Kamis, 18 Februari 2016

Tragedi Tingkepan

Aka-chan memang belum genap berusia 7 bulan, Senin besok baru 24 weeksbut yes, keluarga besar mamak sukses mengadakan syukuran 7 bulanan/tingkepan kehamilanku ba'da maghrib tadi. Nggak tahu persis detil acaranya gimana, secara--stupidly--aku dan Kak Anto baru muncul di rumah Kanigoro sekitar jam tujuh malam yang sontak disambut celetukan orang-orang, "Lha ki sing duwe gawe kok lagek teko saiki? Dikiro ra sido rene ki mau,"¹ sementara aku dan Kak Anto cuma bisa saling pandang saat Buk Mudah memberitahu bahwa kenduren-nya sudah buyar, baru saja. Allahu akbar!!
"Lho, bukane sesuk ta?"² tanya Kak Anto polos yang segera dijawab gerutuan oleh Buk Mudah. 
"Ancene Anto ki wes dikandani ra nggatekke!"³ Mampuslah...
Dalam hati membatin, pantas tadi sore ibuk laporan habis dapat berkatan dari mamak (diantar Mas Udin dan Ardi). Isinya macam-macam mulai dari nasi sampai jajan. Pantas dari kemarin-kemarin aku feeling banget ke mari, tapi nggak jadi-jadi lantaran hujan terus hingga kami terlalu mager. Lupa memastikan jadwal pasti hajatan kami sendiri. Ternyataa~~ duh, anak mantu apalah aku ini.
Σ(▼□▼メ)

Tapi ya sudahlah, sudah kejadian juga. Nggak ada yang salah dan layak disalahkan, sekalipun--well said that--noone gave us a ring, Kak Anto-nya kepedean mengira acaranya Hari Jumat, aku pun sama sekali nggak kepikiran untuk sms/telepon mamak untuk tanya-tanya lagi, dsb. Eman banget sebetulnya~~ (ㄒoㄒ) tapi que sera sera lah... Pokoknya aku tahu semuanya lancar, it's okay. ;)

Ini memang hajatannya mamak dan keluarga besar. Seperti biasa saudara-saudara banyak turut andil menyukseskan syukuran tadi. Kita mah tinggal terima jadi, termasuk pemilihan tanggal 18 Februari yang bertepatan Kamis Pon ini juga beliau-beliau senior yang lebih paham. Tingkepan/mitoni ini pun konon memang tidak dilaksanakan pas di 7 bulan kehamilan, melainkan justru beberapa saat sebelum memasuki 7 bulan. Latar belakangnya sih, menurut orang jawa, janin usia 7 bulanan sudah bisa lahir (tapi maaf, prematur), jadi demi mencegah kelahiran sebelum waktunya--9 bulan/40 weeks--diadakanlah tingkepan/mitoni sebagai sarana bersyukur pada Allah serta bantu doa agar janin dan ibu tetap selamat hingga masa persalinan. *yakini yang baik-baik saja, ya*

Kami datang pas segala sudah rampung dan semuanya sedang makan. Akhirnya kami malah disuruh gabung makan juga. Mbah putri juga ada (matur suwun pijatan jenengan kapan hari, Mbah). Mamak, Buk Mudah, dan Kak Anto sesekali masih menemui tamu yang hadir belakangan. Well it was weird, awkward, but quite niceDoumo arigatou ne, minna.

Terima kasih doa sekalian. Semoga Aka-chan sehat terus, calonnya anak sholeh/sholehah, sayang keluarga, tambah pinter-cerdas, bantuin bunda, tumbuh sempurna selamat sampai persalinan. Aamiiin... ( . 人 . )


Note:
¹ "Lha ini yang punya hajat kok baru datang sekarang? Dikira nggak jadi ke sini ini tadi,"
² "Lho, bukannya besok?"
³ "Memang dasar Anto ini sudah diberitahu nggak memperhatikan!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*