTP-nya di mana... Masa' ya mau maksa difoto? Disuruh men-scan malah difoto doangan? Eh, tapi boleh juga idenya. *dikeplak* :(

Anw, Happy Jumat Mubarok, minna~~ Kisumi~ :*

Selasa, 04 Agustus 2015

Road to #KampusFiksi13 : Newborn August

Hello, August!

Hari keempat bulan delapan hadir. Begitu kalender baru dibuka, rangkaian acara dan kegiatan seolah berebut untuk direalisasikan. Apa saja rencana di bulan baru ini?

1 Agustus 2015, senja weekend kulewatkan bersama oppa, ibuk, dan keluarga oppa di rumah Krian. Tanpa banyak rencana, tahu-tahu ibuk menyampaikan keinginannya mengunjungi keluarga besan. And yah, it was a beautiful sunset, meski ada tragedi si ibuk kesasar.

pas acara keluarga
Buk Mudah dan Buk Iit menjamu kami dengan baik. Sambil mengobrol macam-macam, kami bertiga disuguhi pangsit mie ayam dengan porsi yang bagiku tetap super banyak meski selalu enyak. Selepas sholat maghrib ibuk akhirnya minta diri (karena ada jadwal show lagi), aku dan oppa juga pamit nggak lama kemudian karena kami berencana mampir ke stasiun dulu sebelum pulang. Tapi sayang, loket pemesanan tiket sudah tutup, cuma dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore saja. :(

Esok paginya minus Iis ditambah Tantit, dengan nebeng mobil Oom Rozi, kami menghadiri arisan keluarga di kediaman Mbah Yah dan Pakde Yono dkk di daerah Embong Malang, Surabaya. Kali pertama oppa ikut kumpul-kumpul family-branch ini. Garis keturunan dari orangtua kandung Mbah Buk, means buyut kami.

To be honest, I didn't get interest with the people. Dunno, just not one of my kind. Never feel that I'm one of them, except my direct fams of Mbah Buk-Mbak Bapak. Harusnya nggak boleh pilih kasih gitu, ya? Demo shikatanai ne~

Pulangnya kami mampir ke Masjid Agung Al-Akbar karena ibuk dan Bulek Wiwin belum sholat dzuhur. Sembari menunggu aku, oppa, dan Tantit mencoba naik ke menara masjid untuk kali pertama. Bertamasya mata menikmati elok pemandangan dari ketinggian. Masyaa Allah... What a wonderful experience it was! xD
Aku mendapat pencerahan(?) bahwa setelah kegiatan minggu pertama di Surabaya ini, besar kemungkinan minggu depan kami akan kemari lagi dengan tujuan berbeda; Minggu, 9 Agustus mendatang jadwalnya iring-iring lamaran Mas Dizar dan Mbak Ria, setelah Sabtu tanggal 8-nya memenuhi undangan resepsi pernikahan Widhi dan Kiki di Lamongan. Sugoi desu ne? Sedangkan minggu ketiga adalah giliranku piket kantor setelah paginya berpartisipasi jalan santai RW, dan saat minggu kelima aku sudah akan berada di Jogja. Hahaha~~ semoga nggak terjadi apa-apa di minggu keempat yang memang jatahnya goler-goler.
。・゚゚・(>д<;)・゚゚・。

Senin, 3 Agustus. Rutinitas kantor berjalan seperti biasa. Minggu ketiga pasca libur lebaran, hawa malas masih belum juga hilang, tapi pekerjaan sudah kembali semengalir semula. *mulet* Optik mengabari bahwa kacamata pesananku sudah jadi dan bisa diambil. Diantar oppa aku putar-putar Optik Modern,  Stasiun Mojokerto untuk pesan tiket kereta (meski gagal karena KTP oppa ketinggalan), dan TOP Steak&Milk sebagai venue makan siang kami.

pantes, nggak?
Ngomong-ngomong, kacamata Gino Armani tersebut selain dalam rangka ujicoba klaim BPJS, juga sebagai persiapan keberangkatanku ke Yogyakarta, memenuhi undangan Kampus Fiksi angkatan ketigabelas. Kami ke stasiun juga demi alasan serupa. Jangan sampai kehabisan tiket KA Logawa Mojokerto-Lempuyangan, yang akan membawa kami ke tujuan. Just can't wait 'till August 28th to take off. /,\

Kabar diterimanya aku sebagai calon bimbingan Kampus Fiksi memang sudah cukup lama. Eto~ sejak awal tahun? Jadwal keberangkatan semula Bulan Maret, lalu diundur Mei, dan baru benar-benar fix akhir Agustus ini. Alhamdulillah banget, dong! Jadi bisa pergi bareng suami sembari honeymoon. *ehh* *maunya* Apa kabar kalau berangkatnya sebelum itu? Bisa-bisa nggak dapat ijin pergi, kan. >_<

Senja Selasa ini mendung. Dan belum juga dapat kabar lanjutan dari event #30HariKotakuBercerita. Kinda dissappointed 'cause I've been so excited to participacing. :(

See you another day still in August!