Rabu, 22 April 2015

Been Engaged

Alhamdulillah, 30 hari pasca lamaran, sekitar tiga mingguan lagi acara besar kami akan dihelat. Umm... Since it's a right time, I'm going to share about our engagement on 22nd of March 2015.

It was Sunday. We'd meet on 10:00 AM. Mulanya Kak Anto bilang kemungkinan siap sampai rumah jam sebelasan, tapi saking gugupnya mereka malah kepagian! Dia dan keluarganya sudah rapi sejak jam sembilan pagi. Malahan keluargaku yang belum beres. -___-"

Disaranai dua buah mobil yang salah satunya lebih mirip bus mini, Kak Anto sekeluarga (besar) tiba di Jalan Dieng III No.14, kediamanku. Beriringan membawa bermacam-macam peningset/seserahan yang memang dibawakan oleh pihak laki-laki untuk pihak perempuan sebagai syarat lamaran.

Peningset/seserahan versi kami antara lain:
1. Seperangkat alat sholat lengkap. Terdiri dari Al-Qur'an, mukenah, sajadah, dan tasbih.
2. Set kebaya dan high-heels, untuk dikenakan saat akad nikah.
3. Set busana semi-formal. Terdiri dari night-dress, celana panjang, dan sepatu. That white-thing is actually a wedding obi of my kebaya (tapi 'nyemplung' di basket ini). LOL
4. Girl's needs such as: make up set, hair-treatment set, sikat-pasta gigi (kayaknya 'tercemplung' juga, hehe), tas, and a box of watch as my special request. *^_^*
5. Peralatan mandi, sleepwear, dan parfum.
6. Lain-lain, seperti buah-buahan, kue-kue, aneka jajanan pasar, bahkan sembako! :Dv


Barangkali nggak semua sepakat dengan keseluruhan peningset/seserahan versi kami. Nggak ada pakem pasti mengenai rincian item yang harus disertakan dalam peningset sebagaimana banyaknya paham di masyarakat kita yang berbudaya. Namun kami meyakini, seperangkat seserahan tersebut haruslah yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak berlandaskan tulus ikhlas. *tsaaah* Jadi pihak laki-laki nggak akan merasa keberatan, pun pihak wanita akan puas dengan 'pemberian' pasangan.

Kabar baiknya, sebagian besar isi dari keranjang-keranjang peningset tersebut memang didasarkan atas seleraku. Beberapa dibeli sendiri olehku dan Kak Anto, ada juga yang merupakan sumbangsih dari (calon) mamah mertua dan saudara-saudara. Hehehe... ;)
My mom, his mom, and him -my beloved one
Mengenai prosesi lamaran kami sendiri, agaknya sedikit berbeda dan nyleneh dari yang lain. Nggak seperti prosesi lamaran kebanyakan, kami nggak melalui tahapan 'saling mengunjungi keluarga calon pasangan' sebelum lamaran resmi, pun tanpa kegiatan 'membalas lamaran' ke pihak laki-laki. Penyerahan pengingsetnya juga sengaja disertakan sekalian, jadi pas akad nikah nanti sudah 'bersih'. Kami hanya akan melakukan ijab-kabul dan penyerahan mahar/mas kawin saja.

Singkat, sederhana, dan sesuai dengan keinginan kami. :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*