Senin, 11 Januari 2016

Not an 'End' but 'And'

Let's greet the second Monday of January 2016. 11 days have been through, and what've you had 'till now? Hihihihi... For me, 2015 is not ovet yet, it hasn't been end, but still countinuing and get to be solved. :'(

I owed so much to 2015 and feel really sorry to 2016 for the-awkward-greeting. There were so many things happened while I was learning to made them up as best as I could, but yeah, I found my self still none. Buut~ Don't let the dark sky of this mellow afternoon drives us into madness, NO! I'm a mother-wanna-be who won't get sad or stressed. (^ω^)

Forget about what I've wrote above, today I'm feeling good by my 3rd day of TPG (Taman Perbaikan Gizi) Class held in Puskesmas Kedundung plus the tasty healthy meal I got.
Acara apakah itu? Apa aku kurang gizi? :'D Not sure about the vision-mission, tapi menurut pengamatanku beberapa hari ini, kelas TPG adalah sarana yang memfasilitasi para ibu hamil dengan nilai gizi* di bawah rata-rata agar tetap sehat hingga melahirkan dengan lancar dan sukses. Jadi para bumil dikumpulkan di sini bukannya karena mereka kekurangan gizi atau nggak sehat, tapi juga melingkupi banyak faktor.

Misalnya aku sendiri, status giziku sebetulnya baik dan nggak ada masalah. Hanya saja menurut ketentuan kesehatan ibu hamil LiLA(Lingkar Lengan Atas)-ku kurang--alis kurang gemuk sedikit. LiLA minimum adalah 23,5 cm sedangkan milikku hanya 22 cm, cuma kurang 1,5 cm saja padahal. T__T Kasus lain teman 'sekelas' bernama Hana--yang jika dilihat sekilas tampak sangat sehat dan bugar. Unfortunately Mbak Hana ini 'kalah' di Hb(hemoglobin)-nya, yang seharusnya minim berangka 10, tapi Hb-nya cuma kisaran 8. Belum lagi yang memiliki tekanan darah rendah, atau bahkan darah tinggi, punya riwayat keguguran, dll, bisa juga dikategorikan dalam kelas ini.
Me and the bumils
Kali pertama tahu kelas ini dari tetangga yang ternyata adalah kader puskesmas yang memang bertugas memantau ibu hamil setempat. Tapi judulnya "penyuluhan kehamilan berisiko". Pas datang baru ngeh bahwa acara tersebut nggak hanya berlangsung sehari itu saja, tapi selama 10 hari berturut-turut 3 bulan. *dweeng* Seneng-seneng senep lah. Kerjaanku gimanaa? Akhirnya aku meminta tolong pada salah satu kru puskesmas yang bertugas untuk membuatkan izin ditujukan ke pimpinan agar aku bisa mengikuti acara tersebut.

Di luar ekspektasi, pengajuan izinku diterima dengan baik oleh pak bos. Syukur alhamdulillah... Jadi per sabtu lalu, setiap jam 9-10 aku izin cabut ke puskesmas untuk ikut kelas TPG, dan setelah selesai langsung balik kantor lagi. Lumayan sih, perjalanannya. :') Tapi nggak papa, it's worth.

Dipikir-pikir lagi aku sangat diuntungkan oleh program/kegiatan ini.
1. GRATIS tis, alias nggak bayar sepeserpun. Cuma rogoh kocek 2k saja untuk bayar parkir.
2. Banyak ilmu seputar kehamilan, persalinan, dan parenting yang disampaikan oleh tim puskesmas. Selain bu bidan ada juga divisi(?) gizi misalnya, yang memberikan materi tentang makanan sehat. Uji gizi dan praktik senam hamil juga ada.
3. Teman-teman sesama bumil yang friendly dan interaktif. Kami banyak sharing tentang pengalaman pribadi masing-masing, terutama senior yang sudah pernah melahirkan.
4. Susu hangat penambah semangat. Segelas susu hamil disediakan dan bisa diminum selama materi, setiap hari. Boleh juga nambah kalau masih ada sisa. :P Sekotak susu hamil ukuran 200gr juga dibagikan cuma-cuma selama 10 hari sekali.
5. Makanan sehat setiap hari. Sudah gretongan pulang masih dapat 'jajanan'. Selain susu gratis tiap hari, sebelum kelas usai para bumil akan mendapat jatah seporsi makanan yang menunya variatif dan endeus. Bisa dimakan bareng after class, boleh juga dibawa pulang. Sesekali makanan dimasak langsung oleh dapur puskesmas--yang ini harus dimakan di tempat.

Yang manapun asyik. Maka nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*