Selasa, 15 Maret 2016

10th Wedding's Monthversary

Kemarin, 14 Maret 2016, tepat 10 bulan pernikahanku dengan Kak Anto. 10 bulan yang rasanya begitu cepat. Apalagi jelang anniversary pertama, kami sudah dikaruniai jabang bayi yang kian menggenapi kebahagiaan kami. Aka-chan alias Aris sekarang sudah genap 26weeks, seminggu lagi sudah akan menginjak 7bulan. Sudah pintar dan bisa macam-macam, terutama bikin ayahnya terserang insomnia. :P

Kali pertama lupa sama hari jadi pernikahan... ∑(O_O;) Hahahaha... What the~~ padahal dari jauh hari sudah dinanti, eh pas hari H malah kelewatan. Bukannya lupa, hanya saja sejak Hari Minggu yang terjejak dalam otak adalah Senin tanggal 13, lalu besoknya tanggal 14 adalah Hari Selasa. Sip. Karena aku merencanakan kejutan kecil pada event bulanan ini, cukup tenang karena mengira masih punya waktu untuk mempersiapkannya. Ternyataa~ *dunanges*

10 bulan menikah nggak banyak mengubahku dan dia. Kini kami memang suami-istri, tapi jauh sebelum ijab-kabul terucap kami adalah teman--cukup dekat dan complicated untuk disebut sahabat--dan syukurlah hal tersebut tetap berlaku hingga sekarang. Tetap menyebut aku-kamu, tanpa melupakan panggilan 'Sayang'--meski di publik seringkali aku memanggil 'Kak Anto' karena agak jengah memanggil 'Sayang'.
"Aku dengar kamu panggil 'Kak.. Kak Anto..' tapi nggak ngeh, kenapa nggak langsung panggil 'Yang' aja, sih?" protes mas suami pada suatu jeda istirahat pertandingan bola di kafe tempat kami biasa nobar. Nah, kan?
Akhir pekan lalu adalah sebenar-benarnya golden week bagi kami. Ditinggal oleh ibuk dan Iis--yang menginap 2 malam 3 hari di Malang--untuk jaga rumah berdua. Rasanya kayak honeymoon, hihihi... Begitu damai, no interference, we planned the days by ourselves, all we can do, lah. Mungkin memang kita berdua sedang butuh lebih banyak lagi quality time. xD

Saat-saat berdua begitu dia selalu ambil kemudi dan melakukan berbagai hal untukku--yang memang cenderung lemot, manja, dan senang dilayani. Aku cuma kebagian beberes yang ringan-ringan saja. Belanja, masak, cuci piring, his job. Incip-incip hasil makanan, my job. Hahaha... Kalau pas lagi malas ya kita langsung cuss makan di luar. Ngedate.

Memang baiknya kita tinggal mandiri berdua saja, ya... Hmmm...

Kamis, 10 Maret 2016

GMT 2016

Topik hangat kemarin tentang GMT masih ramai dibicarakan khalayak hingga hari ini. Ya, Hari Rabuari, 9 Maret 2016 lalu adalah harinya gerhana yang turut diperingati oleh dunia. Gerhana Matahari Total merupakan fenomena alam langka yang uniknya tepat pada periode kali ini hanya terjadi di Indonesia, melintasi sejumlah provinsi yang tepat berada di garis khatulistiwa saja. Berbondong-bondong turis asing bahkan sengaja datang demi berburu menyaksikan langsung gejala alam GMT yang baru-baru ini ramai disebut 'wisata gerhana'.

Sayangnya dari tempatku (perumahan kecil di tengah kota kecil Mojokerto) GMT nggak bisa disaksikan. Karena ya, selain bukan kawasan khatulistiwa, Mojokerto kurang area terbuka (pantai misalnya). Sarana untuk mengamati langit pun nggak ada. Ya apa boleh buat. Disyukuri saja dengan melaksanakan sholat gerhana berjamaah di masjid setempat lalu menikmati GMT dari layar kaca yang luckily menyiarkan fenomena alam menakjubkan tersebut secara live.

Banyak yang kecele sih, berharap bisa menyaksikan langsung GMT dari rumah masing-masing. Naif sekali. Mbok ya sadar, kebagian aura 'mendung'nya sedikit-sedikit saja sudah bagus, di luar negeri malah nggak ngefek sama sekali, loh. :D Hal sama berlaku untuk turis-turis asing tersebut yang rela jauh-jauh bertandang ke Indonesia demi menonton fenomena alam langka yang berlangsung nggak lebih dari 20 menit dengan mata kepala sendiri. *salut*

Here's the doogle
Seantero dunia seolah berlomba memberitakan fenomena hari ini, nggak terkecuali Google. Kemarin pas iseng-iseng mau buka blog via Chrome ponsel, aku mendapati doodle Google yang bertemakan GMT. It's cute. Apalagi serupa .gif yang bisa di-play. Surprising me! Aku sendiri baru tahu bahwa Chrome-nya Lollipop bisa memutar doodle Google yang memang sering berganti secara berkala mengikuti kejadian pada hari tersebut. Semisal dua hari lalu doodle Google seolah turut merayakan #InternationalWomanDay.

Its kinda interesting. Benar-benar menarik perhatian pengguna Google yang suka dengan remeh-temeh sepertiku ini. Selain ada konten tersendiri tentang tema terkait--yang pastinya penuh informasi--, doodle ini bisa difungsikan untuk promosi dengan menggaet makin banyak pengguna internet untuk mengakses www.google.com. Ya pokoknya lucu dan kini (entah sejak kapan) bisa dijalankan via Chrome di Akaharu. Asyik, kan? Jadi makin rajin nge-blog, deh. :3

Pembahasan menarik lain yaitu tentang mitos-mitos berkaitan dengan GMT yang sering dihubung-hubungkan dengan Bhatara Kala (raksasa pemakan matahari, dipercaya pembawa petaka). Dahulu masyarakat primitif percaya bahwa fenomena gerhana adalah saat di mana matahari/bulan lenyap 'dimakan' oleh Sang Bathara Kala. Ketakutan dalam kegelapan yang mendadak mendadak menyelimuti cakrawala, masyarakat bersembunyi tidak selangkah pun keluar dari rumah, beberapa membuat bunyi-bunyian bising dengan harapan dapat mengusir raksasa, menghalaunya memakan benda langit.

Dahulu fenomena gerhana--terutama gerhana matahari--memang amat ditakuti. Selain masih terikat dongeng, mitos, faktanya melihat/'bersentuhan' langsung dengan matahari saat gerhana memang berbahaya. Selain menyebabkan kebutaan bila dilihat dengan mata telanjang, radiasi sinar UV yang memancar dapat merusak kulit manusia. Jadi sebaiknya bila nggak ada urusan mendesak lebih baik berdiam diri di rumah, untuk sementara nggak keluar dulu.

Selanjutnya ada pula tradisi ngliwet, ibu hamil/keluarga mengadakan liwetan (syukuran) di hari terjadinya gerhana matahari, dengan tujuan agar ibu dan bayi selamat, dijauhkan dari marabahaya hingga saat kelahiran. Pihak lain menyebutkan ngliwet sebagai bentuk dari sedekah.

Me? Of course, I(we) didn't do that thing. Nggak apa-apa, hanya bukan tipikal yang akan melaksakan ritual 'kejawen' semacam itu. Bukan meremehkan ya, ini murni hanya tentang prinsip dan sudut pandang. Dan yang kupegang teguh adalah amalan-amalan yang pernah Rasullullah lakukan, lain enggak. Acara tingkepan kemarin kan pihak mertua yang mengadakan, not me personaly. :P Mamak juga sempat berpesan untuk melakukan 'sesuatu' terhadap janin dalam kandunganku bertepatan gerhana tiba, well I did. Aku mengajak Aris untuk berdoa dengan niat kepada Allah Ta'ala semata, dan bukan yang lain. Mengenai syukuran/sedekah? Ya kan nggak harus sengaja dikait-kaitkan dengan gerhana. Sedekah tanda bukti syukur kita bisa dilakukan kapan saja meski nggak ada gerhana. Bukan begitu bukan?

Bagaimana dengan semangat GMT kalian? Ciao bella~~

*)original draft on March 9th yang baru diposting hari ini

Senin, 07 Maret 2016

❤M.A.H.P.C.❤

Muhammad Amin Haris Putra Cahyanto a.k.a Aris as Aka-chan's new identity. Yup! InsyaAllah we'll have a baby boy on next June. Alhamdulillah... :')
Ayah's greeting to his son
Pertemuan yang ditunggu-ditunggu selama 2 bulanan ini terbayar sudah. Meski pagi kami nggak pernah mudah, ketidaksesuaian jam, pun rute yang nggak bisa dibilang dekat, hari kami membaik dan buncah dengan bahagia pada akhirnya.

Pukul 9 lewat, usai menempuh perjalanan hampir sejam dengan kecepatan woles, aku dan Kak Anto yang dipandu Mbak Rini sekeluarga tiba di RSB Inna, Mancilan, Mojoagung, Jombang. Ngapain? Tentu demi berjumpa Dr. Samidjan S.Pog seraya berkonsuntasi mengenai kehamilanku yang sudah mencapai 26weeks. 6½ bulan, jelang 7.

Kali pertama check-up di Rumah Sakit Bersalin, jauh-jauh luar kota pula. Exited. Happy. Deg-degan. Rumah sakit cukup lengang saat aku dan Mbak Rini menghampiri resepsionis dan mendaftarkan diri. Mbak Rini sudah 2x ke mari selama kehamilan keduanya ini, sedangkan buatku ini yang pertama. Tanpa rekomendasi dan panduan darinya nggak mungkin kami bisa sampai sini. Menempuh jalanan aspal berdebu demi tatap muka yang cuma belasan menit. Tentu semuanya demi Aka-chan.

Hanya 2 nomor antrian di depan, aku menyilakan Mbak Rini agar diperiksa lebih dulu selagi aku melihat-lihat saksama sarana bersalin yang letaknya di tengah pemukiman itu. Pintu ruang periksa terbuka dan namaku dipanggil. Kak Anto mengekorku dari belakang. Duduk anteng di kursi pasien sementara aku berbaring untuk diperiksa.

Perawat mengoleskan krim pada perut buncitku. Membaca basmalah, Dr. Samidjan mulai menempelkan alat usg--di sekitar posisi Aka-chan berada--memutar-mutarnya mendapatkan data. Good news, buah cinta kami teridentifikasi berjenis kelamin laki-laki. 'Menara'nya jelas terlihat. Aku dan Kak Anto bertatapan lega. Amat. Jagoan yang begitu ia nanti, sudah disiapkan bakal nama, bahkan sudah dipanggilnya jabang bayi kami dengan nama ganteng itu: Aris. Suamiku begitu mengidamkan anak pertamanya laki-laki dan kini kami tahu impian itu hampir terwujud.

Mukanya ditutupin tangan~
Aka-chan alias Aris diperkirakan berusia 25weeks 6days, selisih sehari dengan hitungan bidan dan kalender kehamilan yang menyebutkan per hari ini usia kehamilanku seharusnya tepat 26weeks. But it doesn't matter. Yang penting si kecil sehat, dengan bbj mencapai 856 gram. Sangat aktif, bahkan cenderung banyak tingkah. :Dv

Kabar kurang menyenangkannya tentang posisi Aris masih melintang, sebaiknya di usia kehamilan memasuki 6-7 bulan janin sudah bersiap memasuki panggul dengan kepala menghadap ke jalan lahir. Dan Aris butuh waktu untuk itu... Belum lagi kasus 'kalung usus', ya saking polahnya ia semasa lebih kecil dulu. :(

Pak dokter bilang masih ada harapan Aris membenahi posisinya menuju kelahiran. Masih besar kemungkinanku untuk bersalin secara normal selagi syarat utama tadi terpenuhi. Harus banyak terapi dengan bersujud, katanya. Nungging-nungging sambil ngepel lantai manual begitulah, dengan harapan dapat membantu posisi bayi 'muter'. Nggak boleh terlalu lama duduk. Beberapa jam sekali diharuskan rehat dengan jalan-jalan ringan. Sure, I'll do it.

Usai sesi konsultasi, pak dokter menginstruksikan untuk cek Hb (lagi), demi mencegah nggak ada masalah lagi. Di ruangan sebelah, seorang mbak-mbak imut dengan sabar dan telaten menanganiku yang sangat takut jarum dan disuntik! Setelah negosiasi konyol dan ritual-ritual absurd menyertai--untung ada suami--proses pengambilan darah dari lipatan lengan sukses dilakukan. Nggak (begitu) sakit sih, tapi tetap nggak mengubah esensi seram dan menyurutkan parno/phobia-ku atasnya. Malu banget sudah bertingkah lebay di depan mbak-mbak itu, ya tapi mau bagaimana lagi. :'(

Kami sekalian menunggu hasil tes darahnya selesai. Sekitar jam 11, mbak-mbak imut tadi menghampiri dan menyerahkan hasil lab. Alhamdulillah meski turun dari kadar semula 11,6 menjadi 11,1 Hb-ku masih dalam batas normal. Kesehatanku juga nggak bermasalah, cukup kurangi aktivitas dan perbanyak istirahat. Gula darah juga normal pun tensinya.

Overall, it was the best pregnancy check up ever in all ways, exclude the location yang berjarak tempuh luar kotaan. It was fine, meski jauh tapi rutenya gampang binggo. Dekat dari alun-alun Mojoagung. Bulan depan bisa lah berangkat sendiri nggak usah dipandu.

Ahh, sekarang saja Bunda sudah kangen kamu lagi, Aris... Oyaciuminasai, anata. :*

Minggu, 06 Maret 2016

Diva Bulan Tiga

Hello, March!
Satu alasan sederhana untuk menerbitkan senyum adalah segalanya, terutama di bulan tiga ini: buah cinta sang ibu suri, Dee Lestari, tiba membawa bongkahan harapan baru untukku setelah delay beberapa hari akibat masalah pengiriman. Menyusul buku inspiratif 'Dari Allah, Oleh Allah, Untuk Allah' karya Pak Bos Edy yang sudah sampai di alamat kantor beberapa hari sebelumnya. Katakanlah, stok tersebut lebih dari cukup untuk menjadi pasokan bahagia sekunder selama beberapa bulan ke depan--sampai Aka-chan lahir dan aku mendapat cuti beberapa bulan hingga harus stay di rumah saja.

Btw, nggak kusangka Maret yang kunanti tahu-tahu sudah lewat sejauh ini; hari keenam. Hari Minggu yang tetap diisi bangun pagi dan ngantor--piket, tentu saja. Hari yang membahagiakan bagi sejumlah orang, sekaligus penuh kemuraman bagi sebagian yang lain. Salah satunya ialah gurauan ackward yang nyata. Serius ini kejadian beneran.
Well, ini bukan fiksi
#30HariMenulisSuratCinta-ku berakhir fail seperti tahun kemarin. Malahan tahun ini jumlahnya selisih 1 surat lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun lalu. Aku memang kurang istiqomah~~ :( Tapi siapa sangka surat terakhirku justru terpilih sebagai yang di-post oleh @poscinta? Aihh... Bolehlah sekalian klik di sini... ^^
Back to February, it was the twice, #fiksimini-ku nyantol. Setelah yang kali pertama entah kapan... Hehehe yang begini-begini nggak pernah gagal bikin kembang-kempis dada oleh bangga. :Dv
Well nite, dear March... :*