Kamis, 13 Juni 2013

Secangkir Hujan

nyata kutemui rasa sakit
kala dingin merengkuhku dalam dekapnya
kurasakan perih ini kian mengiris
mengiringi serpihan hujan 
yang membaurkan kenangan 

aku telah melihat sepi yang kau nikmati

tak dapatkah kau percaya ?
sekali saja...
sungguh,
alih-alih aroma kopi hitam yang mengepul 
memburamkan ingatan,
yang ku hidu setiap rindu 
adalah wangi lembut tubuhmu 
serta harum nafasmu 

seharusnya hujan ini 

mampu menyampaikan semuanya 
segala rasa 
tentang rindu 
tentang dinginku tanpamu 
dan harapku akan cinta hangat darimu 
tapi sayangnya ia bisu 

dan langit boleh saja menangis semaunya 

asal kau membagi suhu tubuhmu 
aku tidak akan apa-apa 
kita akan segera melihat pelangi bersama 
membagi warna-warninya 
meleburnya dalam cangkir-cangkir kopi kita



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

It's my pleasure to know that you've left a comment here. Arigatou~~ *^_^*