Sabtu, 21 Februari 2015

Aku yang Mencinta

Lagi-lagi kamu mengabaikan panggilan telepon dariku. Hari ini saja, sudah berapa banyak missed call-ku terkumpul?

Sudah tidak ada waktu lagi. Sama sekali tidak bisa. Lebih baik aku menyerah saja.

Memang cuma kamu yang bisa.
Mendiamkanku melalui berbagai hari. Cuma kamu saja. Aku tidak.

Kamu bisa merentangkan jarak selebar ini, tapi aku tidak.
Kamu bisa terus mendiamkan kita, tapi aku tidak.
Kamu bisa menganggap tak ada yang terjadi selagi kamu pergi, tapi aku tidak.

Kamu mungkin menyangka aku bisa tanpamu, nyatanya aku tidak.

Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu, sebaliknya kamu bisa.
Aku tidak bisa sehari saja tidak bicara denganmu, ternyata kamu bisa.
Aku tidak bisa menenangkan perasaanku yang kacau karena kita, dan ya, kamu selalu bisa.

Kamu bisa melakukan apa saja tanpaku, dan sayangnya aku tak bisa begitu.

Aku ingin mencintaimu sebatas kini, tapi tak bisa.
Aku ingin menghentikan laju airmata yang terlanjur ada, tapi tak bisa.
Aku ingin mengenyahkan rindu, tetap tak bisa.
Aku ingin membuatmu menatapku meski sekejap, menjadikan diriku satu-satunya yang terbaik bagimu, tapi memang tidak bisa.

Kalaupun aku bisa, itu pasti saat aku belum jatuh cinta padamu.



Penghujung rindu, 21 Februari 2015,


Yang ingin mengulang tanggal 21 bersamamu
Surat Ke-23 #30HariMenulisSuratCinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*