Jumat, 09 Mei 2014

Kembali Singgah

Senja lagi-lagi basah. Lagi-lagi juga Aryl melupakan jas hujannya di rumah. Untuk apa? Pikirnya. Toh, tadi pagi cerah sekali. :(

Sudah lewat beberapa belas menit dari jam pulang kerja dan gadis itu masih belum berkesempatan untuk pulang menembus derasnya hujan. Ya, masih terlalu deras. Sebentar lagi lah, minimal sampai tulisan ini selesai dan terposting

Aryl memandangi layar monitor yang memperlihatkan halaman sebuah blog pribadi miliknya. Setelah beberapa waktu lalu merubah satu kata pada judul blog tersebut, Aryl rupanya tak yakin dan kembali ingin menggantinya seperti semula. Dari 'Rumah Senja Kucing Hitam' menjadi 'Rumah Singgah Kucing Hitam' persis seperti saat blog tersebut dibuat. 
before
after
Sesuatu seperti 'singgah' sering diibaratkan layaknya sebuah pertemuan singkat yang rentan dengan perpisahan. Sebuah perjalanan yang kita tidak tahu akan berujung ke mana, dan terlibat dengan siapa saja. Bisa jadi itu adalah perjalanan yang biasa saja. Bisa jadi ada tawa dan duka di sana. Cinta? Barangkali juga. Tapi siapa yang berani memastikan akan berakhir dengan 'bahagia selamanya'? 

Lelah sudah Aryl menjalani hari demi hari. Tanggal, bulan, tahun datang silih berganti. Memang banyak yang berdatangan dalam hidupnya. Sebagian tinggal, tapi tidak sedikit juga yang pergi. Dan kenapa yang ia cintai justru harus termasuk dalam list mereka yang pergi? Kenapa mereka yang tinggal tidak kunjung bisa menggantikan kepergian cintanya?

Cinta yang singgah sementara, lalu pergi lagi untuk melanjutkan kisahnya sendiri. Apa sedikitpun tidak berarti? Semacam delusi, begitu? Tidak salah. Manusia memang cenderung hanya mau mengerti apa yang ingin mereka mengerti. Jika itu adalah sesuatu yang berbeda dengan pemikiran awalnya, maka itu salah. Tidak seperti itu. Yang sesuai dengan keinginanku-lah yang benar!

Senja ini pun sebenar-benarnya lukisan alam yang memperlihatkan keangkuhan matahari, sekaligus tidak menafikan kelemahannya. Matahari boleh jadi semega-meganya, yang paling benderang seantero angkasa. Tapi bisa apa ia saat malam tiba? Bulan dan bintang gemintang akan tetap terbit menggantikan tugasnya di kehitaman malam. 

Maka singgahlah. Kau boleh pergi karena sejatinya hatimu bebas berekspresi. Lalu saat kau sudah kalah oleh lelah, pulanglah. Pintu (hati)-ku selalu terbuka lebar untukmu. :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*