Selasa, 10 Juni 2014

A Farewell(?)

Suatu hal biasa, yang bahkan sepele, baru terasa begitu berharga apabila kita akan kehilangannya. 
Sudah kuduga, sesuatu yang tidak bagus akan terjadi. Tapi tak pernah sekalipun terbersit akan tentang ini. Jangan. Bahkan untuk hal terburuk, tetap jangan sampai ini terjadi. Aku akan kehilangan keluargaku lagi. :'(

Firasat aneh itu terus mendera. Entah kenapa makin ke sini sesak yang kurasakan semakin terasa, dan puncaknya semalam. Surat Pemberitahuan resmi dari sanggar untuk wali murid, tentang berakhirnya tahun ajaran 2013-2014. Aku berpisah dengan murid-murid kesayanganku? Bukan, bukan itu. Pada siswa memang datang dan pergi, akupun sangat menyayangi mereka. Tapi lebih-lebih, aku begitu mencintai sanggar ini, begitupun dengan para instruktur di dalamnya. *hug*

Bodohnya diriku yang bisa-bisanya berpikir bahwa selama jam kerjaku terpenuhi, absensiku yang kapan saja semauku tidak akan jadi masalah. Salah! Itu salah. Beberapa waktu terakhir aku memang selalu datang (terlalu) tepat waktu. Jarang sekali aku hadir sore seperti dulu, dan malah baru muncul setelah maghrib menjelang isya', langsung masuk kelas pula. 

tough it was blackout, we were still studying
Akibatnya komunikasi yang terjalin antara aku dan para instruktur lain berkurang cukup drastis. Perbedaan jam mengajar seringkali tidak mempertemukan kami dalam perbincangan hangat selayaknya kami saat masih sering melewatkan waktu bersama. Kusadari kami jadi jauh. Tapi egoku selalu menang. Kupikir karena memang mereka sedang tidak ada keperluan mendesak denganku, dan jika memang ada yang membutuhkan keberadaanku, pasti aku akan segera tahu.

Menyesal sekarang tidak akan mengubah apapun. Bahwa dalam waktu dekat ini mungkin kami tidak akan bisa tetap bersama-sama, bagaimanapun harus tetap kuterima serelanya. Meski sudah pasti aku akan merasa kesepian, aku pasti sangat kehilangan. :'(

Pihak sanggar tidak lagi bisa mempertahankan gedung ini untuk ditempati. Impian kami untuk membaliknama atas nama sanggar dan menjadikannya milik bersama, hilang sudah. Kontrak sewa tidak diperpanjang lagi, dan akhir minggu ini kami sudah harus membereskan barang-barang sanggar. Keluar. Angkat kaki dari sana.

Tidak ada yang bisa disalahkan atas kabar duka ini. Keadaan memang sangat berbeda dengan saat kami masih lengkap dua tahun lalu. Saat kami masih bertujuh, bahkan sewaktu Miss Sari dan Miss Ima belum bergabung. Kami punya banyak kekuatan, semangat, doa. Hingga negara api menyerang... (eh, salah! >_<), hingga beberapa dari kami terpaksa mundur satu demi satu karena kegiatan dan jam terbang pribadi. Apa boleh buat. Kesenangan tidak bisa semata-mata mengalahkan kebutuhan.
BBQ party saat Idul Kurban 2013 lalu.
Serupa seleksi alam, yang terpilihlah yang tinggal. Tanpa maksud mengatakan cinta mereka kurang, tapi hanya kami berlimalah yang sampai akhir bertahan (minus Miss Rintan, ia diharuskan segera terbang ke Kalimantan) dengan berbagai macam situasi sanggar. Tapi jika sudah keluar keputusan seperti ini, apalagi oleh sang pimpinan sendiri, tidak ada lagi yang bisa kami lakukan. Semoga Mr Dani dan Miss Ima bisa membangun sanggar ini dari awal lagi. Tidak perlu campur tanganku tidak masalah. Semoga sukses dan semakin berkembang! :'

Menuliskannya di sini sama dengan mematrikan memori, emosi. Bukan hal yang mudah mengingat-ingat semua yang sudah tidak bisa lagi dibuat sama. Dan aku tidak ingin lupa, bahwa kita pernah ada. Kita semua pernah bersama, meski tidak lama. This is a farewell...

Berat sekali harus meninggalkan segala kenangan indah. Terlebih gedung itu masih berdiri dengan angkuhnya tepat dipertigaan jalan, seperti yang seharusnya. Hanya tidak akan ada lagi tawa-tawa ceria para siswa. Gema suara para instruktur yang memberi materi. Tidak ada bincang-bincang di kantor sambil bermain monopoli. Tidak akan ada sepeda-sepeda dan motor-motor yang berjajar semrawut di halaman berpaving. Kami tidak akan kerja bakti memotong rumput dan memangkas dahan-dahan pohon waru dewa. Tidak perlu lagi membersihkan angin-angin dari sarang-sarang burung. Tidak ada alasan bagiku untuk menunggu lagi. :'(
free time, creative time (searah jarum jam: Miss Riza aka me, Miss Diana, Miss Dinda, Mr. Rahmat, Mr. Dafis, Miss Ima, and big thanks to Mr. Dani as the picture taker)
Sampai sekarang gedung Blueberry di Jalan Srikaya No.4 masih berdiri, bersama bayang-bayang tanpa kami.


Mojokerto, Mei 2012 - Mei 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*