Selasa, 14 Oktober 2014

The Simply Heaven of Coffee

Kemarin aku baru saja main ke salah satu kafe yang bisa dibilang masih fresh di Jalan Majapahit, setelah rel kereta api, kiri jalan. Warga Moxerside mana yang nggak tahu Midas? Bukan, bukan Midas si raja tamak yang dengan sentuhan tangannya bisa merubah apapun menjadi emas itu, bukan. :P Midas ini adalah nama sebuah toko roti di kawasan Kranggan yang sudah lama dan cukup punya nama. Selain membuat aneka macam roti yang tasty, Midas juga mem-brand terang bulan produksi mereka di lokasi yang sama, plus sekarang punya kafe juga. :)

'Midas Pancake & Coffee House' nama yang sesuai sekali karena memang menu utama mereka adalah Pancake/Waffle dan Coffee. Seperti yang kukatakan tadi, aku sudah lama tahu tentang 'toko roti' Midas, tapi menyambangi kafenya baru kali pertama ini. Beberapa teman sudah pernah main ke sana dan merekomendasikan. Jadi mumpung ada waktu sepulang kerja, mampir saja.
Unexpected, karena nggak begitu kentara jika dilihat dari luar, aku sama sekali nggak menyangka kalau TKP 'Midas Pancake & Coffee House' ini luas! Serasa memasuki gua harta karun begitu. xP
ini lebih ke subjectively view dari seat kami, sih. 
Begitu melangkah ke dalam ruangan kafe semilir sejuk AC menyambut. Memberikan efek sejuk dan melegakan padaku yang barusan menempuh rute yang nggak bisa dibilang hore; hiruk-pikuk lalu-lintas para pegawai yang juga pulang kerja bikin mangkel, belum lagi udara sore yang panas dan rentan gerah, langsung serasa terobati.

Aku yang ditemani oleh Iis segera menyukai konsep yang disuguhkan oleh kafe ini. Pilihan warna cat dinding dan wallpaper, ornamen serta pernak-pernik seperti lampu-lampu hias dan poster berpigura diletakkan menyebar di segala penjuru kafe memberikan keunikan tersendiri. Ada macam-macam jenis seat yang menarik juga, seperti kursi warna-warni dengan sandaran rendah, kursi kayu bersandaran tinggi seperti yang kududuki, sofa-sofa empuk, dan bangku kayu tinggi bermodel bar. ;)
Begitu dapat meja setelah sebelumnya bingung ingin duduk di seat yang mana, seorang mas-mas menghampiri meja kami dan mengangsurkan daftar menu. Kami meminta untuk meninggalkannya saja dan nanti akan memesan sendiri. Aku sudah menduga akan ada banyak pilihan beverages di sini, tapi nggak sebanyak yang tertera dalam daftar menu. It was awesome! Both of the coffee and the blended. Tadinya pengin cepat-cepat pesan seadanya, segampangnya, tapi akhirnya kecantol juga untuk lihat-lihat dan pilih-pilih menu.
Aku dan Iis memeriksa seluruh daftar menu dan merundingkan apa yang akan kami pesan. Tapi yang membuatku lebih senang lagi, ada semacam uraian di bawah nama masing-masing menu yang merujuk pada bahan dan campuran apa saja yang terdapat dalam menu tersebut. Jadi pengujung nggak perlu tanya-tanya ke mas-mas waiter tentang spesifikasi nama-nama lucu dari menu yang diinginkan karena sudah tertera jelas di daftar menu.

Setelah melalui perdebatan yang cukup ribet, akhirnya kuputuskan memilih Caramel Macchiato untuk obat dahagaku sore ini, sementara pilihan Iis jatuh pada Chocolate Dream yang menurutnya layak diuji coba.
The chocolate and coffee blended
Iis segera pergi ke konter dan menyebutkan pesanan kami. Sembari menunggu aku memanjakan mata dengan memindai ruangan kafe ini sekali lagi dengan lebih saksama. Ternyata ada televisi menyala yang sengaja diletakkan pada rak di atas seat sebelah, walaupun dengan begitu kami tetap nggak bisa melihat apa-apa dari tempat kami karena terlalu dekat. The most eye-catching spot for me is the bookshelf yang terletak di beberapa sudut kafe. Selain memberikan kesan hommy anyhow, bahan bacaan bisa jadi berguna sekali untuk membunuh waktu selagi menunggu pesanan datang, terutama bagi kutu buku seperti kami.

Walau kami cukup terhibur dengan interior kafe yang memanjakan mata, tapi karena waktu kami yang mepet, akhirnya aku mulai resah nggak sabar, sementara Iis masih woles melihat-lihat daftar menu yang sengaja ditinggal (hehe) tanpa bosan. Aku sudah sangat haus, penasaran ingin segera mencoba minumanku, dan cepat-cepat pulang memburu maghrib.

Aku sudah akan mengecek pesananku ke konter saat seorang mas-mas menghampiri meja kami dengan nampan berisi dua gelas minuman yang terlihat menggiurkan. Aku lupa pada semua protesku. Mengucapkan terima kasih pada si mas dan segera mencicipinya (setelah difoto-foto lebih dulu :P).
Chocolate Dream, Caramel Macchiato+sugar
Hanya satu hal yang agak disayangkan. Karena tadinya kami nggak niat-niat amat kemari dan cuma memanfaatkan waktu luang -cuma pengin ngopi sore sekalian jalan- jadi yang terbayang, order minuman sembari ngadem, lalu langsung pulang. Nggak tahunya kami harus galau dulu menentukan pesanan.:| Dan sejujurnya butuh waktu lebih untuk menghabiskan minuman kami, tapi karena buru-buru mengejar maghrib, ya akhirnya jadi kurang bisa menikmati sajian dengan baik. But I have no doubt to try the other menu here again someday. ;)
Next must be the pancakes. Love love, coffee!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*