Rabu, 10 Agustus 2016

Cimbul vs Medicines

What a very very terrible day~~
After a whole last night couldn't sleep well 'til 9am this morning--penuh drama tangisan dan airmata--I do hate but have to took Aris to puskesmas imidiately, see the doctor.
・(/Д`)・

Nggak seperti biasanya--meski begadang semalaman namun subuh/paginya bisa tidur--sampai hampir siang si Cimbul tetap terjaga sembari rewel nggak henti. Semua kemungkinan yang kira-kira jadi penyebab sudah dicek, tapi nihil. Kami tetap nggak menemukan kenapa ini bayi terus menangis, menjerit, nggak kunjung lelap tertidur kendati segala upaya sudah dicoba.

Aku yang sudah amat sangat panik dunno what to do memaksa si ayah untuk membawa Aris berobat--apapun yang bisa membuatnya lebih baik. Dengan persiapan singkat seadanya--karena memang sama sekali nggak direncanakan--pukul 10 pagi kami berangkat.

Puskesmas jam segitu antriannya nggak terlalu ramai, tapi nunggu diperiksa dan nunggu dokter anak datang, itu yang lumayan lama. Setelah menunggu hampir 1 jam--usai nyasar di ruang tunggu depan ruang BP dan dicari-cari Bidan Nurul dari KIA, Aris sempat timbang badan dan dicek suhu tubuh, ditanya-tanya keluhannya juga--perdana kami berjumpa dokter anak. Untuk kali pertama pula aku berusaha menjelaskan keluhan yang bukan kualami sendiri. :( Semoga tepat sasaran.

Dr. Trias mendengarkan semua keluhan kami dengan baik. Aku tahu dia berusaha memberi jalan keluar yang masuk akal bagi kami yang kalut. Menurutnya Aris bisa jadi alergi terhadap sesuatu--entah makanan atau debu. Belum lagi bentuk pusar si Mbul yang unik tapi mendebarkan membuatnya rentan masuk angin dan jadi kembung. Itulah yang diindikasi menyebabkan Aris nggak enak badan hingga ia rewel. Subhanallah... o(╥﹏╥)o

Dari hasil pemeriksaan Aris diberikan resep obat, terdiri dari 3 jenis, yang bisa diambil di loket obat puskesmas. Tapiii~~ bayi 2 bulan, ges, sudah harus minum selain ASI. ヘ(;´Д`ヘ) beruntung Aris mudah sekali minum obat. Masing-masing obat diminum 1× sehari. Aku meminumkan salah satunya segera sepulang dari puskesmas (Zinc 20mg), yang kedua jelang mandi sore (Lacto-B), dan sebelum tidur malam (Cetirizine). Semoga semoga semoga tanpa menunggu obat habispun Aris akan lekas kembali pulih. Allahumma aamiiin~~~ *"Dalem, Bunda," sahut Aris* *ehh*

If only I could at his place, consume those medicines for him. Seperti inilah rasanya seorang ibu yang ikut merasakan kesakitan yang dialami sang buah hati, malah kalau bisa biarkan kami saja yang sakit, biarkan anak kami tetap sehat dan ceria seperti biasa.

Syafakillah Aris, nak cimbulku sayang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*