Kamis, 30 Januari 2020

30/366

Ketika pada akhirnya saling menemukan, mungkin itulah saat bagi kita untuk menyudahi masa pencarian dan penantian.

Aku berhenti di kamu.

Bukan selesai. Sekadar beristirahat dan melepas penat sejenak, untuk bangkit memulai lagi lembar-lembar baru, bukan sendiri tapi berdua. Petualangan-petualangan kita dalam mengarungi hidup bersama.

Lelah selalu ada. Pun bosan dan mungkin juga hilang arah tujuan. Begitu juga tak apa. Asal kita selalu mengingat titik awal kita berjumpa dan berjuang beriringan.

Jika kamu ingin berhenti, aku akan ada di situ.

Kepadamu, aku kembali pulang selalu.

Rabu, 29 Januari 2020

29/366

"Kamu itu feminin atau tomboy sih, sebenernya?" aku terlalu gemas untuk tidak bertanya.

"Menurutmu?" tanyamu balik.

"Kamu itu yaa kamu..."

"Excellent!"

"Ya tapi mana yang lebih kamu banget? Secara kalau aku lihat kamu bisa termasuk keduanya. Atau tidak." aku masih mencoba menerka. "Karena setahuku meski fisikmu mungil, kamu termasuk kuat. You're cute but sometimes kinda badgirl even a devil. Kamu manja dan keras kepala, tapi kadang juga sangat penurut, pas ada maunya. Hahaha..."

Aku bisa melihatmu mendengus dari balik buku yang kamu baca. Akhirnya kamu berhenti juga darinya dan membalas tatapanku.

"Girls are forever girls, My Dear. Terlepas dari apa yang mereka kenakan, apakah itu heels atau sport shoes, apakah itu kebaya atau jeans belel," jawabmu sembari menyeruput kopi hitam yang tersaji. Kebalikan dari milktea yang kupesan. "Sama halnya dengan kalian para cowok yang kadang fancy saat ngafe dan tetap oke berkeringat pas main basket atau futsal. We're all just dressed up and make up."

"I know... Tapi setidaknya ada kan sesuatu yang lebih kamu suka dibandingkan yang lainnya?"

"Sure. I thought you've known me so well, Honey."

"Oke, fine. Lemme make myself clear then. Kamu mau apa sebagai hadiah ulang tahun pekan depan?" aku menyerah karena tak kunjung mendapat jawaban dari pertanyaan yang kumaksud.

"I'm fine just being with you. All along day." kamu mengerling cantik saat akhirnya menjawabku dengan cepat.

"Deal."

Senin, 27 Januari 2020

27/366

"Tidak apa-apa, aku bisa sendiri," susah payah kamu bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi.

"Mau ke mana kamu dengan kondisi seperti itu? Apanya yang tidak apa-apa!?" aku murka.

"Aku yakin bisa! Percayalah... Uhhuk." nah, kamu terbatuk lagi. "Lagipula aku belum pernah absen sebelumnya. Dan hari ini jadwal piketku dan akan ada meeting juga. Aku benar-benar harus pergi sekarang."

"Kenapa kamu tidak pernah sekali aja mendengarkan aku? Kamu pikir aku mau mengantar padahal kamu sedang tidak sehat begini?" Aku sudah muak dengan keras kepalamu. "Kamu pikir aku setega itu?"

Airmatamu meleleh dan kamu mulai terisak. "Ayolah, Ferrel... Kumohon... You know I need this job."

"And I need you to be safe..." aku membenci airmata yang membuatku luluh itu. "Sudahlah, aku buatkan kamu kopi dan sarapan."

Selagi kamu mandi dan bersiap-siap, aku selesai menghidangkan sarapan lengkap dengan kopi kegemaranmu. Aku tahu kamu tidak suka diperlakukan seperti orang sakit.

"Thankyou, Ferrel," kamu tersenyum sembari menyesap kopi. Aku selalu berpikir cukup aku saja yang menikmati senyumanmu itu. "Aku sudah baikan, kita berangkat sekar- huekk..."

Tiba-tiba kamu terhuyung dan jatuh dari kursi. Aku melihat tubuhmu kejang sesaat, tak lama busa keluar dari bibirmu.

"Fer...rel..."

Kamu berusaha meraihku. Tapi sudah terlambat. Aku sungguh menyayangkan akhir yang seperti ini.

Tubuhmu akhirnya kulai dan tidak bergerak sama sekali. Kuhela napas dan segera membereskan pecahan cangkir yang berserakan sebelum aku memindahkan tubuhmu.

Seharusnya kamu mendengarkanku.

Maaf, Freya. Kali ini kamu benar-benar harus berhenti dan istirahat dengan baik.

@30haribercerita #30hbc #30hbc20 #30hbc2027

Minggu, 26 Januari 2020

26/366


Budi membacakan anaknya sebuah dongeng tragis abadi tentang keluarga kecil yang tak pernah bisa utuh bersama. Sama seperti ia yang ditinggalkan oleh Ani, sang istri. Budi dan anaknya berusaha untuk move on, setelah bertahun lamanya mereka hidup dengan mempertanyakan keberadaan wanita tersebut--sebagaimana kehadiran sosok bapak yang dirindukan namun tak kunjung muncul dan tercetak dalam kaleng Khong Guan.

Di korea, Ani yang telah membuang masa lalu dan mendedikasikan hidupnya sebagai fanwoman (bukan fangirl), kini dilanda kelaparan dan terlunta-lunta di tepian sungai Han. Pupus sudah harapannya untuk bisa rutin makan tteokbokki, kimchi jjigae, jjajangmyeon, serta bibimbap idaman di akhir bulan--apalagi nonton konser oppadeul kesayangan--karena saldo O-pay nya habis dan belum top up.

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc #30hbc20 #30hbc2026

Rabu, 22 Januari 2020

22/366

Jika pikirmu kepribadianku yang begini ini suram, mungkin saja kamu belum pernah pergi ke tempat yang tidak kau ingini dan menanti dengan harap-harap cemas akan suatu ketidakpastian.

Membayangkan yang buruk-buruk. Mengakumulasi rasa jenuh, penat, dan kecil hati. Jadi satu. Jadi biru dan kelu. Seolah matahari hanya terbit subuh tadi dan tidak akan ada lagi esok hari.

Bukannya aku merasa paling menderita sedunia, tapi pastilah ada satu dua ketika semesta membuang muka. Hidup terasa tidak adil dan menyiksa. Atau memang cuma aku yang berpikir begitu?

"Atas nama pasien Mikhayla Reinissa Putri!"

Itu namaku dipanggil. Setelah berjam-jam lamanya. Sayang, menyahut saja aku tidak bisa.

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc #30hbc20 #30hbc2022

Senin, 20 Januari 2020

20/366



Jika waktu bisa kembali, aku akan jadi anak yang lebih baik
Jika waktu bisa kembali, aku akan rukun dengan kakak-kakak dan mematuhi ibu-ayah
Jika waktu bisa kembali, aku akan minta dimandikan setiap hari dan belajar mencuri hati
Jika waktu bisa kembali, akan kulindungi keluargaku alih-alih sembunyi dan lari...
Jika waktu bisa kembali, bisakah aku dilahirkan sebagai manusia saja?

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc202020

Jumat, 10 Januari 2020

10/366

Selamat hari Jumat!
Kalau aku punya bokap, apakah tengah hari begini ia akan mengajak cucu-cucu lelakinya pergi jumatan, seperti kebanyakan kakek yang lain?
Jika aku punya bokap, apakah akhir pekan besok akan kami habiskan dengan berwisata sekeluarga?
Seandainya aku masih punya bokap, apakah kami akan bisa ngopi bareng setiap kali aku ingin?

Dengan atau tanpa kehadirannya, aku selalu tetap bisa punya bokap dalam hati.
Kopi susu cream cheese
Kelak anak-anak akan pergi jumatan bersama sang ayah, atau mereka berdua bisa jalan kaki ke masjid ramai-ramai dengan teman.
Kami tetap bisa berwisata sekeluarga meski ke tempat yang dekat dan sederhana saja.
Dan aku masih akan selalu ngopi setiap saat aku ingin. Dengan atau tanpa siapapun.

Ya, tidak apa-apa.

Selamat ulang tahun, Ayah. Maaf terlambat. Bukan lupa, cuma baru sempat. Semoga Ayah selalu sehat, bahagia, dan awet muda hingga saat kita kembali berjumpa.

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc #30hbc20 #30hbc2010

Sabtu, 04 Januari 2020

4/366

Musim liburan akhir tahun lalu, kami sekeluarga termasuk tim yang nggak pergi ke mana-mana. Beneran. Paling banter cuma motoran keliling kota, lalu nongkrong di alun-alun sembari baca buku di perpustakaannya, atau mampir ke taman dan beli es boba plus jasuke.

Bukannya tanpa alasan. Sejujurnya, 2019 adalah tahun yang tidak mudah bagi kami. Ada banyak hal yang menuntut perhatian lebih, sehingga liburan jenis bepergian tidak sempat terpikirkan.
Selain itu kebetulan aku pribadi orangnya mageran terhadap hiruk-pikuk jalan. Males banget keluar kalau nggak ada keperluan mendesak. Sudah kenyang dengan lalulintas ke kantor saat hari kerja, maka egoisku ingin libur dengan rebahan menikmati lelah di rumah saja.

Tapi nggak seindah itu juga, Paula. Nyatanya banyak tugas rumah yang menanti untuk dikerjakan. Mulai dari tumpukan baju kotor dan jemuran kering yang silih berganti, kamar yang harus sering-sering dibersihkan dan ditata ulang, halaman depan yang rasanya nggak rapi-rapi pasca renovasi rumah, belum lagi perintilan dan mainan anak-anak yang ajaibnya selalu berserakan meski sudah dibereskan berulang kali. Kapan itu semua bisa dituntaskan jika bukan saat liburan?

Menjadi ibu rumah tangga tidak pernah mudah. Sesekali tentu ingin juga merasakan 'liburan wah'. Tapi, asal keluarga senang meski dengan hal-hal kecil dan sederhana, bersama-sama, maka begitu saja juga tidak apa-apa.

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc2004

Jumat, 03 Januari 2020

3/366

"Kamu pake paketan kuota apa, Eru?" banyak yang bertanya pasca aku upload story berisi sisa kuota bulanan, yang masih luber-luber dibandingkan dengan masa aktifnya.

"Ya yang biasanya, cuma ini lagi coba yang Freedom." jawabku.

"Hemat banget ya, dari segitu masih sisa segitu!" komen yang lain.

"Full yutup, nggak?"

"Kurang tau, gais. Aku nggak pernah yutup-an soalnya. Kalau cuma sesekali aja sih, masih aman."

"Hapeku sering dipake anakku nih, yutup-an bisa seharian, kalau nggak dipinjemin pasti nangis-nangis, tantrum. Ya gimana, kadang kan sambil kutinggal beresin kerjaan rumah. Kuota 10GB paling nggak sampe seminggu udah ambyar!" waduh, tjurhat.

Waah... Aku sih nggak bakalan tuh ngebiarin si bocil pegang HP-ku. Jangankan ngabisin kuota buat nge-yutup, cuma nonton video muka dia sendiri dan main game edukasi aja  aku yang tentukan waktunya. Selesai ya selesai. Nggak boleh ya nggak boleh. Mau nangis atau tantrum itu urusan belakangan. Kebijakan mama itu mutlak.
Batinku.

"Enakan mana sama yang Unlimited?"

"Aku pernah pake Unlimited, yang 7GB itu kurang lebih cukuplah buat pemakaian harianku, tp menurutku masih mahal. Kalau yang ini total kuotanya lebih banyak, 14GB. Emang ada pembagian waktu, tapi fair kok, dan harganya lebih murah." aku menjelaskan udah kayak sales provider.

"Fasilitas lainnya apa aja? Bisa di-reload di konter-konter pinggir jalan nggak, ya?"

"Etapi itu kamu pake si Kuning ya, Eru. Lemot gitu kan biasanya kalau cuaca buruk, atau kalau di desa sering susah sinyal. Lhawong suamiku pake yang Merah aja kadang masih naik turun juga internetnya. Tapi masalah sinyal aku akuin paling oke, sih."

Embuhlah, Shay. Karepmu. Aku rapopo. Bhay!

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc2003 #ricchanmenulis #writingchallenge

Kamis, 02 Januari 2020

2/366

I like read. I like Webtoon either. '7 Wonders' must be an Indonesian webtoon I like the most.

It was three days ago when I posted an instagram feed to joined #7wondersgiveaways3 held by author @metalu7wonders on December. Yesterday was the day of the winners announced. And I was like crazy waiting the notification if the announcement has released.

Then it was really surprising me when I got my username mentioned by the author. I knew I was yelling out loud almost the whole day and couldn't help myself but keeping surprised that finally I did win such a giveaway. 🎉🎉🎉
There are three winners of almost hundred participants who joined the giveaway, and still I can't believe if I could be one of those lucky guys. Seriously! I even got DMs from the author and we're doing chat! 😆

Eventhough the prize of this giveaway is 'just' a shirt but for me the Jaka's 'Bukak Sithik Joss' shirt is soo cool and precious as a treasure. 🤩

Tbh, I don't think if I'm a quite lucky ones, it's a rare for me to win something like giveaway. This is the first winning of mine, and I hope maybe sometimes I can win some giveaway/events again.

So, what kind of giveaway had you ever win?

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc2002

Rabu, 01 Januari 2020

1/366

Selamat Tinggal, 2019. Halo, 2020!

2019 usai berpulang. Ia serupa masa lalu sekarang. Sebelum benar-benar move on, izinkan aku untuk sekali lagi berterimakasih padanya.

Terima kasih, 2019, atas hari-hari kemarin yang luar biasa. Kita sama-sama tahu aku tak melulu bersukacita. Ada gelisah, getir, kecewa, amarah, duka, pun airmata di antaranya.

Tapi dari situ aku banyak belajar. Bahwa tak akan ada yang berubah jika aku hanya terus merengek dan mengeluhkan apa yang tidak aku miliki. Tak ada gunanya terus membandingkan nasib diri dengan orang lain. Tak perlu berpura-pura lebih baik di dunia maya, padahal nyatanya tidak. Tak usah pedulikan kata-kata mereka yang tak memahami, kondisimu. Cukup tersenyum, dan persilakan diri bersedih seperlunya. Bersikap apa adanya lebih bersahaja, daripada mati-matian berupaya menyenangkan orang lain yang belum tentu menghargai jerih payah kita.

Saat ini aku memang masih banyak kekurangan. Ada sekian hal yang belum juga tuntas dari bilangan tahun-tahun sebelumnya. Perbaikan diri--yang barangkali takkan ada putus, misalnya. Hutang janji dan kesanggupan yang masih harus dicicil untuk terbebas.

Namun setidaknya, aku sungguh-sungguh bertekad memperkecil jarak dengan masa depan yang lebih baik. Aku telah belajar berdamai dengan segala kekerdilan, dan siap berdiri tegak menyongsong apa yang selanjutnya ada di depan.

Aku akan berusaha berkawan dengan 2020, sebagaimana telah bersahabat dengan 2019 selama 365 usianya. Semoga akan selalu ada kesempatan baru yang bisa dijajaki bersama.
Terimakasih, 2019, selamat tinggal.
Salam jumpa, 2020...

@30haribercerita #30haribercerita #30hbc20 #30hbc2001 #goodbye2019 #welcome2020