Minggu, 09 Februari 2020

Review Novel Nona Teh dan Tuan Kopi, Arkais

Judul: Nona Teh dan Tuan Kopi, Arkais
Penulis: Crowdstoria
Penerbit: KataDepan
Cetakan: 1, 2018
Tebal: 378 hal
ISBN: 978-602-5713-68-2

Blurb:
"Bagaimana jika menjadi alasan seseorang untuk bahagia ternyata tak segampang yang ia duga?
Bagaimana jika alasan yang kau punya untuk bahagia ternyata hanya sekadar fana? 
Ketika Nona Teh memberi ultimatum yang membuat hati Tuan Kopi kembali patah. Ketika kebetulan ternyata tak membawa akhir bahagia. Apa yang harus Tuan Kopi lakukan untuk melanjutkan hidupnya?"

Terdiri dari 19 bab (-8 hingga 0 dan 19 hingga 28, yang entah apa alasan di baliknya), Arkais terasa sangat padat kendati lebih cepat rampung dibaca ketimbang Parak. Bisa jadi efek kisah yang kian larut dan pekat. Hingga benar-benar menyita perhatian--harus segera tuntas dibaca--agar tidak bikin penasaran.

Novel ini cukup menguras emosi. Lebih banyak mengungkap masalalu dan sisi lain dari Tuan Kopi, kebetulan-kebetulan antara dirinya dan Nona Teh mulai menemukan titik temu. Tidak menafikan jika keduanya saling tertarik, bisa jadi karena suatu ketika, bisa jadi juga mulai tumbuh cinta.

Mengangkat topik yang tidak biasa yakni psychology illness, banyak ilmu baru terkait yang pembaca jadi tahu dari Arkais. Betapa sosok keluarga dan kasih sayang tulus sangat dibutuhkan dan berperan penting dalam perkembangan mental dan psikologi seseorang, serta bagaimana hal tersebut berdampak pada kehidupannya di masa depan.

Selain alur maju-mundur, seri NTdTK menggunakan trilingual: Bahasa, English, dan Deutsch, yang menariknya tidak mengurangi kualitas jalannya cerita, sehingga tetap bisa dinikmati dengan runut oleh readers berbagai lapisan. Sangat suka dengan dialog-dialognya yang nyata dan mengena. Bagaimana Tuan Kopi dan Nona Teh berusaha membuka diri sekaligus menerima kehadiran masing-masing, lengkap beserta masalalu dan rahasia.

"...apa yang bakal kamu lakukan kalau kamu nggak ketemu atau nggak dipersatukan dengan jodohmu di dunia?"
"Doing good things that please God,"

Meski sedikit kurang puas dan jadi kesepian di halaman terakhir, aku melepas kisah cinta Nona Teh dan Tuan Kopi lunas di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*