Rabu, 02 September 2015

Alun-Alun Kota Mojokerto; Selamat Datang di Kota Kecilku

Adakah di antara kalian yang pernah berkunjung ke Kota Mojokerto? Atau justru baru kali ini mendengar namanya? Ialah sebuah kota kecil di belahan timur provinsi Jawa Timur, berjarak tempuh kira-kira sejam perjalanan dari Surabaya atau Jombang, sekitar 2-3 jam jika kalian berangkat dari Malang.

Belum singgah ke Mojokerto jika kalian belum mampir di alun-alun kotanya. Diapit Jalan A. Yani dan Jalan Majapahit --terletak di tepat di jantung kota, alun-alun Mojokerto sangat mudah dijangkau oleh kalian yang melakukan perjalanan luar kota.

Dari arah Surabaya misalnya, selepas menyeberangi Jembatan Gajah Mada, nyalakan lampu sein kanan di lampu merah pertama sebelum memasuki Jalan Pemuda --yang dikenal sebagai kawasan sekolah dan gereja. Selagi melintasi Jalan Pemuda, kalian akan mendapati --di jalan yang tidak terlalu panjang ini-- empat area sekolah yakni SMAN 3 Kota Mojokerto, SDK Wijana Sejati, SDN Gedongan 1, dan SDN Gedongan 3, serta tiga bangunan gereja di antaranya Gereja Kristen Jawi Wetan, Gereja Katholik Santo Yusuf, lalu Gereja Kristen Protestan yang terletak tepat di ujung pertigaan. Ambil lajur kiri sebelum pertigaan, namun segera nyalakan lampu sein kanan lagi di pertigaan berikutnya. Kalian akan berada di Jalan A. Yani dan alun-alun hanya tinggal beberapa meter saja.
Gerbang utama (selatan) alun-alun kota Mojokerto
Di sisi kanan sepasang gapura tinggi khas candi-candi Kerajaan Majapahit megah menyambut, seolah mengatakan "Selamat datang." kepada para pengunjung. Sebentuk tugu yang berada di jantung alun-alun ialah ikon dari alun-alun, yang identik dengan Kota Mojokerto itu sendiri.

Patung gajah yg tetap dipertahankan meski alun-alun sempat dipugar
Pintu masuk utama alun-alun ada di sisi selatan, menghadap Jalan Majapahit. Sementara pintu masuk utara menghadap ke Sungai Brantas dan Jembatan Padhangan. Uniknya kalian hanya bisa masuk dengan berjalan kaki karena kendaraan bermotor dilarang berada di dalam alun-alun. Tapi tenang saja, di sisi barat alun-alun sudah disediakan penitipan kendaraan baik untuk roda dua maupun roda empat. Jika sudah terlanjur berhenti di depan gerbang pun tidak masalah. Di sepanjang sisi selatan dan utara, para tukang parkir akan membatu kalian memarkir kendaraan.

Apabila kalian hendak berjalan mengelilingi alun-alun, kusarankan untuk memulainya dari gapura selatan menuju sisi barat lebih dulu. Menyusuri trotoar yang cukup lapang, kalian akan melihat sebuah patung gajah. Di sekitarnya tetanaman dirawat apik baik dalam pot-pot besar pun yang sudah diatur sedemikian rupa di tanah. Berderet tempat duduk melengkapi. Coba saja nikmati silir anginnya yang begitu memanjakan. Cuaca Mojokerto sendiri memang cenderung stabil, siang yang tak terlalu terik pun udara malamnya tidak akan membuat gigil.
Miniatur Candi Bajang Ratu
Beberapa meter setelah patung gajah, tepat di sudut barat-daya kalian akan disuguhkan miniatur Candi Bajang Ratu yang wujud aslinya berada di Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Sejak alun-alun rampung dipugar, ini adalah salah satu spot yang laris-manis digunakan untuk background foto. Keren, kan? Bagian tengahnya juga bisa dimasuki, lho. :)
Ponten alias kamar mandi umum. Meriah!
Bergeser ke sisi barat alun-alun, terdapat ponten yang terletak tidak jauh dari miniatur candi dan tempat parkir utama. Di sini pulalah Masjid Al-Fattah berada, salah satu masjid utama dan ternama di Mojokerto. Maka jangan khawatir melewatkan ibadah selagi menghabiskan waktu di alun-alun. Tinggal menyeberang jalan saja.

Masjid Agung Al-Fattah
Paling dekat dengan masjid dan pemukiman warga, menjadikan banyak penjual makanan dan minuman berkumpul di sisi ini. Bakso, mie ayam, gado-gado, es degan, es campur, es oyen, dan masih banyak lagi bisa kalian temukan dengan mudah dan dijamin murah.
Miniatur Candi Tikus
Mari berjalan lagi menuju sudut barat-laut. Kini giliran miniatur Candi Tikus yang akan membuat kalian serasa berada di Trowulan sungguhan. Jika tidak ada banyak waktu untuk melihat candi-candi langsung, mengunjungi miniaturnya bukan pilihan buruk, kan? ;)
Pada foto di atas, terlihatkah sebuah tiang berada di tengah-tengah? Ya, itu adalah tiang bendera. Jangan heran, alun-alun kota Mojokerto selain sebagai sarana rekreasi, juga merupakan bagian dari kegiatan kota. Tak jarang pada hari-hari besar, berkumpullah semua pegawai pemerintahan kota, siswa-siswi sekolah, atau instansi terkait, guna mengadakan upacara bendera di alun-alun ini.

Komunitas-komunitas lokal pun secara rutin menggunakan alun-alun sebagai pusat kegiatan mereka. Sebut saja Komunitas Skateboard, dan Mojokerto Animanga yang acap kali mengadakan event cosplay di sini.
Via Facebook: Mojokerto Animanga
Monumen meriam
Melewati sepasang gapura di pintu masuk utara, terlihat sudut timur-laut alun-alun dengan monumen meriam menghiasi. Selain dua miniatur candi sebelumnya, banyak pengunjung tertarik mengambil foto di sini. Anak-anak kecil tak jarang berpose dengan naik di atas meriam.
Whole landscape of alun2 Mojokerto
Sudut ini adalah yang terteduh. Banyaknya pepohonan di sekelilingnya kian menambah asri dan kenyamanan. Sederet warung dan depot sederhana siap menyambut pengunjung alun-alun yang lapar. Itulah sebabnya kalian bisa menemukan beberapa pengunjung melakukan piknik kecil-kecilan di sini. Datanglah membawa tikar dan bekal buatan rumah, atau silakan pesan makanan atau jajanan dari penjual-penjual yang tersebar di sekitar.
Dari sisi timur versi malam hari
Jika malas kemari di siang hari karena panas, cobalah untuk jalan-jalan sore atau malam hari. Selain kerap difungsikan sebagai tempat jogging setiap pagi dan sore, pengunjung juga gemar datang jelang petang. Begitu gelap lampu-lampu otomatis menyala, termasuk ikon alun-alun kita. Pendar warna-warninya jadi daya tarik tersendiri.
Alun-alun malam hari
Keramaian aktivitas pengunjung
Jangan lupa menjajal In Line Skate atau Roller Skate di sini. Cukup dengan Rp. 10.000,- saja per 30 menit, kalian bisa menyewa sepasang sepatu roda dan bermain bebas dengannya. Tak usah cemas bila belum bisa, akan ada seorang intruktur yang memandu. Mulailah dengan belajar berdiri sendiri di atas rumput yang tidak licin, kemudian baru pindah ke arena luncur. Untuk adik-adik usia sekolah, bisa mencoba menyewa bermacam-macam skuter dan motor mini. Semuanya menyala dalam gelap!
Roller Skate dan motor mini~~ lucu! xD
Terakhir, sebelum kembali ke posisi awal yakni gapura utama di selatan, sekali lagi kalian akan melihat minatur Candi Gentong --yang juga berasal dari daerah Trowulan, Mojokerto-- di sudut tenggara alun-alun. Unik, bukan?
Alih-alih gelap, ini spot yang photoable 
Jadi, kapan mau main-main kemari?

Mojokerto, September 2015
#30HariKotakuBercerita

2 komentar:

It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*