Sabtu, 27 Desember 2014

Holiday is Familyhood for Vacation

Dua hari masuk kerja lagi setelah tanggal 25 Desember lalu kantor (di)libur(in). Bawaannya ngantuk dan lumayan nyantai, karena bank juga sedang libur bersama. Alhamdulillah, I have to say, biasanya kita cuma dapat libur pas tanggal merah Islam saja, selain itu tetap masuk, eh, tanggal 1 Januari pas tahun baru libur juga, ding. :P

Kebetulan my lil brother liburan panjang ini pulang ke rumah. Hore banget dia ber-long-golden-week sejak hari Senin lalu sampai tanggal 2 Januari tahun depan. Errr~ Jadilah kami sekeluarga tanpa perencanaan dan persiapan yang maksimal, di libur natal itu berwisata ke Kota Batu. 

If you know that I still have my ill, sudah feeling nggak enak bahkan dari sebelum berangkat. Badan rasanya lemes, pusing, dan batuk juga belum hilang. Tapi demi keluarga ini, dan kita nggak akan sering bisa punya waktu luang berbarengan, mumpung juga Oom Fir sekeluarga bersedia nebengin kita dengan mobil mereka. So I decided to make myself fine

Jam keberangkatan yang semula direncakan pukul enam pagi molor hingga pukul sembilanan gara-gara menunggu Yusuf yang mendadak tercantum sebagai peserta. Jalanan macet. Banyak yang sedang berlibur juga. And just like what I've thought, kita lewat Cangar -yang notabene adalah sirkuit yang nggak aku banget. :(
Panorama venue transit. Ijo-nya adem banget di mata. ^^
Transit di daerah Sendi untuk sarapan, kami melanjutkan perjalanan naik-naik ke puncak bukit. Jalanan berkelok dengan kecepatan mobil yang sesekali mengerem lalu mendadak menambah gas lagi, akhirnya sukses membuatku memuntahkan menu sarapan. Geez, aku kalah lagi dengan track maut sialan itu. >_<

Sampai di masjid depan alun-alun Kota Batu tepat sebelum dzuhur. Rehat sejenak, kami pun cuss ke Hypermart nggak jauh dari sana, setelahnya dari 'mall'-nya Hotel Paradise. We were shoping and playing at Game Zone, then had lunch together in the basement right behind the car. -___-"

Begitu Oom Fir dan Bunda yang ditunggu-tunggu muncul, perjalanan segera dilanjutkan menuju venue selanjutnya yaitu BNS alias 'Batu Night Spectacular', yang letaknya nggak jauh dari tempat wisata 'Batu Secret Zoo' atau yang lebih dikenal dengan Jatim Park 2. Jalanan sempat macet parah, but luckily kami masih dapat tempat parkir yang strategis di pelataran BNS. Sangat dekat dengan pintu masuk.
Karena sudah lumayan sore dan langit mulai mendung, kami segera membuat playlist wahana yang ingin kami coba di sana. Harus mengefisiensi waktu! Pertama-tama aku, Riski, Yusuf, dan Akbar mengantre wahana Sepeda Udara. Well, kupikir ini cukup aman mengingat kondisi fisikku yang belum pulih betul pasca mabuk darat tadi. :/ Kemudian Rumah Kaca jadi point selanjutnya. Rombongan lalu berpisah: The Boys memilih Rumah Hantu sementara The Ladies ingin melihat-lihat lampion, walau akhirnya terpaksa gagal karena wahananya nggak buka-buka. :(

Hari mulai gelap dan kami memutuskan segera kembali ke mobil sesuai jam janjian. Sempat saling tunggu, kami pun keluar dari Kawasan Wisata Batu yang justru makin malam jadi makin ramai. Syukurlah, kami nggak perlu antre dan berjubel dalam kemacetan di arus berlawanan menuju lokasi-lokasi wisata tersebut.

Oom Fir mengajak kami mampir ke sebuah KUD untuk makan soto daging dan membeli susu segar Nandhi Murni sebagai oleh-oleh. Aku juga menggunakan kesempatan ini untuk sering-sering pinjam kamar mandi (karena rata-rata toilet umum di SPBU banyak antre dan cenderung kotor iyuhh!). :P

Keluar dari Batu, sekali lagi mobil singgah di Masjid dalam rute kami untuk sholat Maghrib dan Isya' sekalian, sambil membersihkan diri (bayangkan kotor dan capeknya). Hawa mulai dingin. Apalagi ini Malang. Masing-masing kami sudah mempersiapkan diri dalam balutan jaket dan baju tebal sebelum melanjutkan perjalanan.

Oom Fir kembali memacu mobil dengan rute Cangar. Tapi berbeda dengan saat berangkat, suasana di malam benar-benar sepi. Dan gelap. Tiba-tiba teringat di suatu ketika, menggunakan mobil lama Oom Fir yang tahu-tahu mogok di jalanan yang sepi. Semobil harus turun dulu dan mendorong agar mobil mesin bisa berjalan baik kembali. Hiiii~~ amit-amit jangan sampeee~ Semuanya terus berdoa agar perjalanan pulang kami tetap lancar dan nggak ada kendala.

Sekitar pukul 10 kami akhirnya tiba di rumah Jabon. Memilah-milah barang-barang dan bersiap pulang ke rumah kami sendiri. Tiga puluh menit! Dan kami akhirnya sampai di Ume-chan~~ *tepar*

Satu hal yang agak janggal; Akaharu sepi aktifitas karena koneksi internetnya yang -entah kenapa sejak berangkat hingga pulang- ngehek. :( Seharian ini aku sudah mencoba mengabarinya via semua-mua, tapi sepertinya nggak ada yang berhasil. Agak malam, BBM dari Oppa masuk bertubi-tubi, tapi tetap saja nggak bisa kubalas. Chatku balasanku hanya centang. Mungkin ia sudah tidur dan ponselnya mati. Bisa jadi.

Mungkin juga dia ngambek karena tercueki seharian ini. Bisa jadi.

Ahh~ hari yang hebat!


*25 Desember 2015

Minggu, 21 Desember 2014

The 7th Anniversary

Dear, 21 Desember 2014,
terima kasih sudah hadir dan memberikan satu hari yang membahagiakan untukku, kuharap untuknya juga. Tahukah betapa aku menanti hadirmu, hari ini? :)

Bukannya sengaja mengingat. Aku hanya tidak terbiasa melupakan atau mengangin-lalukan hari atau tanggal yang menyimpan kenangan. Tanggal 21 tujuh bulan lalu, bukankah sudah berjasa besar terhadap bahagiaku beberapa bulan terakhir? When Oppa and I had been getting together once again.

Hari ini kami berjanji bertemu. Oppa menjemput pukul delapan pagi dan menemaniku piket kerja seharian. Well, maybe it wasn't that wonderful thing for you, but hey, who wouldn't get excite for having quality time with the beloved one? ;)

It was that simple. We, ourself, movies, snacks, with noone to infere us. Perfect, wasn't it? And "Annabelle" became our 'romantic' film. Hehehe... Berdurasi sekitar satu setengah jam yang harus terhenti beberapa kali karena gangguan nasabah xP berhasil tertonton dengan baik.

Sempat terjebak hujan sebelum pulang, membuat kami memanfaatkan waktu dengan mengambil beberapa foto groufie. It wasn't like we take some pictures together so often. Terakhir kali malah yang pas di teras depan rumah. Pun cuma beberapa, nggak banyak.

Memang bukan kali pertama ini aku foto berdua dalam satu frame bersama seorang namja, tapi Oppa adalah namjachingu pertamaku (inshaa allah yang terakhir) yang aku ingin sekali bisa punya foto berdua dengannya. Dan alhamdulillah terkabul! *^_^* Muda-mudi mana yang nggak doyan selfie dan groufie bareng kekasih? Walaupun masih suka kagok dan malu-malu untuk mengajak berfoto duluan. Hihihihii... Ahh, sudahlah... Kami sudah sepakat saling mengingatkan agar mengabadikan momen-momen yang kami anggap penting. Sebanyak mungkin.

Sebenarnya Oppa ingin sekali mengajakku makan siang di warung Ketoprak dekat tempatnya bekerja yang katanya enak. Since he knew that I haven't eaten any Ketoprak ever before, he decided to bring me to try one. Tapi sayang banget, begitu kami sampai sana warung tersebut tutup. -___-"

Putar balik di tengah gerimis ringan. Menyusuri jalanan pulang sambil tengok kanan-kiri, barangkali ada penjual makanan yang kuinginkan. Aku sih bebas mau diajak lunch apa, di mana. Setelah putar-putar beberapa saat kami berhenti di sebuah warung bakso-mi ayam di Jalan Penanggungan. Kali ini aku memesan semangkuk mi ayam dan jeruk panas, sedangkan Oppa tetap menginginkan semangkuk bakso plus es teh kegemarannya. Sayangnya beitu pesanan kami datang, kami mendapati minuman kami tertukar; teh panas dan es jeruk. :/ Karena sedang kedinginan dan ingin yng panas-panas, aku mengiyakan usulan Oppa untuk saling bertukar minum.

Kami pulang begitu menandaskan makanan dan minuman masing-masing. Hari ini jadwalnya Oppa ganti shift, jadi masuk malam. He said that he would hangout with friends before home. And no more dating for the night. -___-" Errr~~ karena jam sepuluh sudah harus masuk kerja dan seharian ini ia kuculik tanpa istirahat, aku ikhlas-ikhlas saja dengan proposalnya itu. Hehehe... It was a great day, too possessive and being selfish aren't good ideas. ;)

Happy anniversary, Dear Honey...
Always hoping the best for us. I love you as always... :*

Jumat, 12 Desember 2014

12-12-2012(+2)

I wonder if December 12nd 2012 would be my wedding day. Great, isn't? Sudah begitu 12-12-12 adalah kombinasi angka 'sempuna' terakhir untuk 100 tahun ke depan, yang baru akan muncul lagi pada generasi tahun 2100-an; 1 Januari 2101, 2 Februari 2102, 03-03-2103, dan seterusnya hingga 12 Desember 2112 yang sama sekali nggak memungkinkan bagi kita untuk melewatinya. Usiaku pasti lebih dari 120 tahunan kala itu. -___-"

Bicara tentang tanggal, pasti kombinasi 'angka cantik' banyak digemari, atau paling nggak 'angka keramat' yang merujuk pada tanggal dari suatu momen penting tak terlupakan yang wajib diabadikan; seperti tanggal ulang tahun, tanggal jadian, anniversary, dll.

Tanggal atau angka penting buatku pun nggak lepas dari seputar tanggal lahirku, bulan lahir, tahun lahir, tanggal jadian *ehehehe* bahkan nomor punggung pemain bola favorit. Maka sebut saja 1, 3, 7, 8, 10, 11, 13, 21, 22, 28 dan 91 sebagai angka-angka kesayanganku. Beberapa saat lalu aku bahkan sudah mem-PO sebuah jersey komunitas bernomor punggung 91, walaupun dalam kasus ini sebenarnya aku menginginkan nomor-nomor lain tapi terlanjur keduluan dipilih. :( So, kuharap hasil jadi jersey-nya memuaskan.

Lusa, 14-12-2014, akan dihelat big match antara kesebelasan Manchester United menjamu Liverpool di Old Trafford. Tanggal cantik yang semoga memberi akhir bagi tim kecintaan. Aamiiin~~ #YNWA

Eto~ tapi sebelum itu, bisakah aku menghadiri nobar match tersebut? >_< Well, Oppa sepertinya nggak berniat meminta-ijin-paksakan pada ibuk agar aku bisa ikut nobar. Syit! :'(

Jumat, 28 November 2014

Happy Chairul's Day... :*

Selamat ulang tahun, Sayang...
Happy 26 y.o~~ *^_^*

Semoga selalu dijaga kesehatannya, panjang umur, dan dikaruniai usia yang bermanfaat. Getting joss-er(?) ibadahnya biar makin dekat dan disayang Allah; selalu sayang dan makin sayang sama aku, orang rumah(-ku dan -mu); be a great boy of your fams, especially for your parents; juga selalu rajin dan semangat mengusahakan masa depan kita *Inshaa Allah*.

I'm hoping that all your wishes be granted by Allah SWT in very soon, aamiiin...

Actually you never ask me a favor for your birthday, but since it's the first birthday of yours in our (newest)relationship, I'd like to share my happiness of having you, to you, by giving some presents you'd never thought. Will you? ;)

Aku amat sangat bersyukur karena masih bisa bertemu dengan tanggal penting ini, hari di mana kamu dilahirkan 26 tahun silam. Terima kasih sudah terlahir dengan apa adanya dirimu. It's like I love you more than I've thought. :))

Selamat menempuh usia baru, Sayang. Jadi teman (hidup)ku selamanya, ya? 💑

Rabu, 12 November 2014

Selamat Hari Ayah Sedunia, Yah...


Selamat Hari Ayah Sedunia, Yah...

Dear, Ayah...
Pagi ini begitu aku memulai hari dengan mengecek semua akun jejaring sosialku mulai dari BBM, Path, Twitter, Facebook, aku mendapati semua temanku menuliskan 'Selamat Hari Ayah' pada status mereka. Barangkali berkesempatan mengucapkannya langsung untuk ayah mereka masing-masing. Aku... Aku belum menuliskan status apapun, Yah. Bolehkah aku mengucapkan "Selamat Hari Ayah" padamu? Bisakah?

Benci sekali mengatakan ini, tapi kukira aku memang iri. Kecemburuan yang kurasakan pada mereka yang bisa melewatkan waktu bersama ayah mereka. Bahkan tidak sedikit yang mengupload foto bersama di Instagram, lengkap dengan tagar #SelamatHariAyah atau #LoveDad.

Aku membayangkan. Jika masih bisa memilikimu sampai saat ini, apa aku bisa tertawa selebar itu, ketika Ayah merengkuh pundakku dan melakukan 'peace' untuk selfie kita? Apakah aku bisa tersenyum sebahagia itu kala Ayah mengajakku jalan-jalan di akhir pekan? Entah berwisata ke luar kota dengan bus atau kereta. Mungkin juga sebatas jalan kaki ke alun-alun kota, atau mengayuh sepeda bersama...

Apa Ayah juga akan mendukung tim sepakbola yang kudukung, Liverpool? Apa aku bisa memboncengmu untuk pergi nobar bola, Yah? Bolehkah aku pulang malam seperti beberapa teman Kopites Angel-ku yang lain? Menurut Ayah sebaiknya aku beli buku di toko buku dekat rumah, atau online saja?

Sial, kuharap aku tahu apa jawaban Ayah.

Anak-anak lain mungkin bisa mendapatkan hadiah yang spesial dari orangtua mereka saat berulang tahun atau naik kelas atau setelah dapat nilai baik di sekolah. Betapa mudahnya anak-anak 'sekarang' memperoleh barang-barang mewah seperti gadget, perhiasan, pakaian dan asesoris mahal, bahkan motor atau mobil. Barang-barang yang sayangnya belum pernah Ayah berikan padaku. Dan aku juga tidak menginginkannya.

The whole thing that I always want is you, Dad. Really do. So much. It would be better if I don't have all those things but you. I wouldn't care about anything else since I have you by my side. I know that you wouldn't give me what I wanted, but you always gave me what you think I needed the most. And I do want you to watch me grown up, make sure that your little girl has been becoming a nice young woman. As you will. Haven't I grow up according your plan?

Ibu menyayangiku sebanyak bagian Ayah juga. Tapi kami sama-sama tahu bahwa hal itu tidak akan pernah sama. Aku bersyukur dan sangat menghargai Ibu yang sudah berusaha untukku, untuk keluarga kecil kita yang Ayah tinggalkan. Tapi Yah, cinta Ayah adalah bagian yang sudah lama hilang dariku, yang tidak akan pernah ada gantinya lagi. Dan aku memang akan tetap membiarkannya saja seperti itu. Dengan begitu aku akan selalu mengingat dan merindukanmu, Yah...

Bilangan ini nyaris sampai pada tahun kesepuluh sejak terakhir kali aku melihatmu. Satu hal yang selalu kusesali saat Ayah pergi adalah aku yang belum cukup baik sebagai anak gadis Ayah. Aku lemah dan belum cukup kuat untuk menjaga keluarga kecil kita. Belum sempat memberikan prestasi terbaikku dan membuat Ayah bangga. Aku minta maaf, Yah...

Bisakah aku tahu kalau-kalau Ayah sudah memaafkanku? Bisakah aku -sekali lagi saja- berdiri memeluk lehermu, di atas boncengan sepeda seperti dulu?

Karena aku rindu Ayah. Sungguh. Sangat...

I love you not only at this Father's Day, but every single day of my whole life...


Daddy's little girl,


Liya

Selasa, 14 Oktober 2014

The Simply Heaven of Coffee

Kemarin aku baru saja main ke salah satu kafe yang bisa dibilang masih fresh di Jalan Majapahit, setelah rel kereta api, kiri jalan. Warga Moxerside mana yang nggak tahu Midas? Bukan, bukan Midas si raja tamak yang dengan sentuhan tangannya bisa merubah apapun menjadi emas itu, bukan. :P Midas ini adalah nama sebuah toko roti di kawasan Kranggan yang sudah lama dan cukup punya nama. Selain membuat aneka macam roti yang tasty, Midas juga mem-brand terang bulan produksi mereka di lokasi yang sama, plus sekarang punya kafe juga. :)

'Midas Pancake & Coffee House' nama yang sesuai sekali karena memang menu utama mereka adalah Pancake/Waffle dan Coffee. Seperti yang kukatakan tadi, aku sudah lama tahu tentang 'toko roti' Midas, tapi menyambangi kafenya baru kali pertama ini. Beberapa teman sudah pernah main ke sana dan merekomendasikan. Jadi mumpung ada waktu sepulang kerja, mampir saja.
Unexpected, karena nggak begitu kentara jika dilihat dari luar, aku sama sekali nggak menyangka kalau TKP 'Midas Pancake & Coffee House' ini luas! Serasa memasuki gua harta karun begitu. xP
ini lebih ke subjectively view dari seat kami, sih. 
Begitu melangkah ke dalam ruangan kafe semilir sejuk AC menyambut. Memberikan efek sejuk dan melegakan padaku yang barusan menempuh rute yang nggak bisa dibilang hore; hiruk-pikuk lalu-lintas para pegawai yang juga pulang kerja bikin mangkel, belum lagi udara sore yang panas dan rentan gerah, langsung serasa terobati.

Aku yang ditemani oleh Iis segera menyukai konsep yang disuguhkan oleh kafe ini. Pilihan warna cat dinding dan wallpaper, ornamen serta pernak-pernik seperti lampu-lampu hias dan poster berpigura diletakkan menyebar di segala penjuru kafe memberikan keunikan tersendiri. Ada macam-macam jenis seat yang menarik juga, seperti kursi warna-warni dengan sandaran rendah, kursi kayu bersandaran tinggi seperti yang kududuki, sofa-sofa empuk, dan bangku kayu tinggi bermodel bar. ;)
Begitu dapat meja setelah sebelumnya bingung ingin duduk di seat yang mana, seorang mas-mas menghampiri meja kami dan mengangsurkan daftar menu. Kami meminta untuk meninggalkannya saja dan nanti akan memesan sendiri. Aku sudah menduga akan ada banyak pilihan beverages di sini, tapi nggak sebanyak yang tertera dalam daftar menu. It was awesome! Both of the coffee and the blended. Tadinya pengin cepat-cepat pesan seadanya, segampangnya, tapi akhirnya kecantol juga untuk lihat-lihat dan pilih-pilih menu.
Aku dan Iis memeriksa seluruh daftar menu dan merundingkan apa yang akan kami pesan. Tapi yang membuatku lebih senang lagi, ada semacam uraian di bawah nama masing-masing menu yang merujuk pada bahan dan campuran apa saja yang terdapat dalam menu tersebut. Jadi pengujung nggak perlu tanya-tanya ke mas-mas waiter tentang spesifikasi nama-nama lucu dari menu yang diinginkan karena sudah tertera jelas di daftar menu.

Setelah melalui perdebatan yang cukup ribet, akhirnya kuputuskan memilih Caramel Macchiato untuk obat dahagaku sore ini, sementara pilihan Iis jatuh pada Chocolate Dream yang menurutnya layak diuji coba.
The chocolate and coffee blended
Iis segera pergi ke konter dan menyebutkan pesanan kami. Sembari menunggu aku memanjakan mata dengan memindai ruangan kafe ini sekali lagi dengan lebih saksama. Ternyata ada televisi menyala yang sengaja diletakkan pada rak di atas seat sebelah, walaupun dengan begitu kami tetap nggak bisa melihat apa-apa dari tempat kami karena terlalu dekat. The most eye-catching spot for me is the bookshelf yang terletak di beberapa sudut kafe. Selain memberikan kesan hommy anyhow, bahan bacaan bisa jadi berguna sekali untuk membunuh waktu selagi menunggu pesanan datang, terutama bagi kutu buku seperti kami.

Walau kami cukup terhibur dengan interior kafe yang memanjakan mata, tapi karena waktu kami yang mepet, akhirnya aku mulai resah nggak sabar, sementara Iis masih woles melihat-lihat daftar menu yang sengaja ditinggal (hehe) tanpa bosan. Aku sudah sangat haus, penasaran ingin segera mencoba minumanku, dan cepat-cepat pulang memburu maghrib.

Aku sudah akan mengecek pesananku ke konter saat seorang mas-mas menghampiri meja kami dengan nampan berisi dua gelas minuman yang terlihat menggiurkan. Aku lupa pada semua protesku. Mengucapkan terima kasih pada si mas dan segera mencicipinya (setelah difoto-foto lebih dulu :P).
Chocolate Dream, Caramel Macchiato+sugar
Hanya satu hal yang agak disayangkan. Karena tadinya kami nggak niat-niat amat kemari dan cuma memanfaatkan waktu luang -cuma pengin ngopi sore sekalian jalan- jadi yang terbayang, order minuman sembari ngadem, lalu langsung pulang. Nggak tahunya kami harus galau dulu menentukan pesanan.:| Dan sejujurnya butuh waktu lebih untuk menghabiskan minuman kami, tapi karena buru-buru mengejar maghrib, ya akhirnya jadi kurang bisa menikmati sajian dengan baik. But I have no doubt to try the other menu here again someday. ;)
Next must be the pancakes. Love love, coffee!

Senin, 13 Oktober 2014

Mine

Hehehe... Every single time I look and read the screenshot, somehow it feels like pengin ketawa sambil cubitin pinggangnya Oppa sekaligus. xD Gemeuss! Since I didn't online my twitter and facebook too much, postingan beberapa hari lalu yang baru kutahu pagi ini, alhasil jadi pembuka Senin yang manis. Thanks for the cheer up, though I'm sure that you wouldn't mean to, Chagi. :P Bahagia(ku) itu sederhana... hahaha...
Apa ya? Seperti pheromone-nya si Oppa bukan cuma berhasil padaku, tapi juga 'mengenai' (banyak) perempuan lain di luar sana yang barangkali sadar akan pesonanya dia. *huekk* Say I'm on my knees of his charms, why aren't those girls too? Ini lumayan bikin bangga but in the other hand jadi agak-agak jengkel juga, sih. If you know what I mean. :/

My man is a very special rare item. Just 'unique' can't even compare his values. Belum lagi kepribadian dan kebiasaan-kebiasaannya yang super duper ajaib. And... can you tell me please, is he really that handsome or what?? xP I think I do need to stick his face with a 'sold out' shout then those girls won't ever flirt on him anymore, seriously. *sigh*

Untung aku -AKU, sebagai calon istrinya- *uhhuk* bukan cewek kayak gitu. Bukan jenis yang suka kecentilan ke lawan jenis lain yang bukan pasangan maksudnya~~

Btw, ini juga postingan apaan, sih? *baru nyadar* Mendem kangen rupanya bisa membuatku begini randomnya. Kkk~

Ahh, I do miss him so much... :*

Rabu, 01 Oktober 2014

ROCKTOBERawrr

Hi! Have you seen our brand new step of this newly month: October? :))

Well, the truth is we've been in this blessfull October. For only next three months we will done with 2014. Are you ready to move on, soon? Sounds weird, huh? Afraid? What should we afraid of? Peoples are getting older everyday, every hour, every minute, every second... Hehehe... So am I.

"Wake me up, when September ends..."

September has ended already. Left so many kinds of feeling behind. For me? September must be a quite nice month. Honestly, it did make me somehow, hontou ni.

Salah satu masalah krusialku adalah waktu. Entah mengapa aku kurang bisa memahami kawan satu ini dengan baik. Kadang waktu terlalu bermain-main danganku dan tiba-tiba saja habis masa, menjadi jauh lebih singkat. Kali lain ia benar-benar serius tidak ingin melepaskanku begitu saja yang ingin segera melupakan segala masalahku. Melupakan waktu. Dan detik justru berjalan enggan. Menyiksaku pelan-pelan. Aku tidak akan melupakan tanggal kepulangan Chagiya 3 Agustus lalu; betapa aku pusing dengan lagu yang akan kutampilkan pada pentas seni tujuh belasan di penghujung Agustus; melewatkan beberapa hari ulang tahun teman dan kerabat pada bulan September, lalu sekarang sudah tahu-tahu Oktober tiba.

September 2014 adalah bulan yang baik, meski tidak selalu baik padaku. Terlebih pada perasaanku. September kemarin dipenuhi ombak bergulung, angin kencang, hujan lebat disertai sambaran petir. Tapi meski begitu rupanya hatiku masih bisa bertahan. Yokatta ne! :) And do you know that what doesn't kill you makes stronger? Apa yang tidak bisa membunuhmu, akan menjadikanmu lebih kuat. Seleksi alam. Ujian. Cobaan. Peringatan. Berhasil, kau lulus dan bersiap menghadapi tantangan selanjutnya. Jika gagal, berarti kau belum cukup baik untuk berkompetisi dalam ajang yang hanya menginginkan yang terbaik. Matilah. x))

Awal September aku mengantar kepergian Chagiyaku (lagi-lagi). Merasa belum mendapat kesempatan di kota sendiri, kali ini Solo menjadi destinasi rantauannya. Bukan hal baru bila kami harus kembali terpisah jarak. Ya, setidaknya kami menghuni tanah Jawa yang sama, melintasi bagian waktu yang sama. Kesibukan sedikit banyak membantu mengobati sepi saat aku merindukan Chagiya. Bosan juga kadang-kadang datang. Rutinitas monoton, kegiatan yang itu-itu saja. Tapi lagi-lagi, saat keputusasaan itu mampir, separuh hatiku menolak. Mengingat Chagiya yang juga (pastinya) sedang berjuang untuk kami, maka aku pun bisa bertahan kembali.

Bulan September menjadi momen pendulang berkah bagi mereka yang memilihnya untuk melaksanakan hari besar. Undangan-undangan pernikahan datang bertubi-tubi. Teman, tetangga, serta beberapa yang masih kerabat. Pertunangan? Mereka, para pelaku kebahagiaan itu, terlihat seolah-olah berlomba untuk mencari siapa yang paling terberkati. Sedangkan aku? :( Ya, sesegeranya, itu juga yang selalu kuminta pada Tuhan.

Begini, aku mungkin satu dari (menurutku) tidak banyak orang yang peka dalam menghitung kemampuan dan prospek pribadinya. Aku tahu keinginanku, sebesar apa itu, bagaimana caraku mendapatkannya, menyesuaikan dengan kapasitasku yang ada saat ini. Jadi, jika aku sedang diam saja, bukan berarti aku tidak mau berusaha atau ogah-ogahan dalam berjuang, mencapai apa yang (setahu orang lain) aku inginkan. Jangan menyuruh atau memaksaku mendapatkan apa yang aku inginkan tapi belum bisa kudapatkan sekaligus. It's irritating to know something you really wanted but you can't get it immidiately. Dibutuhkan stra~te~gi. Aku pasti akan tahu aku bisa jika memang aku sudah siap untuk itu. So do not force me jika kalian hanya ingin tertawa jahat saat melihatku bersusah payah. :'(

Misalnya: bagaimana mungkin aku tidak ingin (segera) menikah? Begini-begini aku wanita normal yang punya pasangan dengan niat tidak main-main dalam hubungan kami. Menikah? Itu goal paling dinanti. Tapi apa bisa semudah itu? Kalian mana tahu sebanyak apa aku dan Chagi menginginkannya, tanpa melupakan realitas hidup yang tengah kami jalani sekarang. :( Jika kami bisa (berusaha) sabar, kenapa kalian yang (hanya) 'audiences' tidak bisa menunggu untuk menikmati hiburan berupa progress hubungan kami itu? Well, apapun yang kami lakukan pun, akan kami jalani dengan atau tanpa persetujuan dari orang lain. See, you won't ever make us. It's my life, our life. You just watch, so don't ruin anything you don't deserve to. Hargai orang lain.

Okay, guess I'm too fired up.

Sebagaimana kutahu aku bukan orang baik, aku pun tidak sejahat pikirku sendiri. Paling tidak ada kemasuk-akalan dalam ketidakingin-bahagiaanku melihat orang -yang-kupikir-aku-benci-tapi-dia-tidak-sehebat-itu-untuk-bisa-mendapatkan-kebencianku- bahagia. Menjijikkan, bukan? Katakan kau punya seseorang yang kau pikir sangat mengganggu hidupmu. Melihatnya saja malas. Kau punya banyak alasan untuk membela diri dan membaikkan diri, membanding-bandingkan dirimu dengannya.

Unfortunately, I do have those persons. Orang-orang yang bisa selalu membuatku muak terhadap apapun yang mereka lakukan. Sekecil apapun. Tak peduli baik atau buruk, mereka akan selalu buruk di mataku. Sayangnya, ketika sudah merasa demikian, maka mau tidak mau aku akan bisa selalu tahu apa yang terjadi pada orang-orang itu. If they are misfortune, I could deadly happy. Dan sebaliknya, aku bisa jadi sangat desperate saat mereka bisa lebih dulu mendapatkan apa yang sangat ingin kudapatkan (tapi aku belum mampu). Kupikir aku benar-benar benci mengetahui mereka bisa (lebih) bahagia (dariku).

Well, I knew that si-sampah-pencemburu ini tidak lain adalah diriku sendiri. Tapi karena aku memang tidak sejahat pikiranku, kurasa bagaimanapun, they don't deserve to take my hatred after all. Perasaan sepihak memang (kebanyakan) menyakitkan. :'( Aku tidak ingin membenci mereka yang barangkali tidak menyadari kebencianku sepihakku. Aku tidak ingin mereka mendapat perhatian lebih dariku, so I won't care anything about them again. *smirk*

Kenapa semakin ke bawah tulisan ini semakin menghitam, ya? Hahaha...

Maka dari itu, September merupakan saksi dari proses perbaikan diriku juga. Banyak tantangan. Aksi-reaksi. Dari segala kejadian, aku belajar. Tumbuh. Berusaha hidup lebih baik, dan berharap semoga sepeninggalnya -si September yang katanya ceria- aku bisa menjumpai Oktober dengan hati yang tak kalah bersemangatnya. :))

Yosh! Fighting!!

*edited on 14th October 2014

Kamis, 25 September 2014

An Amorphous Day


Where is the moment we needed the mostYou kick up the leaves and the magic is lostYou tell me your blue skies fade to greyYou tell me your passion's gone awayAnd I don't need no carryin' on

You stand in the line just to hit a new lowYou're faking a smile with the coffee to goYou tell me your life's been way off lineYou're falling to pieces everytimeAnd I don't need no carryin' on

Because you had a bad dayYou're taking one downYou sing a sad song just to turn it aroundYou say you don't knowYou tell me don't lieYou work at a smile and you go for a rideYou had a bad dayThe camera don't lieYou're coming back down and you really don't mindYou had a bad dayYou had a bad day

Well, you need a blue sky holidayThe point is they laugh at what you sayAnd I don't need no carryin' on

You had a bad dayYou're taking one downYou sing a sad song just to turn it aroundYou say you don't knowYou tell me don't lieYou work at a smile and you go for a rideYou had a bad dayThe camera don't lieYou're coming back down and you really don't mindYou had a bad day

(Oh.. What a horrible day..)

Sometimes the system goes on the blinkAnd the whole thing turns out wrongYou might not make it back and you knowThat you could be well oh that strongAnd I'm not wrong (ahhh...)

So where is the passion when you need it the mostOh, you and IYou kick up the leaves and the magic is lost

'Cause you had a bad dayYou're taking one downYou sing a sad song just to turn it aroundYou say you don't knowYou tell me don't lieYou work at a smile and you go for a rideYou had a bad dayYou've seen what you likeAnd how does it feel for one more timeYou had a bad dayYou had a bad day

(Oh, yeah, yeaaah, yeah)Had a bad day(Oh, had a bad day)Had a bad day(Oh, yeah, yeah, yeeeeah)Had a bad day(Oh, had a bad day)Had a bad day...Had a bad day...

*Is now drawning by a 'Bad Day' of Daniel Powter

Minggu, 21 September 2014

T4 Terbaik

Tempat terbaik itu di sisimu.

Betapa pun aku menolak, mengingkari, satu-satunya tempat kuingin pulang adalah hatimu. Sebagaimana juga aku -setelah melalui berbagai kejadian dan pertimbangan yang kuharap tidak hanya sekadar angin lalu- telah kau inginkan untuk menjadi tempat berpulangmu kelak.

Kau itu serupa malaikat pengabul doa yang dikirim oleh Tuhan khusus untukku. Kuharap selalu hanya untukku.

Bersamamu waktu seolah cepat dan lambat sekaligus. Aku merasa sudah mengenal dan mencintaimu selamanya. Tapi hitungan ini baru berjalan 30 hari kali empat. Mungkin aku bisa menunggu sebentar lagi. Sebentar lagi dan kita akan benar-benar bisa bersama untuk seterusnya. :')

Selamat hari jadi kita yang keempat bulan, Sayang. Kau tahu sebanyak apa sayangku untukmu. :*


♥ RLC

Selasa, 26 Agustus 2014

Happy Wedding, Lads!

"Hey, Baby. I think I wanna marry you..."
Bermula dari sebuah Wedding Invitation atas namaku, yang dibagikan kepada para member Kopites Mojokerto di markas nobar KM, ketika aku dan Oppa nobar Liverpool vs Southampton akhir pekan lalu. Tanpa paham betul dari siapa undangan itu berasal, Oppa menyanggupi untuk menemaniku hadir pada resepsi pernikahan salah seorang saudara se-jersey-merah kami.

Minggu, 24 Agustus 2014 malam. Dijemput sekitar pukul tujuh, aku hampir siap. Masih tersisa sedikit manyun pada Oppa-ku yang tampak ganteng dalam busana batik cokelat muda berbalut hoodie abu-abu. Ya, sorenya aku sempat mencerewetinya perihal outfit apa yang akan kami kenakan untuk buwuh nanti. I really wanted us to get match, since Oppa and I don't have any couple dresscode yet. :( So I thought a pair of light brown batik was fine.

Berbekal peta kecil yang disematkan dalam undangan, kami berangkat. Well, you can't tell that Kedungmaling is quietly near, because it is far enough from our place, while I'm so blinded about the directions. >_< Sempat nyasar, but luckily kami segera menemukan rute awal dan bisa kembali jalan yang benar.

Agak-agak nggak yakin, tapi kemudian Oppa menggenggam tangan kananku mantap. Berjalan beriringan menuju lokasi acara yang dimaksud. Di ujung gang tampak suasana meriah. Sayup-sayup terdengar musik dangdut/keroncong khas mantenan mengalun. Semoga saja kami beneran nggak salah tempat buwuh.

Beruntung aku segera mengenali sesosok lelaki bersetelan jas hitam dengan untaian bunga melati terkalung di leher. Pengantin pria. Laki-laki ramah yang selalu menyapaku di kopdar dan nobar KM, setiap aku baru datang. Member KM yang cukup tenar dan berpengaruh di komunitas. Yang beberapa waktu lalu memblututkan(?) banyak sekali chants Liverpool untuk kupelajari(?). :P
"Bang Iconk? Lho, jadi ini nikahannya dia?" aku hampir menjerit syok. Beneran dia sendiri yang nikah? Susah payah aku berusaha mengingat, yang memberikan undangan padaku memang si Bang Iconk itu, sih.
"Lho, kok Sayang malah nggak tahu?" di sampingku Oppa bertanya keheranan. Ya jelas aneh, lah. Datang ke nikahan teman sendiri tapi nggak tahu yang mana orangnya. Dumb me!
Aku menatap Bang Iconk -yang tampak asyik dengan tamu-tamu mudanya- dan Oppa bergantian. Galau. Parah. "Mana aku tahu kalau nama aslinya dia Faisol?" 
Well, sepertinya kami keluarga KM pertama yang hadir. Rekan-rekan belum ada yang datang, kata Bang Iconk. Kami hanya menyalami dan membiarkan Bang Iconk menemui tamu-tamunya dulu. Toh, baru kami berdua. Kami bisa menyapanya lagi bareng yang lain nanti.
"Sayang ini nakal, deh. Masa' tadi yang disalamin cuma pengantin prianya aja, yang perempuannya enggak," tiba-tiba Oppa berbisik padaku sambil nyengir. Menyadarkan akan kekhilafan yang barusan kulakukan. 
Aku menepuk dahi. "Duh, khilaf, Yang. Tadinya malah nggak pingin ganggu dia ngobrol sama tamunya. Nanti deh, pasti kusalamin." aku merasa bersalah. Oppa, terima kasih sudah (selalu) mengingatkan. :*
Pihak keluarga menyilakan kami untuk duduk dan menghidangkan makanan. Selagi menunggu, aku memerhatikan aneka penganan yang disediakan di atas meja. Pernah beberapa kali menemukan jenis makanan serupa pada beberapa acara lain, rata-rata jenis makanan tradisional yang biasa dibuat sendiri, tapi sama sekali nggak pernah terlintas di pikiranku untuk mencicipinya (jeongmal mianhae, murni masalah perbedaan selera saja. :Dv). Oppa juga sama, tapi dengan pede dia bilang mengenal beberapa jenis makanan, dan memaksaku untuk mencobanya. Sejenis jajanan berwarna hijau bertekstur lengket yang baru kutahu namanya 'Wajik Ketan' itu rasanya lumayan, nggak buruk-buruk juga. Manis sih, tapi tetap saja aneh di lidah(ku). :P

Bang Iconk yang usai beramah-tamah dengan para tamu terdahulu(?)-nya menghampiriku dan Oppa yang tengah menikmati makan malam. Kami saling bertukar kabar. Aku memberitahu tentang ke-tidaktahuan-ku akan nama aslinya 'Faisol' dan baru ngeh saat melihatnya mengenakan busana pengantin pria saat itu. Bang Iconk tertawa. Pura-pura merajuk karena sejak pertama kali kenal hingga sekarang, aku memang selalu memanggilnya dengan sebutan demikian tanpa tahu siapa nama aslinya. Yang penting kan, kita satu keluarga, merah. \m/

Topik berganti pada kami. Bang Iconk bertanya kapan kami kan menyusulnya. Gilirian kami membawa hubungan ini ke pelaminan. Bergurau dengan Oppa agar segera menikahiku, supaya aku nggak nobar sendirian lagi, dan bisa hadir di nobar dini hari yang nggak pernah kudapatkan ijinnya dari Ibuk. Ia setulusnya mendoakan kelangsungan hubungan kami ke arah yang lebih menjanjikan. Thanks a lot, Dude! :')

Rombongan KM mulai berdatangan saat aku dan Oppa sudah menghabiskan makan malam kami. Seperti dugaanku, mereka memang janjian datang bersama (ah, aku tersisih gara-gara BBM). Aku dan Oppa bermaksud untuk bergabung, tapi karena anggota yang belum dapat makan malam cukup banyak, akhirnya kami putuskan menepi saja. Duduk nggak jauh dari tempat para member KM berkumpul. Ramai sekali. Bang Pur bahkan sempat 'numpang-mengadakan-rapat-darurat' sekalian, mumpung banyak yang kumpul. Tentang rencana lawatan Kopites Jombang kemari, dan agenda nobar minggu depan. Hahaha...

Usai semua beres, semuanya sepakat untuk bersama-sama naik ke atas kuade, berfoto ala Kopites Mojokerto (kali ini tanpa jersey). Berdesak-desakan. Aku cuma was-was kalau kuade-nya nggak cukup kuat menampung kami semua sekaligus. Ada juga yang akhirnya terpaksa berpose di bawah karena nggak kebagian tempat. Oppachagi? Tertawa-tawa geli melihat tingkah norak kami dari bangku penonton, ia langsung menolak bergabung saat kuajak.
with KM family, minus Oppachagiya.
Happy Wedding, dear Bang 'Iconk' Faisol-nya Kopites Mojokerto! Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, aamiiin... Makasih juga untuk doa "sampeyan juga ndang cepet nyusul"-nya, ya. Saya dan pasangan aminin banget juga, loh! ;) #YNWA #KGMD #KonGakKondanganDewean

Big Gath ELF Mojokerto "WHY BLUE"

apa-apa kalau ditunggu pasti terasa lebih lama datangnya. tapi begitu saatnya tiba lalu terlewat, whuuuss~ secepatnya lenyap tak berbekas. @ercehauliyasari 
Sering banget mengalami sesuatu seperti tweet-ku di atas. Hmmm... Sudah lama sejak aku menandai tanggal 24 Agustus 2014, ada event yang ingin sekali kuhadiri: Big Gathering 3rd Anniversary Elf Mojokerto "WHY BLUE". Bertepatan dengan 3rd annivesary komunitas K-Pop tersebut, yang sengaja dibarengkan dengan momen kembalinya Lee Teuk dari wamil, serta hari jadi Yesung, plus rencana rilis 7jib teranyar dari Super Junior: MAMACITA.

Ya, aku menunggu-nunggu. Bahkan ada wacana bahwa aku (feat Iis) akan berpartisipasi mengisi acara dengan Sing Cover lagu-lagu Suju. Aku deg-degan, cemas, panik, takut kalau nggak bisa memberikan performance yang baik di hadapan para Elf. Tapi ternyataa... syukurlah nggak jadiii~ -___-" Rupanya pihak panitia sudah berencana akan mendatangkan Star Guest yang lebih daebak dariku yang amatir. Fiuuuh~ untung untung untung...

Maka tahu-tahu event tersebut tinggal seminggu lagi, tiga hari lagi, besok, dan hari ini (umm... two days ago already)! Still clueless about what should I prepare and wear for the event. Kyaaa~ Costum play, costum playyy~ Then I wore my round-neck shirt of chibi Suju M, plum coloured legging, light-blue short-skirt, pale-blue with white floral printed long-sleeves shirt as outer, and pale-pink veil. Nggak ketinggalan a pair of rainbow shocks and my favourite all-occasions-white-shoes, plus multi-pocketed red-wine bagWhat a mix! 
biru-biru

Open gate pukul 9:30 AM, tapi kami baru sampai TKP nggak kurang dari jam 10:45 AM. Menjadi peserta yang barangkali hadir paling akhir. Di dalam gedung aula SDN Balongsari (sama dengan lokasi acara 1st anniversary SSChild Mojokerto kapan lalu) sudah banyak manusia berkostum serba-biru berkumpul. Yakin aku dan Iis sudah pasti melewatkan beberapa part acara akibat keterlambatan kami.

Tapi kemudian, nggak lama setelah kami masuk dan mulai (berusaha) mengikuti rangkaian acara, tahu-tahu pihak panitia sudah akan memulai segmen game outdoor. Para Elf yang hadir diminta untuk membentuk kelompok masing-masing 10 orang. Aku dan Iis celingukan. Kami bahkan bukan member resmi komunitas yang bersangkutan dan nggak banyak mengenal Elf lain. Lalu tiba-tiba saja serombongan yeoja berlogat medhok di depan kami, menemukan kami berdua. Mereka yang nggak kami sangka-sangka berasal dari Kediri, meminta bergabung dengan mereka yang sudah berdelapan, jadi pas.

There were 3 games we played :
  1. Semacam Kissing Game yang SJ oppadeul pernah mainkan. Cuma kertasnya diganti dengan sebentuk gelas plastik kecil yang harus digigit di mulut. Intinya player paling depan bertugas mengambil air dari tempat yang sudah disediakan, kemudian mengangsurkan air secara estafet (menggunakan gelas plastik kecil tadi tanpa bantuan tangan) sampai ke player paling belakang untuk dimasukkan ke dalam botol. Banyak-banyakan air, lah.
  2. Hampir sama dengan yang pertama, kami diminta meng-estafet-kan potongan kecil wortel menggunakan sumpit dari sedotan plastik yang super ringan dan licin dan ribet. Sebetulnya sih cepet-cepetan dan banyak-banyakan, tapi karena memang nggak gampang untuk meneruskan perjalanan si wortel dari player pertama sampai kesepuluh (yaitu aku, dan sempat menjatuhkan juga) maka bisa sukses memasukkannya ke dalam wadah yang tersedia di ujung barisan, sudah bisa membawa kami lolos ke game selanjutnya. Dan uri group berhasil! \^0^/
  3. Yang terakhir adalah game tarik tambang dengan 5 anggota saja dari 3 kelompok yang lolos pada game kedua. 3 kelompok saling menarik untuk mengambil flag yang dipegang panitia pada jarak yang ditentukan. Dari 3 grup, akan ada 1 grup lagi yang tersisih untuk mencapai final. Dan alhamdulillah, setelah melalui beberapa kali pengulangan untuk mendapatkan hasil sah, uri group keluar sebagai pemenangnya! *toss* Kesepuluh dari kami akan dapat hadiah. Jinjja daebak! :Dv
Begitu gembiranya tahu-tahu adzan dzuhur menjelang. Acara break untuk ishoma, then Iis and I wished to having pray at home. Sekalian cuci muka sehabis berpanas-panas! Pihak panitia mengiyakan ijin keluarku, dan meminta kami kembali sebelum jam 12:30 PM. 

Kerudung pink-ku bertransformasi menjadi dark-blue. To be honest, aku yang dasarnya sudah eye-catching *ngek* terlihat cukup mencolok di antara 'sapphire blue' yang memenuhi TKP, agak canggung saja jadinya. Ya meskipun ada beberapa peserta yang dresscode-nya lebuih 'menyimpang' dibandingkan aku, sih. Maka di kesempatan pulang itu aku menggantinya dengan nuansa biru-biru yang lebih dominan. Dan lagi-lagi kami terlambat. Entah sudah berapa banyak video yang diputar terlewat. :( But lucky, main performance of Star Boys Crew haven't been starting, yet


Ini koreografi-nya lagu apa, hayoo?? yup! Mr. Simple!! xD 
Perkenalan member. Surabayaneun saram. Yeoja berjaket merah itu MC acara ini.
Melewati ashar dan masih belum ada tanda-tanda acara akan segera berakhir. Bukannya nggak senang berlama-lama, tapi memang sudah hampir 6 jam aku dan Iis dengan takzim mengikuti serangkaian event komunitas ini. To tell you the truth, I'd like to stay here forever, in the sapphire-blue-world of Suju and Elf, but there were anothers occasions that I had to attend either. Bagi-bagi waktu lah, kami sudah main di sini sejak pagi. Daripada setelahnya aku nggak diijinin pergi(lagi)? Apalagi nae Oppachagi sama sekali nggak tahu-menahu tentangku yang seharian di sini. Aaaak~ Jeongmal mianhae, Oppaa~ >_<


KRY-nya SBC. Suara mereka nggak mengecewakan kok!
Di penghujung acara, ada surprise bagi Elf yang berulang tahun di bulan Agustus. Pihak penyelenggara menyediakan dua buah kue ulang tahun yang setelah ditiup bersama (Elf, panitia, dan star guest) segera dibagikan kepada seluruh peserta acara. I got both of the chocolate and cheese tart cake, neomu gomawo. :9
Saengil chukkae~ How lucky they are... *envy*
Sebelum pulang semua yang hadir, SEMUA berfoto bersama untuk kali terakhir. Itu adalah saat-saat paling absurd menurutku. Karena demi mengabadikan potret diri masing-masing, nggak ada satu pun dari kami yang rela 'ditinggal' menjadi fotografer yang mengambil gambar semua orang tersebut. Muehehehe... Akhirnya setelah beberapa saat galau, aku melihat panitia meminta tolong bapak-bapak yang tadinya bertugas mengawasi listrik untuk mengambilkan gambar kami sebagai kenang-kenangan. :9

Bagaimanapun juga, walau berat hati kami harus pulang. Beberapa sudah ada yang mulai pulang setelah sesi foto bareng berakhir. Nggak sedikit yang masih tinggal untuk melanjutkan foto-foto dan ber-selfie dengan para member SBC. Ada juga yang kecantol di stand K-Pop yang ada di sebelah pintu utama -yang sedari pertama kali sudah menarik perhatianku- termasuk aku dan Iis. Eonnie-eonnie penjaga stand sepertinya nggak asing, looked like she was my Smagha senior, Retno-eonnie no chingu (halah bahasanya).

Mbak Fanny adalah seniorku pas SMA dulu. She was very eye-catching (especially for me) because of her J&K-fetish, while you know that like otaku or K-Popers were very rare at that time. She was my idol. I was admiring her who very great on drawing sketch, anime, animation, etc. We ever worked together in 'Krida' School Magazine, remember? Also for her dedication of being costplayer right after she graduated. She was awesome. Oh, no, she is awesome.

Bertemu kembali dengan Fanny-eonnie/Fanny-oneesan (LOL) seperti membuka kenangan lama. Luckily she remembered me, as I would never forget her. Ia menyapaku ceria, what a very kind girl. Batinku, ikut tersenyum. Aku senang sudah memberanikan diri untuk menghampirinya. Kami saling bertukar kabar, sedikit bernostalgia sampai-sampai melupakan beberapa pembeli yang ingin tanya-tanya produk yang ia jual di standnya.
"Jadi kamu ELF juga? Ayo, ayo, ambil aja beberapa stiker di situ," ucapan Fanny-eonnie membuatku menatapnya sedemikian rupa. Dia menunjuk wadah-wadah stiker fandom di dekatku. Cewek ini sudah ramah, baik pula. Dia berkata lagi sambil mendekatkan diri, merendahkan volume suaranya, "Buatmu gratis! Tapi jangan bilang-bilang yang lain, ya."
Aku nggak menyia-nyiakan rejeki itu dan segera memilih beberapa stiker dan sebuah pembatas Suju 'Swing' yang kuanggap lucu dan menarik. Untuk bagian Iis juga, tentu.

Dan bahagia kami nggak berhenti sampai di situ. Si pembeli yang berbarengan dengan kami itu nggak lain adalah para yeoja asal Kediri yang sekelompok dengan kami di game sebelumnya. Dari mereka kami tahu bahwa ternyata pas kami pulang, panitia mengumumkan pemenang game dan memberikan hadiah berupa voucher belanja di lapak K-Popnya Fanny-eonnie senilai seratus ribu rupiah untuk kesepuluh orang.
Sampai ketemu lagi di event-event lainnya. :')
It's like "Jinjjayo? Jinjja jinjja?? Kotjimarago!" Aku dan Iis langsung bingung apa yang akan kami ambil sebagai jatah voucher kami yang masing-masing berhak atas nominal sepuluh ribu rupiah. Angka yang nggak banyak memang, aku punya berlembar-lembar dalam dompetku. But hey, siapa sih yang nggak senang menang dan dapat hadiah? Akhirnya pilihan kami jatuh kepada selembar foto-stiker grid bergambar Ryeowook dan Donghae dalam beberapa pose ketjeh. Aigoo~ Jinjja daebak! Never better. Kami bisa ikhlas, pulang dengan tenang... >w<

Jumat, 22 Agustus 2014

dua puluh satu, dua puluh dua

Tanggal 21 Agustus kemarin bertepatan dengan 3 bulanannya aku dan Oppa. Satu angka lebih jauh dari hitungan kami tahun lalu. It's so relievable. I do thank God to be given so much bless this way, won't stop saying "alhamdulillah"... :')

Berbeda dengan anniversary sebelumnya, aku nggak buru-buru mengatakan apapun padanya begitu tanggal 21 tiba. :P Kami hanya berjanji akan bertemu sepulang kerja. He would pick me up, and we would have a date right after that. But unfortunately there were some mis-situations made my plans delayed for a moment: tanpa janjian tahu-tahu Tantit muncul di Pemuda, dan adanya ajakan 'ngeroom' dadakan dari seorang sejawat. Salah satu sifat jelekku yaitu mudah bimbang ketika ada yang membuat rencanaku tidak berjalan semestinya. Aku sempat bingung bagaimana menyampaikan pada Oppa bahwa kami terpaksa tinggal dulu di kantor dan menunda kencan kami sampai Tantit menyelesaikan urusannya, pun tentang 'nyengnyong' invitation dari teman kami yang pada akhirnya toh kami tolak, tapi tetap saja membuat ribet pada awalnya. -___-

Kami kembali pada rencana semula. Usai sholat maghrib dan semuanya beres, Oppa and I had decided to have dinner in C'Bezt, salah satu fastfood court yang menjual berbagai olahan ayam. Sebelumnya kami sudah pernah beberapa kali makan di sana and it wasn't bad idea actually. Lokasi C'Bezt di gedung (mantan) MIP itu menyimpan secuil kisah masa lalu kami, a quite cute thing. Sudah begitu, sangat dekat dengan destinasi kami selanjutnya, tinggal menyeberang jalan saja. ;)

Dua paket Chicken Katsu dengan friedfries sebagai pengganti nasi plus teh botol menjadi pilihan kami. Jelas bahwa aku dan Oppa adalah tipikal orang yang malas-makan-makanan-yang-ribet. Sedangkan menu Chicken Katsu ini merupakan fillet daging ayam yang digoreng renyah dengan saus Katsu pedas dilumurkan sebagai topping, yang pastinya praktis dimakan. Sepasang sendok dan garpu menyertai piring kami, sehingga kami nggak perlu menyiksa diri untuk makan menggunakan tangan, seperti para pengunjung yang mayoritas memesan menu ayam goreng original. Kami memang pasangan pemalas! xP

Jam menunjukkan pukul tujuh saat kami beranjak dari C'Bezt. Berjalan beriringan menuju Eternity lalu berakhir menggunakan an hour freepas kami di sana, selama dua jam kemudian hingga pukul sembilan malam. Aku mengucapkannya juga. Before went home, right on his left ear, I whispered, "Happy anniversary, Sayang. I love you..." ditutup dengan sebuah kecupan.

***

Eomma mendapatkan kabar baik hari ini dan ingin berbagi syukur dengan mentraktir penghuni Ume-chan makan malam di luar. Beliau ingin tahu apakah Oppa bisa meluangkan waktu untuk bergabung bersama kami. Lantas aku pun bertanya dulu pada yang bersangkutan, lebih ke meminta pertimbangannya sih, apa dia bisa memenuhi undangan makan malam dari Eomma malam ini atau besok saja. He said that it would be nice if we could have dinner on the next day, sekalian bermalam minggu bersama. Tapi karena besok RCTI akan menyiarkan live concert perayaan ultahnya dengan Suju-M sebagai performance puncak yang nggak mungkin aku dan Iis lewatkan, maka diputuskan dinner syukurannya malam ini saja.

For your information, Oppa-ku nggak begitu suka dengan sesuatu yang serba-mendadak; undangan dinner tiba-tiba ini misalnya. Dia bisa saja sudah makan malam sebelumnya. Maka aku sangat bersyukur dan berterima kasih karena sekalipun agak berat hati dan mungkin sedikit nggak nyaman untuknya, Oppa tetap bersedia menuruti permintaanku dan datang menjemput ke rumah. :*

Pukul delapan, berempat Oppa, kami berangkat menemui Ibuk yang sudah berada di Hatchiku Bento yang menjadi TKP dinner kami kali ini. Well, Japanese foodcourt ini pun sudah nggak asing lagi bagiku, untuk orang rumah, maupun Oppa. Rumah makan jejepangan ini adalah salah satu tempat makan favorit kami semua.

Lagi-lagi kami memesan Sushi; Ibuk dan Tantit tampaknya sudah terkontaminasi olehku dan cenderung menyenangi makanan khas jepang itu dibanding menu lain yang disediakan Hatchiku. :Dv Iis memesan semangkuk mie Ramen, dan Yakiniku set menjadi pilihan menu makan malam Oppa. Saling bertukar isi piring masing-masing, kami berlima sangat menikmati dinner syukuran ini. Obrolan meja makan keluarga yang menyenangkan, Oppa-ku juga terlihat santai dan akrab dengan yang lain. Aih, nikmat makan malam bersama keluarga dan kekasih mana yang akan kudustakan, Tuhan? Mana berani aku mengingkari karunia-Mu... :') Tonite I was so glad till I could die.

Agenda yang berturut-turut selama dua hari ini semacam anniversary bulanan kami dirayakan oleh banyak orang. Seolah kebahagiaan yang membuncah di dadaku nggak hanya milikku dan Oppa saja, tapi juga milik mereka yang mendukung dan mendoakan kebaikan bagi kami berdua. Maka bolehkah aku menganggap ini (sekalian) syukuran untuk hari jadi kami kemarin? Ehehehehe...

Happy 3rd month anniversary, Chagiya... Longlast for us... I do love you so much! :*