Minggu, 16 Juni 2013

16 Mei 2013

2:10 AM
Q sayang bgt sm cayankq ni. Q g mau khlngan sayang. Q mau ksh liat ke sayang smua tmpt2 hebat n bgus yg prnh q dtgin. Q pgen kta sm2 nikmatin hr2 kt nnt. Pkkny cm sayang yg q mau. Cm sayang yg bs hdpin q. Sayang tu yg plg hebat pkknya. I love u so much :*:*:*
Aku baru membacanya beberapa saat setelah terbangun untuk sholat subuh. Sayang sekali, pikirku saat menatap lagi jam terkirim sms itu. Padahal jam setengah dua aku baru saja naik ke kamar. :( Tahu begitu akan kutahan kantukku sebentar dan menemaninya sms-an.
Reflek sudah akan kubalas sms itu. Penuh percaya diri sambl senyum-senyum senang jariku menuju draft untuk memilih sms paling tepat yang akan kukirimkan untuk Oppa. Namun detik berikutnya aku sadar. Bukankah dua hari lalu kotak perpesanan-ku tandas sudah isinya? Gara-gara Yukime yang mendadak hang. Sial. Akhirnya aku hanya mengingatkannya untuk sholat subuh. :’(

9:10 AM
Cintaq :*
Kapan aku tidak senang mendapat sms darinya? Apalagi yang seperti itu. Senyumku pun terbit lagi. Dia terjaga lebih pagi dari biasanya. ^^ Dan aku belum meng-sms-inya bahwa aku sudah di tempat kerja! Juga belum merancang sms balasan untuk smsnya dini hari tadi. Hmmm… Gomen ne. ><

5:23 PM
Q kudu minggat ae rasane iki
7:10 PM
Q gpp g sah khwtr,lg mangkel ja q
Aku memang sempat khawatir saat sore tadi Oppa sms seperti itu, padahal sebelumnya kami masih ngobrol santai. Lama nggak ada balasan, akhirnya 1 sms yang bawah itu cukup melegakanku.
Oppa lalu datang, dan menceritakan kejadian yang membuatnya mengamuk tadi. Rupanya ini soal eomma-nya. Saat pergantian hari dari sore ke malam selalu menjadi masa-masa yang sulit untuk oppa, berkenaan dengan kondisi fisik serta emosionalnya. And unfortunatelly perselisihan mereka terjadi juga di dalam waktu-waktu rawan tersebut. Oppa-ku memang idealis terhadap apapun yang menyangkut dirinya. Tapi bukan berarti dia tidak pernah menyampaikan hal itu sebelumnya lalu uring-uringan, bukan. Dia cuma ingin dimengerti. Cuma itu.
Aku berusaha menghiburnya. Mengatakan semua akan baik-baik saja. Dan syukurlah dia mulai tenang. Seandainya aku bisa bersamanya lebih lama. Seandainya aku bisa mendengarkan setiap keluh kesahnya, protesnya. Bantu aku menjaganya, Tuhan… Aku sayang dia. :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*