Senin, 06 Juni 2016

Baby R Puasa Ramadhan

Selamat berbuka puasa!
Bagaimana puasa pertama hari ini? Alhamdulillah, perdana puasa lagi setelah kali terakhir puasa senin-kamis di bulan Rajab lalu--yang terpaksa diikuti dengan nge-drop-nya badan alias nggak kuat puasa. Semoga kali ini nggak begitu. Tetap lancar tanpa kendala berarti sampai tiba waktunya aku memang nggak lagi bisa puasa lantaran melahirkan. >_<

Btw, selain digosipkan bakal jadi #geminian yang pasti Aris akan lahir dalam Bulan Ramadhan ini, sebelum Syawal. Fyi, aku--mamaknya--dan dua saudara yang lain jugap lahir pas di bulan puasa. Walau memang cuma si bungsu saja yang diabadikan dalam namanya: Yanuar Rizky Ramadhan--calon oomnya si baby. Tapi tenang, sudah tahu bakal nama lengkap Aris, kan? Nggak akan ada 'Ramadhan'-nya. Biar nggak mainstream. :P

Terakhir dulu puasa pas Aris masih 5-6 bulanan--kalau nggak salah--dan sekarang sudah 9 bulan lebih, tapi intinya waktu itupun dia sudah 'cukup gede' dan 'sadar' terhadap dirinya dan situasi lingkungan. Si Aris kan selalu 'bangun' tiap jamnya sholat dan makan--ngudap, apapun. (-_-)ゞ (niruin siapa coba?) Nah, lucunya kemarin pun dan sebelumnya, Aris yang emang biasa bangun dan ikut sholat dhuha, menolak 'tidur' lagi karena 'merasa' sebentar lagi adalah jam nyemilnya. Jadilah dia umek sepanjang siang. Sudah dielus-elus dan diberi pengertian kalau bundanya sedang puasa, paling cuma bertahan anteng sebentar lalu jam 1-2 siang sudah bangun dan gedor-gedor lagi minta makan. Hehehe...

Minggu, 05 Juni 2016

Closingan

Marhaban Yaa Ramadhan... Selamat datang bulan suci Ramadhan. Selamat kembali berjumpa, bulan penuh rahmat dan berkah serta dibuka lebarnya pintu-pintu ampunan. Semoga kita selalu menjadi yang berbahagia menyambut hadirnya 30 hari indah sarat ibadah ini. Allahumma aamiiin...

Barusan pulang dari closingan bareng sobat Amean, bertepatan dengan syukuran ultah abang ganteng kita, Henry. Barakallah ye, Bang... Tiap tahun bolehlah diadakan kembali acara makan-makannya. Hihihi(ΦωΦ)#timgratisan

Kali ini sekalian incip kuliner baru di Jalan Majapahit (kompleks MIP, ex Nav Karaoke) Panties Pizza, yang konon sudah famous di kota-kota besar dan Mojokerto adalah cabang kesekian. Mumpung masih dalam promo buy 1 get 1 free khusus bagi para follower Instagram @pantiespizzamojokerto sejak tanggal 3 Juni lalu dan berakhir hari ini.

Pizza berukuran medium dipotong 4 dengan beraneka pilihan rasa. Untungnya karena beli banyak, kami berkesempatan mencicipi hampir semua jenis pizza. Sebut saja Pizza Dorman, Pizza President, Pizza Broadway, Pizza Chick O Cheese, Pizza Choco-cheese, serta beberapa yang entah apa nama dan macam isiannya. :P Pokoknya tadi sempat cobain yang isi sosis, keju, jamur, daging cincang, ayam-keju, beef-keju, dan campuran di antaranya. And they were not too bad even quite good untuk jenis pizza berbungkus roti (isian, bukan topping) dengan harga relatif ekonomis dibandingkan pizza sebelah, meski yah, kelas rasanya juga jelas beda lah. :'D Tersedia juga bermacam-macam beverages dan rasanya pun lumayan. Hanya sayang antrian kasirnya benar-benar luar biasa panjang mengular (mungkin karena masih dalam suasana grand opening). Jarak antara satu meja dengan meja lain terkesan sempit dan kurang private. Plus there is no mayonaise and enough tissue for all. (´・ω・`)

Anw, apa itu closingan? Menurut muda-mudi kekinian closingan terdiri dari kata dalam Bahasa Inggris closing(close) dan imbuhan dalam -an dalam Bahasa Indonesia, yang bila digabung maka maksudnya ialah 'penutupan'. Iya, penutupan. Segala yang dilakukan kali terakhir untuk kemudian rehat sejenak menghormati suasana Bulan Ramadhan. Manis, kan?

Pro dan kontra, sih. I mean ada saja yang berpendapat ini semacam pemuasan sesaat demi 'puasa' selama jangka waktu tertentu, dan akan dilakukan kembali bila sudah tiba saatnya. Do you get what I say? It is like useless shit for them. Tapi bagi yang kontra macam diriku, ya ini memang salah satu bentuk pelampiasan. But I know I do it for something bigger. Siapa tahu nggak akan ada 'lain kali' dan aku hanya bisa melakukan apa yang kuinginkan tersebut sekarang. I never wanna miss a thing. Don't wanna regret anything I wouldn't do.

Let's say. Kapan lagi aku bisa kumpul bareng sejawat dalam formasi nyaris lengkap begini? Di usia kehamilanku yang kian matang? Mumpung ada kesempatan. Minggu depan Baby R sudah akan memasuki minggu ke-39, aku (se)harusnya sudah benar-benar off dan fokus pada persiapan persalinan. Nggak akan ada waktu lagi untuk memikirkan yang lain, sesuatu yang sangat sepele seperti sekadar ngopi bareng atau kongkow berlama-lama. And I knew that it's gonna be happen 'till I'd have raised my child and stay at home for couple months without outgoing society.

Kapan lagi aku bisa menghadiri makan-makan gratis? *ehh* Kapan lagi aku bisa bebas pergi ke mana-mana sendiri? Tanpa merasa bersalah makan beberapa potong pizza berlumur saus pedas, tanpa merasa berdosa pulang malam jam berapapun yang kumau? Tidak peduli sudah berapa jam lamanya kuhabiskan waktu di luar rumah tanpa beban?

Adalah kesadaran yang menjadikannya penting. Sangat penting memiliki kesadaran untuk mengontrol diri sendiri melakukan/tidak melakukan sesuatu dan bertanggungjawab atasnya. Rasanya nggak perlu lah berdebat tentang apa yang seharusnya dan nggak harus dilakukan oleh oranglain. Yang penting diri sendiri dulu. Sudah melakukan yang benar, belum? Kenapa harus riweh mengurusi apa yang dilakukan/tidak dilakukan oranglain selama itu nggak mengganggumu? Mau mereka closingan atau tidak, mau mereka memuas-muaskan diri berhore-ria atau menyiapkan diri untuk jamaah sholat tarawih di masjid, itu urusan pribadi masing-masing. Siapa tahu mereka yang melakukan closingan makin mantap dan kusyu' ibadahnya karena sudah merasa puas nggak ada beban. Sementara yang lain--mungkin ya--mungkin di tengah-tengah ibadahnya masih kepikiran sesuatu. Merasa ganjil seperti ada yang kurang dan ingin dilakukan--entah apa. Sekali lagi, mungkin. Nggak semua manusia tingkat keimanannya sama dan bisa dipukul rata. Yang sungguh-sungguh niat ingsun beribadah tanpa ganggu gugat juga banyak, kok. Yang masih 100% istiqomah jamaah tarawih di masjid jelas cukup banyak, meski yang menyempatkan berburu kebutuhan lebaran di toko-toko dengan harus mengorbankan jam maghrib/isya', pun nggak sedikit. Ada.

Ingat, habluminallah-habluminnannaas. Ada hubungan baik dengan Tuhan, dan ada hubungan baik antar manusia. Berusaha memperbaiki diri sendiri dulu baru membantu perbaikan diri oranglain tanpa paksaan. Hidup itu indah selama bisa menghormati dan toleransi terhadap sesama. Jangan suka bikin segala sesuatu yang (sebenarnya) mudah jadi sulit, ahh.

Omongan ngawur penghujung weekend.

Jumat, 03 Juni 2016

USG Terakhir

Setelah kemarin kecele dan 'balik kucing' gara-gara pak dokter yang harusnya ngawal USG di puskesmas batal datang, hari ini akhirnya beliau menepati jadwal--di jam yang untungnya nggak lagi mancing emosi. Yup. Cuss dari rumah jam 8an pagi tanpa registrasi ulang, pemeriksaan selesai bahkan sebelum jam 10. Lucky, jadi nggak ngantor terlalu siang.

Tentu bukan kali pertama aku mengalami kejadian nggak mengenakkan macam itu. Ingat saat awal-awal aku coba ganti faskes? Sempat hampir bertengkar dengan resepsionis puskesmas mengenai berkas data dan jadwal pemeriksaan, lalu di-PHP beberapa hari hanya demi mendapatkan fasilitas USG--yang cuma sekitar 5 menitan saja, beda dengan USG mandiri di dokter kandungan khusus rumah sakit swasta/rumah sakit bersalin.

Ya, inilah risiko nggak horenya melakukan perawatan di fasilitas umum milik pemerintah yang free-cost. Kok kayaknya pasien bergantung nyawa banget pada pihak medis dan layak menerima perlakuan bagaimanapun dari mereka. Padahal kalau dipikir-pikir sebenarnya nggak 100% free juga karena however aku rutin membayar iuran BPJS, sekaligus 'warga kota' yang memang berhak mendapatkan pelayanan terbaik dari pemerintah kota apapun bentuk layanannya. #justblabling

Anw, alhamdulillah hasil cek USG baik semua. Posisi janin, plasenta, dan ketuban bagus, nggak ada masalah sama sekali. Kroscek lagi jenis kelamin Baby R yang syukurlah 99% nggak berubah sejak diagnosa pertama di usianya yang kala itu 6 bulanan. Mengingat cek fisikku kemarin juga aman terkendali (kecuali lonjakan bb dan problema kaki bengkak) insyaallah persiapan launching si baby kian mantap. Tinggal menata dan merapikan lagi niat ingsun, mental, dan psikis pribadiku saja. Maklum, makin ke sini emosiku kok rasanya jadi makin labil. Yah, begitulah... (´・_・`)


❤ganti topik❤
Sekujur badan masih njarem akibat pijat terapi kemarin, padahal yang dipijat cuma terbatas kaki sampai lutut, tangan sampai siku, pundak-punggung, dan wajah-kepala. *eh, banyak juga, ya?* Tapi efeknya lumayan kok, dengan segala keterbatasan situasi dan persiapan seadanya. Si bapak hampir seharian ngendon di kantor dengan 4 orang mbak-mbak yang antusias jadi pasien dadakan. Ya, tentu aku dan rekan-rekan kantor nggak akan melewatkan kesempatan langka ini. Mumpung ya, mumpung.

Boleh banget kalau ada yang mau cobain sensasi pijat relaksasinya juga. Sila cek lebih lengkap di Hasymi Pijat dan Bekam.

Happy malam weekend!

Rabu, 01 Juni 2016

Hey, June!!

Hello, world! It's June already. It was never be my special month (apalagi pernah ada tragedi 06-06-13, yang... ahh~ sudahlah!) but it's gonna be our Baby R's birthmonth. Yup, fyi, hpl-nya memang tanggal 13 Juni ini, bisa maju bisa mundur. Anything, pokoknya nggak jauh-jauh dari hpl dan normal serta lancar. Allahumma aamiiin~~ (>人<)

Tadi pagi jadwal terakhir kontrol 2 mingguan, karena minggu depan sudah waktunya kontrol lagi mengingat ini sudah masuk 38w2d. Besok sudah janjian USG terakhir juga. Deg-degaan~ kata Bidan Nurul, kepala Aris sudah mulai masuk panggul meski belum semua. Semoga melalui USG besok dokter bisa kasih info yang lebih valid dan memastikan nggak ada masalah apapun padaku dan si baby alias everything's okay. Aamiiin...

So, my weight is up 2kg(!) again into 56kg, total sudah naik sekitar 13kg dari sebelum hamil. Allahu Akbar!!! Pantesan ini badan sudah susah banget dipakai gerak, nggak muat dipakaikan pakaian macam-macam. After all should I end up wearing daster? ╥﹏╥ Nggak lah, sudah dipatenin niat ingsun pasca melahirkan harus bisa balikin badan semula sebisanya. Alon-alon soko kelakon. Pasti bisa! Harus berjuang ekstra biar bisa jadi mahmud yang (tetep) qualified.

Tensi darah normal 100/70 padahal bidan sempat mengira aku darah tinggi gara-gara sepasang kaki ini bengkak parah sekali. Cek hemoglobin (lagi) juga, diambil darah lagi.・(/Д`)・But it was worth, hasilnya bagus. Jadi dari tes hb kali pertama 11,6 lalu sempat turun ke 11,1 dan sekarang balik lagi 12,5. Semuanya di ambang batas normal.

Tentang persiapan jelang persalinan well, siap nggak siap. Segala perintilan bayi sudah diupayakan ketersediaannya melalui berbagai pertimbangan. Tapi konon yang namanya calon orangtua baru dalam menyikapi calon anak perdana bagaimanapun pasti tetap (kelihatannya) berlaku berlebihan. Saking inginnya memberikan yang terbaik buat si jabang bayi. Aku pun bukannya gelap mata dan terus-terusan belanja barang-barang lucuk untuk Aris, tapi ya gimana they're too cute to be ignored. Those cutie baby stuffs. Apalagi dengan kemampuan superku untuk mendapatkan segala perintilan tersebut dengan harga yang selalu membikin hati berbunga-bunga kala menebusnya. ヾ(´▽`;)ゝ

Betapa minggu-minggu akhir kehamilan yang begitu membahagiakan...